Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2024

Resolusi 2025

Sejak mempublikasikan tulisanku tentang Akhir 2024, hingga sekarang aku terus memikirkan tentang resolusiku di tahun 2025. Namun, ternyata hingga hampir pergantian tahun, aku belum juga menemukan apa yang harus aku capai di 2025. Jika di tahun 2024, aku secara spesifik dapat menyebutkan bahwa resolusiku adalah untuk tidak berurusan istri/tunangan/pacar orang lain, maka di tahun 2025 aku akan? Akan apa? Aku belum tahu harus apa.  Malam tahu baru ini juga bertepatan dengan Malam 1 Rajab, yang katanya doanya tidak bakal tertolak. Aku meminta diberikan limpahan rezeki dan nikmat; nikmat sehat, nikmat beribadah, nikmat mencari ilmu, nikmat bekerja, dan nikmat bermanfaat untuk orang lain. Jika tahun ini memang tahunku untuk menikah, aku ingin Allah menyiapkan diriku: usia, fisik, finansial, mental, emosi, sosial, moral, interpersonal, keterampilan hidup, dan kesiapan intelektual yang dapat menjadi bekal untuk berumahtangga dan menjadi ibu yang baik. Jika memang tahun ini belum menjadi ta...

50 BUKU

Tulisan ini memuat daftar 50 buku yang telah selesai aku baca, sebagai berikut: Balada Cito Citi 1: Gampang Sayang, Gampang Kangen - Edi AH Iyubenu Cantik Itu Luka - Eka Kurniawan Tuhan Maha Asyik 1 - Sujiwo Tedjo Belajar Mudah Kaedah Ushul Fiqih Ala Bucin - Edi AH Iyubenu Bumi Manusia - Pramoedya Ananta Toer You Are What You Think You Are What You Believe - Cahyo Satria Wijaya Pulang Pergi - Tere Liye Rapijali 1 Mencari - Dee Lestari Kata - Rintik Sedu Perempuan, Jika Itulah Namamu - Kang Maman Seni Memahami Pria - Claudia Sabrina Anak Semua Bangsa - Pramoedya Ananta Toer Novelet Madre - Dee Lestari Rapijali 2 Menjadi - Dee Lestari Hati Suhita - Khilma Anis Waria, Laknat atau Kodrat!? - Zunly Nadia Sang Pemimpi - Andrea Hirata Sebelas Patriot - Andre Hirata Filosofi Teras - Henry Manampiring Rapijali 3 Kembali - Dee Lestari Petir - Dee Lestari Akar - Dee Lestari Laut Bercerita - Leila S. Chudori Travel in Love - Liang Lu & Li Qi Partikel - Dee Lestari Seni Memah...

AKHIR 2024

Tinggal beberapa jam lagi, 365 hari akan terlewati. Berganti hari, bulan, dan juga tahun. 2025 menanti sebentar lagi. Refleksi akhir tahun tentu harus aku lakukan, untuk menengok apa yang telah aku lakukan selama satu tahun ini. Jika tahun 2022 terasa berat, tahun 2023 terasa seimbang, maka di tahun 2024 aku merasa entahlah... Aku tidak bisa mendefinisikan tahun ini seperti apa secara pasti. Ada yang bisa memberikan definisi yang tepat? Tahun ini, banyak hal baru yang aku lakukan. Banyak keputusan besar yang aku buat.  Januari, proses meyakinkan dan membuka diri setelah 7 bulan menganggur. Februari, aku menjadi KPPS PEMILU, pekerjaan pertamaku.  Maret, aku menjadi guru RA, pekerjaan yang tidak pernah aku inginkan sebelumnya. April, lebaran. Mei, hidup merasa begini-begini saja (baca: stres) dan pergi ke Jogja secara diam-diam menjadi pilihan. Dan setelah pulang dari Jogja, aku bertekad untuk kuliah Psikologi seperti keinginanku 12 tahun yang lalu.  Juni, aku menjadi PANTA...

