Langsung ke konten utama

Sempurna


Sealim-alimnya seseorang, toh juga sesekali pernah melakukan maksiat.
Secerdas-cerdasnya seseorang, toh juga sesekali pernah salah.
Sepreman-premannya seseorang, toh juga sesekali pernah melakukan kebaikan.
Sebenar-benarnya seseorang, toh juga sesekali pernah keliru.
Sekuat-kuatnya seseorang, toh juga sesekali pernah rapuh.
Sewaras-warasnya seseorang, toh juga sesekali pernah melakukan kegilaan.
Sebucin-bucinnya seseorang, hem... semoga saja mendapatkan cinta yang tulus.
Semoga saja statusnya berubah, dari seorang “budak” cinta menjadi seorang yang “merdeka” cinta. Tinggal menunggu tuan yang tepat untuk mau memerdekakannya.
Tidak ada manusia yang sempurna. Benar? Berapa nilai kesempurnaan manusia? 99%? Mendekati sempurna? Tidak mungkin. 98%? Hampir mendekati sempurna? Tidak mungkin juga. Malaikat yang diciptakan untuk tunduk dan patuh kepada perintah Allah Swt. saja “protes” ketika Allah Swt. menciptakan Nabi Adam as., seperti yang disebutkan al-Qur’an dalam surah al-Baqarah ayat 30. Nabi Muhammad Saw. saja yang tugasnya Li utammima makaarimal akhlak pernah ditegur Allah Swt. karena suatu kesalahan seperti yang terdapat dalam firman Allah, surah ‘Abasa ayat 1-16. Bagaimana dengan kita yang hanya manusia biasa? Mungkin kita hanya bernilai sempurna 1 dari 100 kesempurnaan. Karena kita sangat jauh dari kata sempurna, al-insaanu mahaal al-khata’ wa an-nisyan (manusia tempatnya salah dan lupa).
Tidak ada yang abadi. Tidak ada yang kekal. Tidak ada yang tidak berkesudahan. Cintamu kepada sesama makhluk ciptaan-Nya tak akan bertahan lama. Sebesar apapun rasa cinta itu, sekuat apapun rasa cinta itu, sesempurna apapun cinta yang kau berikan. Mungkin akan hilang ketika orang yang engkau cintai pergi meninggalkanmu. Mungkin akan pudar seiring berjalannya waktu. Dan mungkin akan sia-sia jika engkau mencintai orang yang salah. Rasa cinta itu relatif. Tergantung siapa yang melihatnya. Misalnya saja, pandangan orang yang sangat mencintai hewan yang bernama kucing, lantas memperlakukannya dengan begitu istimewa bagaikan seorang raja, akan berbeda pandangan dengan orang yang tidak suka terhadap kucing. Mungkin orang yang tidak menyukai kucing akan bilang, “apa sih yang kamu suka dari kucing? Apa sih yang membuatmu bisa sangat menyayangi dan memanjakannya? Dan bisa bersedih hati ketika kamu kehilangannya., Padahal kan kucing tidak ada menariknya sama sekali. Gak ada imut-imutnya sama sekali.” Dan mungkin juga orang yang tidak suka kucing bakal lari ketakutan ketika melihatnya, mengusirnya, mengira bahwa kucing itu hanya sebagai pengganggu, merasa jijik, dan yang lebih ekstrim lagi, bisa menyakiti dan melukainya. Orang yang tidak menyukai kucing, tidak akan bisa melihat sebuah cinta yang sama seperti orang yang menyukai kucing.
Cinta itu luka, bagi siapa saja yang pernah mengalami kegagalan dalam membangun sebuah cinta, yang pernah terluka karena cinta, mengalami patah hati yang sakitnya tak berkesudahan, menjadi korban dari cinta itu sendiri, dan mungkin pernah mengalami kekerasan dari pasangan yang dicintainya (baik kekerasan fisik, seksual, emosional, finansial, maupun digital).
Bisa juga, witing tresna jalaran saka kulina (rasa cinta tumbuh karena terbiasa). Terbiasa bersama, bertemu setiap hari, saling mengirimkan pesan setiap saat, dan selalu ada ketika saling membutuhkan. Karena yang istimewa akan kalah dengan yang selalu ada. Cinta itu tak dapat dinilai dengan kata-kata. Karena hanya hatilah yang mampu merasakannya.
Tapi tetap, cinta sesama manusia tidak akan pernah bisa sempurna tanpa dua insan yang saling menyempurnakan satu sama lain dan Allah merestui mereka berdua. Dan...
Terlalu sibuk mencari yang terbaik, hingga lupa menjadikan diri sendiri menjadi lebih baik.
Terlalu berambisi mencari seseorang yang sesuai dengan ekpektasi, hingga lupa bahwa seseorang itu tak bisa semua memenuhi ekspektasimu.
Terlalu sibuk mencari yang setia, hingga lupa bahwa kau mempermainkan setiamu sendiri.
Terlalu sibuk berkelana untuk menemukan orang yang kau cari, hingga lupa bahwa sepanjang perjalanan kau menemui banyak orang. Dan salah satunya orang yang kau cari-cari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LNFIL

