Aku ingin selalu membagikan cerita tentang banyak hal yang aku alami, setiap hari selama yang aku bisa. Hari ini, rasanya tidak ada yang bisa aku ceritakan. Tapi aku tetap ingin bercerita. Aku akan mengusahakan untuk selalu bercerita pada setiap akhir waktu sebelum pergantian hari dimulai.
Hampir sebulan berlalu, para tetanggaku terpaksa mengambil air bersih di rumah-rumah yang masih tersedia air yang cukup melimpah. Air bersih yang berasal dari sumbernya, kompak mengering ketika musim kemarau yang berkepanjangan. Sebagian orang kelabakan mencari air bersih yang masih layak dikonsumsi dan digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti memasak, mandi, mencuci, dll. Di desaku sendiri, dapat dibilang ini musim kemarau terparah dalam belasan tahun terakhir. Biasanya, meskipun pada musim kemarau sekali pun, sumber air masih tetap keluar.
Sudah memasuki bulan November, yang pada zaman dahulu aku diajarkan di sekolah bahwa musim hujan dimulai di bulan Oktober dan musim kemarau dimulai di bulan April, sepertinya tidak sesuai. Hujan sering turun di waktu-waktu di luar perkiraan. Begitu pun kemarau yang telah melebihi batas waktunya. Sepertinya bumi sedang tidak baik-baik saja. Bukan hanya kali ini saja. Mungkin sudah sejak beberapa waktu yang lama, bumiku mengalami tidak enak badan. Penyebabnya? Siapa lagi kalau bukan para makhluk bumi yang memiliki akal tapi sedikit sekali yang memakai akal untuk menjaga bumi.
Dan aku termasuk dalam salah satunya. Mungkin, sedikit atau banyak, langsung atau tidak langsung, sadar atau tidak sadar, aku turut menyebabkan kerusakan di bumi. Aku ingin sekali turut serta dalam menjaga bumi. Tentunya dengan hal-hal kecil yang aku lakukan. Apakah berpengaruh? Entahlah... Aku pun tidak mampu memastikannya. Tapi... Bukankah semua hal di mulai dari kesadaran diri sendiri? Aku sedang berusaha untuk selalu menyadarkan diriku sendiri untuk kebaikan yang aku lakukan. Semoga bisa membantu. Harapannya seperti itu.
Komentar
Posting Komentar