HIDUP

Empat bulan telah berlalu. Rasanya seperti aku lupa tidak menengok "rumah" yang dulu sering aku kunjungi hampir setiap hari, meninggalkan jejak melalui tulisan tanpa arti. Aku kembali, di satu hari di penghujung November. Benar, lima hari lagi akan berganti menjadi Desember. Bagaimana kabarku yang sekarang? Tentunya aku baik-baik saja. Kamu dapat mengetahui itu dari kata-kata yang aku susun dalam episode ini.  Sudah 2,5 bulan, aku berada di tempat yang "baru", tempat yang aku cita-citakan sejak dahulu. Rasanya masih seperti mimpi 7 tahun yang lalu. Ternyata, banyak cara pandang yang berubah, banyak hal baru yang harus dicoba, banyak perasaan yang harus dirasakan, banyak kegiatan yang harus dijalani, banyak tugas yang harus diselesaikan, banyak teori dan materi yang harus dipelajari, banyak orang yang harus ditemui untuk membangun koneksi, dan banyak lagi yang lainnya. Aku tidak terlalu berpikir berlebihan lagi tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Mencoba men...

LAMA

Selamat malam wahai diriku sendiri... Telah lama dirimu tidak menuangkan apa yang ada dalam pikiranmu ke dalam bentuk kata-kata pada media yang dahulu hampir setiap hari kamu kunjungi. Tulisan terakhir bertanggal 5 Mei 2024 tentang sebuah novel berjudul Di Tanah Lada.  Dua pekan kemudian, aku melakukan perjalanan dalam rangka "menenangkan diri" (anggap saja seperti itu). Dari perjalanan yang hanya berlangsung 3 hari, tak kusangka membawa dampak yang cukup kuat dalam diriku sendiri. Entah karena tempat yang kukunjungi atau pun orang-orang yang kutemui selama perjalanan, aku tidak tahu hal itu. Perjalanan tersebut membawa perubahan dalam diriku terutama emosionalku.  Entah mengapa, aku menemukan semangat dan motivasi baru. Tidak seperti sebelumnya, energi positif lebih mendominasi daripada emosi negatif untuk saat ini. Jika dahulu, tanpa ada sebab yang jelas, aku bisa tiba-tiba merasakan sedih dan beberapa kali hingga menangis. Stres? Mungkin hal tersebut benar. Setelah pulang ...

Di Tanah Lada

Di Tanah Lada, novel karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie merupakan buku ke-40 yang telah aku baca. Novel yang bukan sembarang novel, menurutku. Rasa penasaranku sejak 4 tahun lalu telah terjawab sudah. Hampir tiga tahun aku menambahkan novel Di Tanah Lada ke dalam antrean bukuku di aplikasi iPusnas. Banyak orang yang merekomendasikan novel itu dan banyak orang dari mereka pula yang merasa tidak terima tentang bagaimana akhir dari ceritanya, membuatku keinginanku untuk membacanya semakin besar.  Bagaimana perasaanku ketika membacanya? Di mulai dari bagian awal cerita, di mana aku berkenalan dengan seorang anak perempuan berusia enam tahun yang belum kuketahui siapa namanya. Dia bercerita tentang kematian salah satu orang yang ia sayangi, kakeknya. Sejak awal, aku tidak memiliki ekspektasi bahwa penulis akan menyajikan kisah yang membuat pembacanya berbunga-bunga, merasa bahagia. Aku telah merasakan kesedihan ketika baru saja aku membaca bab pertamanya. Dan bisa ditebak bahwa selama...

CERITA

Lama sekali aku tidak menulis. Rasa-rasanya, banyak cerita yang dapat aku tuangkan setiap hari dalam sebuah tulisan. Tapi ternyata itu hanya cerita yang tersimpan dalam pikiranku dan tidak pernah aku luapkan. Dari banyaknya faktor yang menyebabkannya, rasa "malas" tetap menjadi yang utama. Aku tidak bisa berkata bahwa aku memiliki kesibukan yang menyita waktuku. Selama ini kesibukanku masih dalam batas rendah. Bukan kesibukan repetitif yang berulang setiap harinya hingga menguras energi yang ada di dalam diriku. Mari kita lanjutkan cerita yang sering tertunda.  Tokoh utama yang ada di dalam ceritaku masih tetap aku. Bukan orang lain. Hari ini, hari ke-6 aku menjadi seorang guru Raudhatul Athfal. Entah secara resmi atau tidak aku diterima sebagai guru, aku merasa baik-baik saja, untuk sementara ini. Itu tidak terlalu penting. Sedari awal aku memutuskan, tanpa ada kalimat terucap kepada orang lain bahwa "aku ingin menjadi guru". Kalimat itu hanya ada dalam diri, hati ...

