Langsung ke konten utama

Christmas Tree

Christmas Tree yang dinyanyikan oleh V BTS
Tidak sengaja ketika aku membuka Spotify dengan tujuan utama mendengarkan lagu-lagu BTS, lagu Christmas Tree terputar. Lagu yang mengingatkanku pada sebuah judul drama Korea yang waktu lalu aku ceritakan, Our Beloved Summer. 

Dahulu, aku beberapa kali telah mendengarkan lagu itu tanpa pernah memiliki keinginan untuk mencari tahu artinya, sama dengan lagu-lagu BTS yang lainnya. Aku menikmati musik dan nada saja. Jika ada lagu yang aku cari tahu artinya, berarti aku sedang kepo saja. Hehehe.. 

Selain mengingatkan pada judul drakor, aku jadi teringat seseorang yang merekomendasikan judul tersebut. Ketika mendengarkan satu bait lagu, aku merasa liriknya begitu menyentuh. 


It's such a strange thing to do
Sometimes I don't understand you
But it always brings me back
To where you are

(Ini adalah hal yang aneh untuk dilakukan
Terkadang aku tidak memahamimu
Tapi itu selalu membawaku kembali
Ke tempat Anda berada) 

Sama dengan yang pernah aku katakan kepada beberapa temanku, "sejauh apa pun aku pergi, aku selalu kembali sama dia." Ini tentang perasaanku pada seseorang. 
Itu bukan hanya kalimat ucapanku yang sembarangan yang akhirnya menjadi pola pikirku. Justru sebaliknya, kalimat tersebut mewakili banyak kejadian yang pernah aku alami. Beberapa kali aku bertemu dengan orang yang aku rasa lebih baik daripada seseorang tersebut, dan aku mencoba menjalin hubungan yang lebih dari sekadar "teman biasa". Namun beberapa kali pula aku tidak melanjutkannya, memilih mundur dan kembali padanya. 

Dia menarikku begitu kuat hingga aku tidak bisa pergi jauh dari dirinya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Itu...

Lagu itu... Adalah sebuah lagu yang mengingatkanku akan dirinya. Lagu yang pernah ia bilang sebagai "musik pertama" yang membuatnya "penasaran". Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaanku padanya sekarang. Dalam doaku terakhir kali, aku meminta jika ia bukan jodohku, semoga Tuhan menghapuskan segalanya tentang dia. Apa pun; perasaan, pikiran, serta kenangan yang pernah aku lalui bersama. Dan sekarang, orang itu masih memiliki sedikit tempat di hidupku. Entah bakal bertahan berapa lama, aku pun tak bisa menjawabnya.  Sampai Jadi Debu-Banda Neira . Kembali, tentang lagu. Karena orang tersebut, aku ikut mendengarkannya. Bukan karena aku suka, tapi orang yang aku suka menyukai lagu itu, aku jadi ikut suka. Setiap aku mendengarkan musik dalam mode santai, wajib bagi diriku untuk memutarnya. Dengan diiringi keheningan malam, setiap mendengar lagunya, menikmati alunan musiknya, mencoba memahami makna dalam setiap liriknya, pikiranku tertuju pada bayang-bayang yang tid...

Hamba Tak Tahu Diri

Engkau bukan Malaikat juga bukan Nabi Engkau bukan Ulama juga bukan wali Engkau adalah hamba yang tak tahu diri Tak punya rasa malu sedikit pun kepada Ilahi Engkau menuntut begitu dan begini Ingin semua harapanmu terjadi Sesuai dengan apa yang kau prediksi Jika punya kehendak sesuatu, doamu cepat sekali Giliran disuruh berbuat ma’ruf, seringnya kau ingkari Sholat sering kau nanti-nanti Lebih mengedepankan urusan duniawi Zakat juga sedekah kau bilang esok hari Menunggu dirimu kaya punya emas berlian tujuh peti Ketika kau diberi limpahan rezeki Kau bilang itu adalah hasil usahamu sendiri Ketika kau diberi kecerdasan yang mumpuni Kau bilang itu adalah hasil dari apa yang kau pelajari Sombongmu tiada henti Kebaikan Tuhan kau dustai Tiada sesuatu pun yang kau sesali Hari berganti hari Penyakit hati semakin menggerogoti Congkak, tamak, pamer, iri juga dengki Dan akhirnya hatimu sudah tak kuat menahan sakit itu lagi Bendera putih telah ber...

Tentang Ziggy

Ziggy? Siapa Ziggy? Ziggy siapa? Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, seorang penulis Indonesia yang telah menerbitkan banyak buku. Aku menulis Tentang Ziggy sebagai wadah baru untuk menuangkan apa yang ada di dalam otakku setelah membaca beberapa buku karyanya.  Mari kita mulai. Aku telah membaca Di Tanah Lada (2015), Jakarta Sebelum Pagi (2016), White Wedding (2016), dan yang baru saja selesai Semua Ikan Di Langit (2017). Dan keempatnya aku baca di iPusnas. Bagaimana pada mulanya aku bisa membaca novel karangannya? Aku lupa persis kapan. Tapi, berdasarkan ingatanku yang ternyata tidak sekuat yang aku bayangkan, aku mulai mengetahui namanya dari Twitter―sebelum berubah nama menjadi X. Banyak orang yang berkomentar dalam sebuah Tweet tentang buku yang membuat orang yang telah selesai membacanya merasa kosong, dan mereka menulis "Di Tanah Lada" atau "novel karya Ziggy". Di lain itu, pada waktu yang lain, banyak orang yang menyayangkan tentang berita yang menyatakan bah...