Tentang hari ini...
Aku mengunjungi sebuah pantai yang terletak di kabupaten tetangga. Hanya butuh waktu 1 jam 10 menit untuk sampai ke sana. Pantai Karang Jahe, Rembang Jawa Tengah. Tempat yang sering dikunjungi oleh orang-orang yang ingin liburan ke pantai. Hari ini pantai cukup sepi dan hanya terdapat beberapa pengunjung saja. Maklum saja, ini bukan hari libur dan bukan pula weekend. Bakal beda cerita jika aku mengunjunginya ketika libur tahun baru.
Karena suasana pantai yang tidak ramai, aku bisa dengan leluasa memandangi laut tanpa terganggu oleh pemandangan orang-orang yang sedang menceburkan dirinya ke laut. Aku melihat pasir putih yang tidak terlalu putih, birunya laut dan juga langit. Aku menikmati apa yang sedang aku tatap dengan saksama. Mencoba menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan-lahan. Dalam setiap hembusan nafas, aku berpikir bahwa aku sedang membuang energi negatif dalam diriku, terlebih dalam pikiranku.
Terakhir aku ke pantai 28 Oktober 2023, 2,5 bulan yang lalu.
Jika ditanya, apakah aku menyukai gunung atau pantai, aku akan dengan lantang menjawab bahwa aku menyukai gunung. Aku ingin merasakan hawa sejuk pegunungan. Udara yang bersih, suasana yang tenang dan pemandangan yang menakjubkan adalah hal yang ingin aku selalu nikmati. Malah aku berpikiran untuk memiliki rumah di daerah pegunungan. Pemikiran yang "agak" aneh atau memang sungguh aneh?
Aku sedari lahir sudah menjadi anak pesisir. Rumah hanya berjarak beberapa kilometer saja dari laut. Aku hidup dari laut. Karena sejak muda hingga aku memasuki taman kanak-kanak, bapak seorang nelayan. Dan setelah memutuskan berhenti mencari ikan, bapak bekerja sebagai buruh angkut ikan di tempat pelelangan ikan hingga kini. Ditambah, beliau juga sebagai pengurus kapal. Hampir setiap hari aku makan ikan dan tak jarang aku merasa bosan dengan ikan-ikan tertentu.
Sepertinya tinggal di daerah pegunungan suatu saat nanti akan membahagiakan bagiku. Atau aku harus menjadi orang pesisir selamanya? Haruskah seperti itu?
Laut tidak memberikan ketenangan seperti gunung. Tapi laut memiliki "sesuatu" yang tidak dimiliki oleh gunung. Dapat dibilang bahwa "sesuatu" yang dimiliki laut adalah sebuah rahasia dan misteri yang sulit untuk dipecahkan oleh siapa pun.
Deburan ombak serta angin yang bertiup cukup kencang membuat diriku merasa nyaman. Suara alam yang menenangkan. Membuatku ingin berlama-lama duduk sendirian di sana. Hanya sekadar menikmati apa yang ada di depanku tanpa diganggu oleh siapa pun, termasuk para pedagang yang sedang menawarkan barang dagangannya kepada pengunjung yang sedang duduk-duduk santai. Ketika aku dalam posisi ditawari oleh salah satu penjual dengan cara "memaksa" agar aku membeli dagangannya, aku menolak dengan tegas. Seribu bujuk rayu ia keluarkan, namun aku tetap dengan penolakanku. Apakah aku egois hanya memikirkan diriku sendiri? Jika bukan diriku sendiri yang memikirkannya, lantas siapa yang akan memikirkanku? Apakah bisa diterima oleh orang lain?
Waktu yang kupunya tidaklah banyak. Setiap tempat memiliki kenangan masing-masing. Entah dengan suasananya, kenangannya, momen kebersamaannya, atau pun yang lainnya. Bagiku, pantai adalah tempat yang menjadi bagian dari laut yang misterius, awal kemisteriusan.
Komentar
Posting Komentar