Yang Kucari, Lebih dari Gaji

Menjadi seorang guru... Bukan keputusan mudah untuk kuambil. Aku tidak hanya memikirkan ini dalam hitungan hari saja. Aku tidak memiliki pikiran impulsif sama sekali. Kalau ada orang yang bertanya tentang alasan mengapa aku mau menjadi guru, mungkin aku akan menjawab seperti judul tulisan ini. Ya, yang aku cari, lebih dari gaji.  Setelah lulus kuliah, banyak pikiran tentang masa depan yang begitu mengganggu pikiranku. Terutama yang berkaitan tentang pekerjaan. Akan menjadi seperti apa aku nanti? Sebelum wisuda, melihat teman-teman kuliah yang telah lulus, kebanyakan memilih menjadi seorang guru. Dan aku bertanya kepada diriku sendiri, kenapa lulusan Ilmu Hadis (baca: sarjana agama) memiliki karier sebagai guru? Kenapa harus guru? Apakah peluang untuk bekerja di bidang lain sangat sedikit? Apakah kita tidak memiliki banyak keahlian di bidang yang lain? Apakah banyak yang menyesal masuk jurusan Ilmu Hadis? Setelah lulus, satu per satu pertanyaanku terjawab. Aku mengerti mengapa dari ...

LNFIL

Let's Not Fall In Love ~ BIGBANG Jatuh cinta sejak pertama kali aku mendengarnya, membawa perasaan bahagia dan ringan untuk didengarkan. Tanpa sengaja, video yang berisi lagu tersebut lewat dalam beranda akun media sosialku, lirik beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Namun durasi video tersebut hanya beberapa detik dan hanya bagian reff saja. Dari lagu yang singkat tersebut, rasa penasaranku muncul. Tanpa pikir panjang, aku mencarinya di YouTube. Dan hingga hari ini, mungkin lagu itu telah aku putar puluhan kali di Spotify, YouTube dan YouTube Music. Ada apa dengan lagu Let's Not Fall In Love? Ada apa dengan lagunya atau pada diriku? Mari tidak jatuh cinta, arti dari judul lagu tersebut. Menurut halaman Wikipedia,  Let's Not Fall In Love  bercerita tentang seorang pria yang tidak ingin menjalin hubungan lebih jauh lagi bersama wanitanya.  BIGBANG - 우리 사랑하지 말아요(LET'S NOT FALL IN LOVE) M/V Jangan jatuh cinta 우리 사랑하지 말아요 Masih belum tahu banyak 아직은 잘 모르잖아요 Sebena...

MENDESAK

Masih dengan penantian dan pengharapan yang sama, pada satu orang yang telah mengisi hatiku selama beberapa tahun.  Aku membutuhkan kepastian, apakah aku dan kamu masih memiliki kesempatan? Kesempatan untuk bersama, kesempatan untuk merangkai kisah bersama, kesempatan untuk menapaki jalan dengan tujuan yang sama, kesempatan untuk membina hubungan yang lebih serius lagi, kesempatan untuk berbagi kisah dan berkeluh kesah, kesempatan untuk saling memahami dan mengerti satu sama lain, kesempatan untuk menjadi "rumah" yang nyaman, kesempatan untuk menghabiskan waktu berdua, dan kesempatan-kesempatan yang lain.  DRAFT Dan jawabannya adalah T-I-D-A-K.  20 Maret 2024 aku menulis kalimat-kalimat di atas, dan satu bulan setelahnya, aku memutuskan untuk mengakhirinya. Aku memutuskan untuk berhenti, berhenti untuk membuat kesempatan-kesempatan yang aku tuliskan di atas terwujud suatu saat nanti. Aku memikirkan kembali cerita yang sudah-sudah, tapi selalu memiliki akhir yang sama. Dar...

Februari yang Kacau

  Februari yang kacau.  Aku merasakan itu. Banyak kejadian dan kesibukan yang terjadi di bulan Februari. Aku kehilangan rutinitas yang selama ini aku pertahankan. Aku tidak memiliki gairah untuk menyelesaikan buku yang telah aku baca hingga pertengahan bulan Februari ini, aku belum mengkhatamkan satu pun buku. Aku tidak lagi rutin menulis cerita acak seperti yang telah aku lakukan selama kurang lebih 3 bulan. Aku yang terlalu malas hingga laptop tidak mendukung untuk menulis adalah alasan yang menjadi sebabnya. Apa hanya itu saja? Tentu saja tidak. Apa yang aku alami sejak awal bulan membuatku muak untuk melakukan banyak hal. Selain kehilangan rutinitas, aku juga kehilangan semangat untuk hidup. Hidup segan mati tak mau. Tanpa ambisi untuk mencapai sesuatu yang dapat memuaskan keinginan diri sendiri. Sekadar, ya sudah, jalani saja ceritanya. Pemilu telah usai. Aku harusnya memikirkan kembali jalan hidupku untuk ke depannya, terutama jenjang karir apa yang aku jajali. Dua h...

