Langsung ke konten utama

SEBULAN

Aku tidak menyangka, sudah sebulan berlalu ketika aku memutuskan untuk menulis apa yang ada di dalam pikiranku dan menceritakan aktivitasku sehari-hari. Ternyata, setiap hari selalu ada cerita yang bisa dituliskan. Di hari yang tidak ada sesuatu yang bisa ditulis, aku tetap bisa menulis apa yang ada di dalam pikiranku, karena selama ini pikiranku selalu penuh. Aku masih belum bisa mengerti bagaimana cara kerja pikiranku. Ketika tidak ada niatan untuk memikirkan sesuatu, selalu saja pikiran aneh bermunculan. Bagaimana bisa aku memikirkan kehidupan dan kekayaan seorang artis? Bagaimana bisa aku memikirkan kehidupan percintaan temanku? Tentunya masih banyak pikiran-pikiran rumit yang lain. Aneh sekali, bukan?

Hari ini aku melanjutkan membaca buku Totto-chan (Gadis Cilik di Jendela). Sudah hampir seminggu ini, minat membacaku menurun. Meskipun buku-buku tidak pernah jauh dariku, rasanya terlalu malas untuk membaca. Sama seperti menulis. Ada masa di mana aku terlalu malas untuk menulis. Tapi dari setiap kemalasan yang aku rasakan, ada satu hal yang aku pelajari, pemaksaan. Semalas apa pun kita terhadap sesuatu, suka tidak suka, mau tidak mau, aku harus memaksa diriku untuk selalu melakukannya.

Berencana itu penting, tapi bagian terpenting tiap rencana adalah merencanakan yang tak berjalan sesuai rencana - The Psychology of Money. Sudah lama sekali aku ingin menuliskan kutipan tersebut dan baru sekarang aku mengingatnya. Aku mengiyakannya. Setuju tentang isi kutipan tersebut. Aku menyebutnya rencana kedua. Ketika aku mempunyai rencana, aku harus mempunyai rencana lain ketika rencanaku tidak berjalan sesuai dengan apa yang telah aku rencanakan. Salah satu guru pernah berkata bahwa bermimpi dan optimis mimpi itu akan terwujud adalah suatu keharusan. Namun kita juga harus memikirkan kemungkinan terburuk. Bukan pesimis, tapi lebih kepada menyiapkan diri dengan segala kemungkinan yang akan terjadi, terutama tentang kegagalan yang akan dialami. 

Seperti yang kita tahu, hidup tidak semulus yang kita rencanakan. Kita berencana, Tuhan yang menentukan. Tuhan memberi apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Sesuatu yang kita anggap baik, bukan berarti itu yang terbaik untuk kita dan hidup kita. Bukan berarti sesuatu yang kita benci itu buruk bagi kita. Mau mengelak sekali pun, jika sudah digariskan juga akan tetap terjadi pada kita, sebagus apa pun rencana yang telah kita buat dan susun. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Itu...

Lagu itu... Adalah sebuah lagu yang mengingatkanku akan dirinya. Lagu yang pernah ia bilang sebagai "musik pertama" yang membuatnya "penasaran". Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaanku padanya sekarang. Dalam doaku terakhir kali, aku meminta jika ia bukan jodohku, semoga Tuhan menghapuskan segalanya tentang dia. Apa pun; perasaan, pikiran, serta kenangan yang pernah aku lalui bersama. Dan sekarang, orang itu masih memiliki sedikit tempat di hidupku. Entah bakal bertahan berapa lama, aku pun tak bisa menjawabnya.  Sampai Jadi Debu-Banda Neira . Kembali, tentang lagu. Karena orang tersebut, aku ikut mendengarkannya. Bukan karena aku suka, tapi orang yang aku suka menyukai lagu itu, aku jadi ikut suka. Setiap aku mendengarkan musik dalam mode santai, wajib bagi diriku untuk memutarnya. Dengan diiringi keheningan malam, setiap mendengar lagunya, menikmati alunan musiknya, mencoba memahami makna dalam setiap liriknya, pikiranku tertuju pada bayang-bayang yang tid...

Hamba Tak Tahu Diri

Engkau bukan Malaikat juga bukan Nabi Engkau bukan Ulama juga bukan wali Engkau adalah hamba yang tak tahu diri Tak punya rasa malu sedikit pun kepada Ilahi Engkau menuntut begitu dan begini Ingin semua harapanmu terjadi Sesuai dengan apa yang kau prediksi Jika punya kehendak sesuatu, doamu cepat sekali Giliran disuruh berbuat ma’ruf, seringnya kau ingkari Sholat sering kau nanti-nanti Lebih mengedepankan urusan duniawi Zakat juga sedekah kau bilang esok hari Menunggu dirimu kaya punya emas berlian tujuh peti Ketika kau diberi limpahan rezeki Kau bilang itu adalah hasil usahamu sendiri Ketika kau diberi kecerdasan yang mumpuni Kau bilang itu adalah hasil dari apa yang kau pelajari Sombongmu tiada henti Kebaikan Tuhan kau dustai Tiada sesuatu pun yang kau sesali Hari berganti hari Penyakit hati semakin menggerogoti Congkak, tamak, pamer, iri juga dengki Dan akhirnya hatimu sudah tak kuat menahan sakit itu lagi Bendera putih telah ber...

MULTITUGAS

 Aku perlu menuliskan tentang maksud dari judul yang aku tulis untuk cerita yang akan tuangkan kali ini terlebih dahulu. Multitugas (dalam bahasa Inggris disebut dengan multitasking ) menurut KBBI berarti aksi melakukan beberapa tugas dalam waktu  yang bersamaan.  Satu semester aku kuliah di jurusan Psikologi, aku merasa lebih pandai dalam menilai dan memahami diriku sendiri daripada sebelumnya. Terlebih tentang "sesuatu" yang membentuk diriku hingga menjadi sekarang ini. Aku akan bercerita tentang pola aktivitasku ketika masa dewasa yang setelah aku ingat-ingat kembali, telah terbentuk sejak aku kecil. Dan itu "dibiasakan" dan menjadi "kebiasaan" hingga saat ini.  Seperti judul tulisan ini, multitugas. Mungkin orang-orang merasa asing dengan kata multitugas yang bagi diriku juga kata asing yang baru aku ketahui. Tapi, akan kugunakan dalam tulisan ini sebagai kata yang sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia.  Aku yang sekarang ini, aku menyadari bahwa ...