Langsung ke konten utama

CERITA

Beberapa hari aku tidak menulis. Ketika aku tidak menulis, aku memikirkan apa yang akan aku tulis. Ketika aku merasa tidak ada yang dapat aku tulis, menulis hanya berada dalam angan-anganku saja. 

Dua hari ini, aku bolak-balik ke Semarang. Apa yang bisa aku ceritakan dengan perjalananku kali ini? Tidak ada yang spesial. Tidak ada yang bisa diceritakan secara panjang lebar seperti biasa. 

Ketika berada di rumah sakit, tentu saja aku banyak bertemu dengan orang yang sakit. Tapi mungkin hampir imbang atau mungkin lebih banyak orang sehat yang mengantarkan & menemani orang sakit serta para tenaga medis yang membantu menyembuhkan orang yang sedang sakit. Balita, anak-anak, remaja, dewasa, serta lanjut usia menunggu untuk "sembuh". Mereka mengantre untuk menerima perawatan. Penyakitnya pun bervariasi. Ada yang bisa dilihat dengan mata maupun penyakit yang hanya bisa dilihat dengan mesin canggih.

Apa yang aku pikirkan ketika melihat semua itu? Masa depan tidak ada yang tahu. Hanya itu yang aku bisa pikirkan. Yang hari ini merasa sehat, bisa jadi esok hari mengalami sakit. Yang hari ini merasa baik-baik saja, bisa jadi esok hari terjadi apa-apa. Memang benar, salah satu investasi terbaik adalah kesehatan. Bukan untuk saat ini, namun untuk masa depan nanti. 

Lebih baik mencegah daripada mengobati. Ungkapan ini cocok untuk penyakit yang muncul karena faktor-faktor tertentu. Berbeda dengan kecelakaan yang terjadi secara tiba-tiba. Tapi kejadian yang tiba-tiba ini pun sepertinya bisa diantisipasi dengan kehati-hatian, namun tidak semuanya. Ada faktor x yang terkadang muncul secara tiba-tiba tanpa dapat diduga-duga sebelumnya. 

Pengobatan penyakit pun membutuhkan waktu yang relatif lama. Termasuk juga pemulihannya. Mengembalikan sesuatu seperti keadaan semula tidak mudah bahkan cenderung sulit. Kaca yang pecah tidak bisa utuh seperti semula. Tapi tubuh manusia bukanlah kaca. Tubuh manusia terdiri atas jaringan dan sel yang saling bekerja sama dan bahu-membahu agar dapat menjadi sumber kehidupan. Ia akan berusaha untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Sangat mandiri bukan...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Itu...

Lagu itu... Adalah sebuah lagu yang mengingatkanku akan dirinya. Lagu yang pernah ia bilang sebagai "musik pertama" yang membuatnya "penasaran". Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaanku padanya sekarang. Dalam doaku terakhir kali, aku meminta jika ia bukan jodohku, semoga Tuhan menghapuskan segalanya tentang dia. Apa pun; perasaan, pikiran, serta kenangan yang pernah aku lalui bersama. Dan sekarang, orang itu masih memiliki sedikit tempat di hidupku. Entah bakal bertahan berapa lama, aku pun tak bisa menjawabnya.  Sampai Jadi Debu-Banda Neira . Kembali, tentang lagu. Karena orang tersebut, aku ikut mendengarkannya. Bukan karena aku suka, tapi orang yang aku suka menyukai lagu itu, aku jadi ikut suka. Setiap aku mendengarkan musik dalam mode santai, wajib bagi diriku untuk memutarnya. Dengan diiringi keheningan malam, setiap mendengar lagunya, menikmati alunan musiknya, mencoba memahami makna dalam setiap liriknya, pikiranku tertuju pada bayang-bayang yang tid...

Hamba Tak Tahu Diri

Engkau bukan Malaikat juga bukan Nabi Engkau bukan Ulama juga bukan wali Engkau adalah hamba yang tak tahu diri Tak punya rasa malu sedikit pun kepada Ilahi Engkau menuntut begitu dan begini Ingin semua harapanmu terjadi Sesuai dengan apa yang kau prediksi Jika punya kehendak sesuatu, doamu cepat sekali Giliran disuruh berbuat ma’ruf, seringnya kau ingkari Sholat sering kau nanti-nanti Lebih mengedepankan urusan duniawi Zakat juga sedekah kau bilang esok hari Menunggu dirimu kaya punya emas berlian tujuh peti Ketika kau diberi limpahan rezeki Kau bilang itu adalah hasil usahamu sendiri Ketika kau diberi kecerdasan yang mumpuni Kau bilang itu adalah hasil dari apa yang kau pelajari Sombongmu tiada henti Kebaikan Tuhan kau dustai Tiada sesuatu pun yang kau sesali Hari berganti hari Penyakit hati semakin menggerogoti Congkak, tamak, pamer, iri juga dengki Dan akhirnya hatimu sudah tak kuat menahan sakit itu lagi Bendera putih telah ber...

MULTITUGAS

 Aku perlu menuliskan tentang maksud dari judul yang aku tulis untuk cerita yang akan tuangkan kali ini terlebih dahulu. Multitugas (dalam bahasa Inggris disebut dengan multitasking ) menurut KBBI berarti aksi melakukan beberapa tugas dalam waktu  yang bersamaan.  Satu semester aku kuliah di jurusan Psikologi, aku merasa lebih pandai dalam menilai dan memahami diriku sendiri daripada sebelumnya. Terlebih tentang "sesuatu" yang membentuk diriku hingga menjadi sekarang ini. Aku akan bercerita tentang pola aktivitasku ketika masa dewasa yang setelah aku ingat-ingat kembali, telah terbentuk sejak aku kecil. Dan itu "dibiasakan" dan menjadi "kebiasaan" hingga saat ini.  Seperti judul tulisan ini, multitugas. Mungkin orang-orang merasa asing dengan kata multitugas yang bagi diriku juga kata asing yang baru aku ketahui. Tapi, akan kugunakan dalam tulisan ini sebagai kata yang sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia.  Aku yang sekarang ini, aku menyadari bahwa ...