Suasana yang Berbeda

Suasana yang berbeda. Tidak sulit untuk bisa merasakan perbedaan suasana yang terjadi di dalam rumah. Tapi aku tidak bisa menerangkan dengan pasti melalui kata-kata. Apa ini hanya perasaan dan emosiku saja yang berubah kepada kedua orang tuaku? Tangisan yang mengandung amarah telah aku keluarkan. Diriku merasa puas dengan apa yang telah aku ungkapkan berupa unek-unek yang mungkin telah tertahan bertahun-tahun, bahkan belasan tahun. Sebenarnya, aku telah menunggu momen. Sudah sejak lama aku menginginkan terciptanya momen meledaknya bom waktu yang ada dalam diriku. Tapi selalu gagal. Aku tidak pernah memiliki kesempatan untuk melakukannya. Mungkin bukan hanya ketika bom waktu meledak. Momen beberapa hari sebelumnya juga turut menjadi penyumbangnya. Sekarang, orang tuaku lebih banyak diam daripada dulu. Tidak banyak berkomentar dengan apa yang aku lakukan. Apa aku sedang mengalami perasaan bersalah kepada orang tuaku, terutama bapakku atas apa yang telah terucap? Aku tidak bisa menang...

JEDA

Bersamamu, gagal.  Melupakanmu pun, gagal.  Aku pun.  Bukan hanya kamu yang merasa bahwa kamu gagal melupakanku, aku pun juga sejalan denganmu. Entah dalam fase itu, kita ingin "membuang" perasaan, kenangan, maupun orangnya dalam ingatan kita. Apakah kita memang bisa melupakan satu sama lain? Kemungkinan apa pun akan tetap ada. Keyakinan untuk melupakan memiliki kemungkinan akan terjadinya. Jawaban yang tergantung nanti namun tetap mendahulukan perasaan membuatku bertanya-tanya. "Kita masih ada kesempatan gak?" Hanya kata "mungkin aja" yang dapat menjawab pertanyaanku. Jika saja aku mendapatkan jawaban yang lebih panjang sedikit saja, aku pasti akan mengungkapkan apa yang tertahan. Kurang lebih begini isinya: Jika kesempatan itu ada, kita ingin menciptakannya atau menunggunya? Keduanya sama-sama membutuhkan waktu. Jika kita menciptakan kesempatan, kita harus bersusah payah membuka jalan untuk mendapatkannya dengan usaha dan doa kita. Waktu yang dibutuhkan ...

SUNYI

Di tengah kesunyian malam.  Di tengah ketenangan malam.  Aku memikirkannya kembali. 28 Januari lalu pun aku juga tiba-tiba saja memikirkannya. Perasaan rindu, ingin bertemu. Rasanya sangat memilukan mengingat hubungan yang sekarang tidak jelas arahnya.  Meskipun jauh, dia telah mengajarkanku banyak hal, terutama tentang kedewasaan.  Dia yang menyuruhku menahan diri ketika marah. Ketika mendapatkan pesan yang membuat amarah terbit, ia berkata untuk jangan langsung membalasnya. "Memberi jeda" untuk segala hal yang membangkitkan rasa marah.  Dia yang menyuruhku untuk tidak terpaku menjadi seorang "introvert". Jangan karena diri sendiri introvert, lantas membuat diri ini tidak mau bersosialisasi dengan orang lain. Harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan.  Dia yang menyuruhku untuk lebih banyak bersyukur. Banyak alasan untuk menunda rasa syukur. Dan dia mengingatkanku untuk tidak membesar-besarkan masalah sepele.  Dia melarangku untuk egois. Aku sela...

PIKIRAN

Ternyata, aku baru menyadari bahwa pikiranku yang menurutku sederhana, tidak dengan mudah diterima orang lain. Sering kali apa yang aku pikirkan dan aku lakukan, tidak bisa dipahami orang lain. 

