Langsung ke konten utama

Hamba Tak Tahu Diri


Engkau bukan Malaikat juga bukan Nabi
Engkau bukan Ulama juga bukan wali
Engkau adalah hamba yang tak tahu diri
Tak punya rasa malu sedikit pun kepada Ilahi
Engkau menuntut begitu dan begini
Ingin semua harapanmu terjadi
Sesuai dengan apa yang kau prediksi
Jika punya kehendak sesuatu, doamu cepat sekali
Giliran disuruh berbuat ma’ruf, seringnya kau ingkari
Sholat sering kau nanti-nanti
Lebih mengedepankan urusan duniawi
Zakat juga sedekah kau bilang esok hari
Menunggu dirimu kaya punya emas berlian tujuh peti

Ketika kau diberi limpahan rezeki
Kau bilang itu adalah hasil usahamu sendiri
Ketika kau diberi kecerdasan yang mumpuni
Kau bilang itu adalah hasil dari apa yang kau pelajari
Sombongmu tiada henti
Kebaikan Tuhan kau dustai
Tiada sesuatu pun yang kau sesali

Hari berganti hari
Penyakit hati semakin menggerogoti
Congkak, tamak, pamer, iri juga dengki
Dan akhirnya hatimu sudah tak kuat menahan sakit itu lagi
Bendera putih telah berkibar tinggi
Tanda dirimu tak punya daya yang berarti

Ketika masalah datang silih berganti
Ujian dan cobaan semakin menjadi-jadi
Saat itulah engkau kembali
Ya,
Yang kau ingat, Tuhan adalah jalanmu kembali
Mendekati-Nya merupakan keabadian yang sejati
Tuhan tak pernah lari dan pergi
Tuhan selalu menemani
Tuhan setia ada di sisi


Pati, 22 Agustus 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Itu...

Lagu itu... Adalah sebuah lagu yang mengingatkanku akan dirinya. Lagu yang pernah ia bilang sebagai "musik pertama" yang membuatnya "penasaran". Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaanku padanya sekarang. Dalam doaku terakhir kali, aku meminta jika ia bukan jodohku, semoga Tuhan menghapuskan segalanya tentang dia. Apa pun; perasaan, pikiran, serta kenangan yang pernah aku lalui bersama. Dan sekarang, orang itu masih memiliki sedikit tempat di hidupku. Entah bakal bertahan berapa lama, aku pun tak bisa menjawabnya.  Sampai Jadi Debu-Banda Neira . Kembali, tentang lagu. Karena orang tersebut, aku ikut mendengarkannya. Bukan karena aku suka, tapi orang yang aku suka menyukai lagu itu, aku jadi ikut suka. Setiap aku mendengarkan musik dalam mode santai, wajib bagi diriku untuk memutarnya. Dengan diiringi keheningan malam, setiap mendengar lagunya, menikmati alunan musiknya, mencoba memahami makna dalam setiap liriknya, pikiranku tertuju pada bayang-bayang yang tid...

Tentang Ziggy

Ziggy? Siapa Ziggy? Ziggy siapa? Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, seorang penulis Indonesia yang telah menerbitkan banyak buku. Aku menulis Tentang Ziggy sebagai wadah baru untuk menuangkan apa yang ada di dalam otakku setelah membaca beberapa buku karyanya.  Mari kita mulai. Aku telah membaca Di Tanah Lada (2015), Jakarta Sebelum Pagi (2016), White Wedding (2016), dan yang baru saja selesai Semua Ikan Di Langit (2017). Dan keempatnya aku baca di iPusnas. Bagaimana pada mulanya aku bisa membaca novel karangannya? Aku lupa persis kapan. Tapi, berdasarkan ingatanku yang ternyata tidak sekuat yang aku bayangkan, aku mulai mengetahui namanya dari Twitter―sebelum berubah nama menjadi X. Banyak orang yang berkomentar dalam sebuah Tweet tentang buku yang membuat orang yang telah selesai membacanya merasa kosong, dan mereka menulis "Di Tanah Lada" atau "novel karya Ziggy". Di lain itu, pada waktu yang lain, banyak orang yang menyayangkan tentang berita yang menyatakan bah...