Langsung ke konten utama

BERTAHAN

Aku bertahan. Bertahan demi orang-orang yang memintaku untuk bertahan. 

Aku bersabar. Bersabar demi orang-orang yang menasihatiku untuk bersabar. 

Aku bersemangat. Bersemangat demi orang-orang yang mengatakan kepadaku untuk bersemangat. 

Kebenaran bersifat relatif. Begitu juga kebahagiaan, kesedihan, kecewa, amarah, dan yang lainnya. Patokan dan standar agar dapat merasakan perasaan-perasaan itu juga relatif. Sama seperti dalam lagunya AgustD yang berjudul People, "Semua orang bisa berubah. Begitu pula denganku. Tidak ada yang abadi dalam hidup ini. Mengapa begitu serius? Yang menurutmu biasa saja,  tapi bagiku istimewa. Yang menurutmu istimewa, tapi bagiku biasa saja." 

Tidak semua hal harus kamu. Dunia tidak melulu tentang kamu. Tidak semua orang bisa mengerti apa yang kamu rasakan. Jangankan orang lain, dirimu sendiri saja kadang kebingungan bagaimana menafsirkannya. Perasaan dengan sangat mudah berubah. Jika duniamu berhenti, dunia di luar sana tetap berputar seperti biasanya dan tidak akan pernah berhenti seperti yang kamu inginkan. 

Aku pernah teringat dengan kata-kata yang ada dalam pikiranku sendiri ketika aku mendapatkan kabar tentang kematian seseorang yang aku sayangi. "Yang sedih bukan hanya kamu. Yang kehilangan bukan hanya kamu. Yang kecewa bukan hanya kamu. Banyak orang di luar sana sama seperti dirimu. Tapi dunia tetap berjalan sebagaimana mestinya."

Tidak ada yang abadi. Kamu tidak bisa terpaku dalam satu hal saja. Masih banyak hal-hal lain yang pantas untuk dicoba. Dan bisa saja hal-hal lain itu dapat memberikan warna yang berbeda dalam hidup dan menyembuhkan goresan-goresan yang ada di dalam dirimu. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Itu...

Lagu itu... Adalah sebuah lagu yang mengingatkanku akan dirinya. Lagu yang pernah ia bilang sebagai "musik pertama" yang membuatnya "penasaran". Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaanku padanya sekarang. Dalam doaku terakhir kali, aku meminta jika ia bukan jodohku, semoga Tuhan menghapuskan segalanya tentang dia. Apa pun; perasaan, pikiran, serta kenangan yang pernah aku lalui bersama. Dan sekarang, orang itu masih memiliki sedikit tempat di hidupku. Entah bakal bertahan berapa lama, aku pun tak bisa menjawabnya.  Sampai Jadi Debu-Banda Neira . Kembali, tentang lagu. Karena orang tersebut, aku ikut mendengarkannya. Bukan karena aku suka, tapi orang yang aku suka menyukai lagu itu, aku jadi ikut suka. Setiap aku mendengarkan musik dalam mode santai, wajib bagi diriku untuk memutarnya. Dengan diiringi keheningan malam, setiap mendengar lagunya, menikmati alunan musiknya, mencoba memahami makna dalam setiap liriknya, pikiranku tertuju pada bayang-bayang yang tid...

Hamba Tak Tahu Diri

Engkau bukan Malaikat juga bukan Nabi Engkau bukan Ulama juga bukan wali Engkau adalah hamba yang tak tahu diri Tak punya rasa malu sedikit pun kepada Ilahi Engkau menuntut begitu dan begini Ingin semua harapanmu terjadi Sesuai dengan apa yang kau prediksi Jika punya kehendak sesuatu, doamu cepat sekali Giliran disuruh berbuat ma’ruf, seringnya kau ingkari Sholat sering kau nanti-nanti Lebih mengedepankan urusan duniawi Zakat juga sedekah kau bilang esok hari Menunggu dirimu kaya punya emas berlian tujuh peti Ketika kau diberi limpahan rezeki Kau bilang itu adalah hasil usahamu sendiri Ketika kau diberi kecerdasan yang mumpuni Kau bilang itu adalah hasil dari apa yang kau pelajari Sombongmu tiada henti Kebaikan Tuhan kau dustai Tiada sesuatu pun yang kau sesali Hari berganti hari Penyakit hati semakin menggerogoti Congkak, tamak, pamer, iri juga dengki Dan akhirnya hatimu sudah tak kuat menahan sakit itu lagi Bendera putih telah ber...

Tentang Ziggy

Ziggy? Siapa Ziggy? Ziggy siapa? Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, seorang penulis Indonesia yang telah menerbitkan banyak buku. Aku menulis Tentang Ziggy sebagai wadah baru untuk menuangkan apa yang ada di dalam otakku setelah membaca beberapa buku karyanya.  Mari kita mulai. Aku telah membaca Di Tanah Lada (2015), Jakarta Sebelum Pagi (2016), White Wedding (2016), dan yang baru saja selesai Semua Ikan Di Langit (2017). Dan keempatnya aku baca di iPusnas. Bagaimana pada mulanya aku bisa membaca novel karangannya? Aku lupa persis kapan. Tapi, berdasarkan ingatanku yang ternyata tidak sekuat yang aku bayangkan, aku mulai mengetahui namanya dari Twitter―sebelum berubah nama menjadi X. Banyak orang yang berkomentar dalam sebuah Tweet tentang buku yang membuat orang yang telah selesai membacanya merasa kosong, dan mereka menulis "Di Tanah Lada" atau "novel karya Ziggy". Di lain itu, pada waktu yang lain, banyak orang yang menyayangkan tentang berita yang menyatakan bah...