AWAL FEBRUARI

Hari pertama di bulan Februari. Ya, bulan kedua dalam tahun 2024 setelah Januari. Mungkin di bulan ini aku memiliki kegiatan yang cukup banyak di luar rumah untuk pertama kalinya setelah aku lulus kuliah. Cerita apa yang akan bisa aku tuliskan? 29 hari.  Jika dipikir kembali, aku memiliki banyak mimpi yang harus aku realisasikan. Tapi aku belum memiliki kesempatan untuk bisa mewujudkannya. Apakah aku harus membuka jalan untuk diriku sendiri? Aku tidak bisa mengharapkan orang lain membantuku untuk melakukannya. Aku menyadari hal itu.  Maka, aku memutuskan untuk memulainya. 

AKHIR JANUARI

Tiba di penghujung Januari, bulan pertama di tahun 2024. 31 hari telah berlalu. Apa kesimpulan selama satu bulan ini? Apakah banyak cerita? Tentu. Setiap hari memiliki cerita. Baik cerita yang dapat diceritakan secara lisan maupun tulisan, atau pun cerita yang hanya dapat dirasakan dan dipendam.  Jika ditinjau kembali dalam satu bulan ini, kesedihan mendominasi dengan persentase 65%. 20% selanjutnya adalah kebahagiaan. Dan sisanya adalah kehidupan yang berisi kegiatan repetitifter dengan kesan membosankan hingga merasa datar-datar saja. Ya seperti itulah...  Ada satu hal yang membuatku berpikir aku bisa mewujudkan mimpiku perlahan-lahan. Perlahan... Aku berani untuk melangkah, bukan hanya diam di tempat memandangi teman-temanku berlari kesana kemari. Langkahku perlahan karena aku masih terikat dengan tali yang cukup erat hingga sulit untuk bergerak. Aku menunggu saat dimana aku bisa lepas dari tali itu. Bagaimana pun caranya, aku akan berusaha untuk melepaskan diri. Dengan har...

BERTAHAN

Aku bertahan. Bertahan demi orang-orang yang memintaku untuk bertahan.  Aku bersabar. Bersabar demi orang-orang yang menasihatiku untuk bersabar.  Aku bersemangat. Bersemangat demi orang-orang yang mengatakan kepadaku untuk bersemangat.  Kebenaran bersifat relatif. Begitu juga kebahagiaan, kesedihan, kecewa, amarah, dan yang lainnya. Patokan dan standar agar dapat merasakan perasaan-perasaan itu juga relatif. Sama seperti dalam lagunya AgustD yang berjudul People , "Semua orang bisa berubah. Begitu pula denganku. Tidak ada yang abadi dalam hidup ini. Mengapa begitu serius? Yang menurutmu biasa saja,  tapi bagiku istimewa. Yang menurutmu istimewa, tapi bagiku biasa saja."  Tidak semua hal harus kamu. Dunia tidak melulu tentang kamu. Tidak semua orang bisa mengerti apa yang kamu rasakan. Jangankan orang lain, dirimu sendiri saja kadang kebingungan bagaimana menafsirkannya. Perasaan dengan sangat mudah berubah. Jika duniamu berhenti, dunia di luar sana tetap berput...

STORY

Sebuah cerita pada malam ini. Entah ini hanya dalam penilaian satu pihak saja atau pun pihak yang lain juga memiliki penilaian yang sama. Tentang dua orang yang "saling" tapi "terhalang". Maksud dari saling adalah saling mencintai, saling menyayangi, saling mengasihi, saling membutuhkan, saling merindukan, dan saling menginginkan satu sama lain. Sedangkan maksud dari terhalang adalah tertahan karena ego, emosi, perasaan, dan harga diri. Apa yang dapat kami lakukan? Apa yang dapat kami perbuat? Apa yang dapat kami ciptakan? " Tanpa rasa menghargai, cinta akan hilang. Tanpa perhatian, cinta akan membosankan. Tanpa kejujuran, cinta tidak akan bahagia. Tanpa kepercayaan, cinta akan goyah. " Daniel and Nicolette , buku II, hlm. 416. Aku menambahkan, " Tanpa dirimu, aku akan mencintai diriku sendiri. " Juga diiringi dengan lagu  Epiphany  yang dinyanyikan oleh Jin, salah satu member dari BTS. Itu adalah story yang aku buat di akun Instagramku, berupa ...

MALAS

Hampir sepekan berlalu. Hari ini aku baru menyadari bahwa dalam sepekan ini, aku membiarkan diri ini larut dalam kemalasan membaca. Ada faktor dari dalam dan juga dari luar yang menyebabkannya. 

