Langsung ke konten utama

TANYA

"Apakah kamu sudah sembuh?"

Aku menemukan kalimat tersebut hari ini. Kalimat yang selanjutnya akan selalu aku tanyakan kepada diriku sendiri. Pulih... Pulih dari amarah dan kekecewaan yang mendalam, pulih dari rasa dendam yang membakar, pulih dari segala hal yang telah melukai dan menyakitiku di masa lalu. Aku ingin mencintai diriku sendiri sepenuhnya, aku ingin memeluknya ketika ia membutuhkannya. aku ingin mendengarkan cerita-ceritanya, aku ingin mengusap air matanya ketika ia menangis, aku ingin mengobati jika ia sedang terluka, aku akan membantunya berdiri ketika ia terjatuh, aku ingin selalu menemani di setiap langkahnya.

Mungkin langkahnya akan berat. Mungkin jalannya akan sulit. Mungkin beban di pundaknya akan melelahkan. Mungkin tujuannya belum terlihat.

Namun, aku selalu berharap dia kuat, tangguh, dan kokoh.

Tak banyak harapanku untuk diriku sendiri. Aku hanya ingin diri ini sembuh. Bukan demi orang lain.

Perlahan... Lebih banyak menyerap dan merasakan hal-hal positif, lebih banyak merasakan kebahagiaan yang aku ciptakan sendiri dari dalam, lebih banyak terkoneksi dengan ilmu dan juga orang-orang, dan lebih banyak mencintai diriku sendiri.

Banyak masalah yang terjadi tanpa aku memikirkan hal masalah tersebut akan terjadi. Seperti terjadi begitu saja. Secara tiba-tiba. Tapi masalah tersebut justru yang paling mengguncang diri, pikiran dan hatiku. Dari masalah-masalah tersebut, aku banyak belajar sesuatu yang mungkin tidak akan pernah aku pelajari jika tak mengalaminya. 

Mengapa harus aku yang mengalami itu?

Balik lagi, aku berusaha untuk meyakinkan diriku sendiri bahwa aku mampu melewati hal ini. Selalu mengingat bahwa yang mengalami masalah ini bukan hanya diriku sendiri. Masalah yang aku hadapi saat ini, mungkin saja hanya perulangan dari masalah yang telah dialami oleh orang-orang sebelumku. Bisa juga dialami oleh orang-orang di belahan dunia lain yang tidak aku ketahui, yang nasib buruknya sama denganku. 

Jangan lupa untuk selalu bertanya tentang banyak hal yang belum kamu ketahui. Meskipun tidak semua pertanyaan harus memiliki jawabannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LNFIL

Let's Not Fall In Love ~ BIGBANG Jatuh cinta sejak pertama kali aku mendengarnya, membawa perasaan bahagia dan ringan untuk didengarkan. Tanpa sengaja, video yang berisi lagu tersebut lewat dalam beranda akun media sosialku, lirik beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Namun durasi video tersebut hanya beberapa detik dan hanya bagian reff saja. Dari lagu yang singkat tersebut, rasa penasaranku muncul. Tanpa pikir panjang, aku mencarinya di YouTube. Dan hingga hari ini, mungkin lagu itu telah aku putar puluhan kali di Spotify, YouTube dan YouTube Music. Ada apa dengan lagu Let's Not Fall In Love? Ada apa dengan lagunya atau pada diriku? Mari tidak jatuh cinta, arti dari judul lagu tersebut. Menurut halaman Wikipedia,  Let's Not Fall In Love  bercerita tentang seorang pria yang tidak ingin menjalin hubungan lebih jauh lagi bersama wanitanya.  BIGBANG - 우리 사랑하지 말아요(LET'S NOT FALL IN LOVE) M/V Jangan jatuh cinta 우리 사랑하지 말아요 Masih belum tahu banyak 아직은 잘 모르잖아요 Sebena...

AWARE

Aku tahu apa yang harus kulakukan di tahun ini.  "Mencintai dan menerima diriku sendiri." Kesadaran itu muncul ketika aku melakukan sesuatu yang sangat jarang sekali aku lakukan, mandi pagi. Aku sangat jarang sekali mandi pagi. Aku mandi pagi ketika ada urusan yang mengharuskan aku pergi ke luar rumah. Terdengar jorok dan memang jorok bagi siapa pun yang mendengarnya. Tapi kali ini aku sedang menulisnya, jadi terlihat jorok bagi siapa pun yang membacanya. Tidak masalah.  Biasanya, aku mandi ketika telah memasuki waktu zuhur untuk salat. Kenapa harus mandi siang hari? Karena aku merasa tidak nyaman jika aku salat zuhur dengan keadaan berkeringat. Itu alasanku.  Namun, dalam seminggu ini, aku mulai membiasakan diri untuk mandi pagi setelah aktivitas bersih-bersih rumah. Meskipun belum bisa merutinkannya setiap hari. Beberapa dalam seminggu ini aku memakai lulur. Dan setelah mandi, aku memakai skin care untuk wajahku, deodoran untuk ketiakku, dan body lotion untuk kulit tang...

Lagu Itu...

Lagu itu... Adalah sebuah lagu yang mengingatkanku akan dirinya. Lagu yang pernah ia bilang sebagai "musik pertama" yang membuatnya "penasaran". Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaanku padanya sekarang. Dalam doaku terakhir kali, aku meminta jika ia bukan jodohku, semoga Tuhan menghapuskan segalanya tentang dia. Apa pun; perasaan, pikiran, serta kenangan yang pernah aku lalui bersama. Dan sekarang, orang itu masih memiliki sedikit tempat di hidupku. Entah bakal bertahan berapa lama, aku pun tak bisa menjawabnya.  Sampai Jadi Debu-Banda Neira . Kembali, tentang lagu. Karena orang tersebut, aku ikut mendengarkannya. Bukan karena aku suka, tapi orang yang aku suka menyukai lagu itu, aku jadi ikut suka. Setiap aku mendengarkan musik dalam mode santai, wajib bagi diriku untuk memutarnya. Dengan diiringi keheningan malam, setiap mendengar lagunya, menikmati alunan musiknya, mencoba memahami makna dalam setiap liriknya, pikiranku tertuju pada bayang-bayang yang tid...