Let's Not Fall In Love ~ BIGBANG Jatuh cinta sejak pertama kali aku mendengarnya, membawa perasaan bahagia dan ringan untuk didengarkan. Tanpa sengaja, video yang berisi lagu tersebut lewat dalam beranda akun media sosialku, lirik beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Namun durasi video tersebut hanya beberapa detik dan hanya bagian reff saja. Dari lagu yang singkat tersebut, rasa penasaranku muncul. Tanpa pikir panjang, aku mencarinya di YouTube. Dan hingga hari ini, mungkin lagu itu telah aku putar puluhan kali di Spotify, YouTube dan YouTube Music. Ada apa dengan lagu Let's Not Fall In Love? Ada apa dengan lagunya atau pada diriku? Mari tidak jatuh cinta, arti dari judul lagu tersebut. Menurut halaman Wikipedia,  Let's Not Fall In Love  bercerita tentang seorang pria yang tidak ingin menjalin hubungan lebih jauh lagi bersama wanitanya.  BIGBANG - 우리 사랑하지 말아요(LET'S NOT FALL IN LOVE) M/V Jangan jatuh cinta 우리 사랑하지 말아요 Masih belum tahu banyak 아직은 잘 모르잖아요 Sebena...

AWARE

Aku tahu apa yang harus kulakukan di tahun ini.  "Mencintai dan menerima diriku sendiri." Kesadaran itu muncul ketika aku melakukan sesuatu yang sangat jarang sekali aku lakukan, mandi pagi. Aku sangat jarang sekali mandi pagi. Aku mandi pagi ketika ada urusan yang mengharuskan aku pergi ke luar rumah. Terdengar jorok dan memang jorok bagi siapa pun yang mendengarnya. Tapi kali ini aku sedang menulisnya, jadi terlihat jorok bagi siapa pun yang membacanya. Tidak masalah.  Biasanya, aku mandi ketika telah memasuki waktu zuhur untuk salat. Kenapa harus mandi siang hari? Karena aku merasa tidak nyaman jika aku salat zuhur dengan keadaan berkeringat. Itu alasanku.  Namun, dalam seminggu ini, aku mulai membiasakan diri untuk mandi pagi setelah aktivitas bersih-bersih rumah. Meskipun belum bisa merutinkannya setiap hari. Beberapa dalam seminggu ini aku memakai lulur. Dan setelah mandi, aku memakai skin care untuk wajahku, deodoran untuk ketiakku, dan body lotion untuk kulit tang...

Lagu Itu...

Lagu itu... Adalah sebuah lagu yang mengingatkanku akan dirinya. Lagu yang pernah ia bilang sebagai "musik pertama" yang membuatnya "penasaran". Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaanku padanya sekarang. Dalam doaku terakhir kali, aku meminta jika ia bukan jodohku, semoga Tuhan menghapuskan segalanya tentang dia. Apa pun; perasaan, pikiran, serta kenangan yang pernah aku lalui bersama. Dan sekarang, orang itu masih memiliki sedikit tempat di hidupku. Entah bakal bertahan berapa lama, aku pun tak bisa menjawabnya.  Sampai Jadi Debu-Banda Neira . Kembali, tentang lagu. Karena orang tersebut, aku ikut mendengarkannya. Bukan karena aku suka, tapi orang yang aku suka menyukai lagu itu, aku jadi ikut suka. Setiap aku mendengarkan musik dalam mode santai, wajib bagi diriku untuk memutarnya. Dengan diiringi keheningan malam, setiap mendengar lagunya, menikmati alunan musiknya, mencoba memahami makna dalam setiap liriknya, pikiranku tertuju pada bayang-bayang yang tid...