KPPS

Sebuah cerita baru yang dapat aku tuliskan lagi saat ini. Cerita tentang aku menjadi anggota KPPS. Sebenarnya cerita ini dimulai ketika aku ditunjuk sebagai calon anggota KPPS pada Desember tahun lalu secara mendadak. Aku dulu berpikir untuk menolaknya saja karena aku memiliki rencana lain yang menunggu untuk segera aku wujudkan. Tapi setelah aku memikirkannya kembali dengan ditambah gagalnya aku untuk berangkat ke Jogja, itu adalah sesuatu yang patut untuk dicoba.  Aku mungkin akan menyebutnya nanti sebagai pengalaman pertama ketika aku sudah berhasil untuk menyelesaikan tugasku sebagai anggota KPPS ketika pemilu telah dilaksanakan tanggal 14 Februari nanti. Pengalaman pertama dalam "dunia kerja", "terjun di masyarakat" serta bekerja sama dengan orang yang memiliki latar belakang yang berbeda denganku. Kemarin pagi, tanggal 25 Januari aku telah dilantik menjadi anggota KPPS di halaman kantor kecamatan. Bersama dengan anggota KPPS lain se-kecamatan. Rasanya sudah la...

DOA

Di saat teman-temanku mungkin sudah ada di tahap meminta yang terbaik untuk masa depannya, karir, pendidikan, jodoh, dan yang lainnya, ternyata aku masih ada di tahap baru menyadari bahwa aku belum bisa menerima sepenuhnya keadaan keluargaku. Aku menyadari itu ketika aku berada di satu momen yang secara tidak sengaja membaca tulisan-tulisan yang aku kirimkan ke autobase di Twitter. Aku banyak mempertanyakan kondisi orang tuaku kepada orang lain.  Dan dari kesadaran itulah, aku berdoa. Bukan meminta pekerjaan yang baik, rezeki yang barakah, jodoh yang sholih, maupun pendidikan yang memberi ilmu manfaat. Tapi aku hanya bisa berdoa diberikan keikhlasan dan kelapangan hati untuk menerima keadaan orang tuaku. Aku berdoa supaya diberikan kekuatan untuk menjalani dan menghadapi keluargaku.  Jika bukan kepada yang Maha Memberikan Hidup, kepada siapa lagi aku harus meminta tolong? Rasa-rasanya aku tidak akan bisa menyelesaikan ini sendiri.  Katanya, kebahagiaan akan datang jika k...

CERITA

Beberapa hari aku tidak menulis. Ketika aku tidak menulis, aku memikirkan apa yang akan aku tulis. Ketika aku merasa tidak ada yang dapat aku tulis, menulis hanya berada dalam angan-anganku saja.  Dua hari ini, aku bolak-balik ke Semarang. Apa yang bisa aku ceritakan dengan perjalananku kali ini? Tidak ada yang spesial. Tidak ada yang bisa diceritakan secara panjang lebar seperti biasa.  Ketika berada di rumah sakit, tentu saja aku banyak bertemu dengan orang yang sakit. Tapi mungkin hampir imbang atau mungkin lebih banyak orang sehat yang mengantarkan & menemani orang sakit serta para tenaga medis yang membantu menyembuhkan orang yang sedang sakit. Balita, anak-anak, remaja, dewasa, serta lanjut usia menunggu untuk "sembuh". Mereka mengantre untuk menerima perawatan. Penyakitnya pun bervariasi. Ada yang bisa dilihat dengan mata maupun penyakit yang hanya bisa dilihat dengan mesin canggih. Apa yang aku pikirkan ketika melihat semua itu? Masa depan tidak ada yang tahu. Han...

GAGAL(1)

Seminggu lalu aku mencoba peruntungan dengan mengikuti seleksi di Balai Latihan Kerja Kabupaten Pati yang dibawahi oleh Dinas Tenaga Kerja (DISNAKER) Kabupaten Pati. Aku mendaftar dalam latihan pembuatan roti dan kue. Aku sudah menanti-nantikan kesempatan ini sejak tahun lalu ketika aku masih berada di Jogja. Keinginan untuk belajar membuat roti dan kue sangat tinggi. Sempat berpikiran untuk mencari dan mengikuti kursus memasak untuk menambah dan mengembangkan kemampuan masakku. Ketika mendaftar, rasa optimis yang aku punya cukup tinggi. Bayangan tentang diriku yang mengikuti pelatihan dan kesibukan diriku dalam mengatur waktu telah tersusun rapi dalam otakku. Seperti biasa, aku memikirkan dan memusingkan apa yang belum terjadi. Ketika aku mengikuti seleksi, rasa optimis dan bayangan itu perlahan mengerut. Hal ini dikarenakan sedikit sekali kemungkinan untuk diriku dapat diterima. Jumlah pendaftar mencapai 219 orang dan yang akan diterima hanya 16 orang saja.  Sedari awal aku telah...

HUBUNGAN

Mengenai hubungan yang aku tulis ini, lebih spesifiknya dalam lingkup hubungan kepada sesama manusia. Hubungan antara dua orang, lebih khususnya hubungan yang terjalin di antara laki-laki dan perempuan terutama dalam ranah pernikahan. Aku sedang membaca sebuah novel romansa. Novel tersebut terdiri dibagi menjadi dua buku dan aku baru selesai membaca buku pertama. Novel tersebut secara ringkasnya berisi tentang kisah percintaan antara laki-laki dan perempuan. Buku pertama ini, 70% bercerita tentang awal mula kisah mereka mulai terjalin. Di mulai dari cerita tentang pertemuan, kedekatan, dan perasaan mereka satu sama lain. Konflik yang terjadi berfokus kepada dua orang tersebut. Pada 30% bagian di buku pertama ini, terjadi pernikahan dengan jalur "pemaksaan" yang memiliki kesan menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak yang lain.  Pernikahan dilakukan dengan sebuah perjanjian antara dua belah pihak dengan jangka waktu 6 bulan (baca: nikah kontrak). Pernikahan tersebut ...

FIKSI

Beberapa hari ini aku membuat cerita tentang diriku sendiri. Tentunya aku ceritakan kepada diriku sendiri sebelum tidur. Bukan berdasarkan fakta. Karena semuanya hanyalah fiksi semata. 

MEMBACA

Salah satu hal yang aku syukuri hari ini adalah...  Aku bisa membaca buku 93 halaman. Terdiri dari 84 halaman novel dan sisanya buku tentang pemikiran Islam. Aku telah menetapkan bahwa dalam sehari aku harus membaca minimal 20 halaman buku non-fiksi sesuai dengan jumlah halaman buku yang sedang aku baca. Hari ini aku hanya berhasil setengahnya saja.  Membaca hampir 100 halaman membuat otakku panas. Meskipun mayoritas halaman yang aku baca berupa buku fiksi dengan tema romansa yang tidak memerlukan pemahaman yang mendalam, tetap saja pikiranku serasa "diperas".  Aku jadi bertanya-tanya, bagaimana seorang kutu buku menyelesaikan membaca ratusan bahkan ribuan halaman buku dalam waktu beberapa hari saja? Bagaimana cara mereka melakukannya? Aku tertaril untuk belajar kepada mereka. Apa karena mereka telah terbiasa membaca? Atau memang mereka memiliki kecepatan super dalam membaca? Menarik sekali jika dipikirkan.  Berkaitan dengan apa yang menjadi harapanku, aku harus memb...

TIDUR

Tulisanku sebelumnya, aku menceritakan rencanaku dalam membaca buku.  Aku adalah orang yang aktif di malam hari. Otakku bisa berpikir dengan jernih dan lancar ketika malam hari tiba. Ketika siang, aku cenderung "malas" untuk berpikir dan lebih memilih menghabiskan hariku untuk tidur dan tidak berbuat apa pun yang dapat menguras pikiranku.  Dari narasi di atas, dapat diketahui bahwa aku adalah orang yang memiliki hobi begadang. Tidak sampai mengalami insomnia akibat suatu gangguan. Aku begadang karena aku menyukai suasana malam yang tenang dan damai, tanpa kebisingan yang menggangguku.  Sedari kecil, aku dilarang untuk begadang. Jam malam ditetapkan pukul 21.30. Lebih dari itu, sama saja dianggap "begadang". Dahulu ketika aku kuliah, aku selalu berusaha untuk tidur di bawah jam 12. Kecuali jika ada tugas yang harus segera dikumpulkan maupun sedang ada acara di luar, aku bisa tidur pagi.  Pada jam berapa sekarang aku biasa tidur? Mendekati bahkan lebih dari jam 00.00 ...

RENCANA

Buku dan rencana Ada beberapa hal yang harus aku wujudkan di tahun ini. Salah satunya adalah aku harus selesai membaca 30 buku dalam satu tahun. Aku tidak secara spesifik menyebutkan aku harus membaca buku jenis apa karena aku tidak ingin membatasi buku apa yang akan aku baca dan masuk dalam pikiranku. Sejujurnya, aku bukan tipe orang yang akan mengingat isi dari semua buku-buku yang telah aku baca. Setelah membaca sebuah buku, aku akan dengan cepat melupakannya. Apalagi jika aku menemukan buku baru yang menarik perhatianku. Mengapa harus 30 buku dalam satu tahun? Angka 30 sudah aku pikirkan matang-matang. Itu masih dalam batas kemampuanku dalam membaca buku. Semangat membacaku naik turun tergantung dengan suasana hatiku dan tekadku. Sebelumnya, mungkin sekitar 3 tahun yang lalu, aku sudah berjanji kepada diriku sendiri untuk menyelesaikan membaca 50 buku sebelum aku menikah. Sungguh sangat aneh jika dipikir kembali. Buku-buku yang aku baca mayoritas adalah buku-buku fiksi, lebih jelas...

Malam Satu Rajab

Malam satu Rajab... Yang mana pada malam ini doa kita tidak pernah ditolak oleh Allah SWT. Malam yang sungguh sangat istimewa karena bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan haram. Dalam hitungan kurang dari 2 bulan lagi, bulan Ramadhan akan tiba.  Doaku tidak muluk-muluk. Doa sederhana yang mencakup seluruhnya, doa sapu jagat dalam surah al-Baqarah ayat 201: رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ "Ya Allah, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat. Dan lindungilah kami dari siksa neraka." Aku meminta agar diberikan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Aku bersungguh-sungguh berdoa untuk tahun ini, untuk keajaiban yang akan terjadi dalam satu tahun ke depan.  Aku ingin diberikan kekuatan untuk menjalani satu tahunku. Jika aku mendapati selain kebahagiaan seperti kesedihan dan kekecewaan, aku ingin Allah menggantinya dengan kebahagiaan yang tidak terkira jumlahnya hingga aku dapat mel...

LAPTOP

Lagi, lagi, dan lagi. Dalam sebulan ini, laptopku kembali kepada penyakit lamanya yang sudah hampir 2 tahun dialaminya. Laptopku tidak bisa tersambung ke wi-fi. Sering kali, hampir setiap aku membuka laptop. Tiba-tiba ikon wi-fi hilang dan tidak kembali. Jika sudah kembali, gagal tersambung, tidak ada koneksi. Aku tidak tahu sebutan jelas tentang penyakitnya menurut para ahli di bidang perlaptopan. Intinya seperti itu. Yang ingin aku ceritakan bukan hanya itu. Karena penyakit laptopku, aku tidak merutinkan apa yang telah menjadi kebiasaan dalam menulis. Terbukti, ada beberapa hari di mana tidak ada tulisan yang aku publikasikan. Jika pun ada, isinya hanya beberapa kata yang tidak berlanjut menjadi paragraf yang utuh. Semangat menulis dapat seketika padam jika aku sudah berurusan dengan penyakit laptopku.  Jika aku ingin sekali menulis, namun kondisi laptopku sedang "mengajak ribut", aku menulisnya melalui aplikasi yang ada di telepon pintarku. Tapi rasanya sangat berbeda seka...

PANTAI

Tentang hari ini... Aku mengunjungi sebuah pantai yang terletak di kabupaten tetangga. Hanya butuh waktu 1 jam 10 menit untuk sampai ke sana. Pantai Karang Jahe, Rembang Jawa Tengah. Tempat yang sering dikunjungi oleh orang-orang yang ingin liburan ke pantai. Hari ini pantai cukup sepi dan hanya terdapat beberapa pengunjung saja. Maklum saja, ini bukan hari libur dan bukan pula weekend . Bakal beda cerita jika aku mengunjunginya ketika libur tahun baru. Karena suasana pantai yang tidak ramai, aku bisa dengan leluasa memandangi laut tanpa terganggu oleh pemandangan orang-orang yang sedang menceburkan dirinya ke laut. Aku melihat pasir putih yang tidak terlalu putih, birunya laut dan juga langit. Aku menikmati apa yang sedang aku tatap dengan saksama. Mencoba menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan-lahan. Dalam setiap hembusan nafas, aku berpikir bahwa aku sedang membuang energi negatif dalam diriku, terlebih dalam pikiranku.  Terakhir aku ke pantai 28 Oktober ...