Melanjutkan cerita hari Kamis, hari Jumatku tidak kalah sibuk. Sesuai judul, "rodi" yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kewajiban bekerja tidak dengan upah. Hari itu lebih melelahkan. Aku disuruh bangun pukul 4 pagi. Padahal aku baru bisa tidur setelah jam 12 dini hari. Bekerja non-stop sejak bangun dan aku hanya berhenti untuk mandi dan sarapan. Rasanya remuk sekali badanku. Tapi sesuai dengan kalimat pertama yang aku tulis, entah mengapa, yang merasakan lelah hanya badanku. Mental dan perasaanku baik-baik saja. Padahal aku baru benar-benar beristirahat ketika waktu Magrib.
Aku ingin segera tidur, tapi aku tidak bisa memejamkan mataku. Jadi aku memutuskan untuk melanjutkan menonton drama Korea yang sejak beberapa hari lalu aku tonton. Aku telah menonton beberapa episode dan setiap episode memiliki bagian-bagian yang menyentuh. Baik dari adegan dari para tokoh maupun percakapan antar tokoh.
- "Sebagus apa pun milik orang lain, pasti ada kekurangannya." Kalimat itu diucapkan oleh Sung Dong II (ayah dari Sung Deok-seon) kepada istrinya ketika istrinya menukar payung jelek miliknya dengan payung yang berada di wadah payung ketika mereka sedang berada di sebuah tempat makan. Niat hati istrinya ingin mengganti payung jelek dengan payung yang lebih bagus milik orang lain. Namun, setelah mengambil payung milik orang lain, ternyata payung yang diambil justru tidak lebih baik dari payung miliknya. Terkadang aku juga berada di posisi itu, tidak puas dengan apa yang aku miliki dan ingin menukarnya dengan milik orang lain yang aku anggap "sempurna". Dengan kata lain, kurang bersyukur.
- "Tidak ada yang lebih membosankan dibanding sesuatu yang telah lama kita miliki. Kata lain untuk mengatakan "membosankan" dan "menyedihkan" adalah "terbiasa" dan "nyaman". Perasaan terbiasa yang muncul karena telah lama mengalaminya bisa dirasakan dari orang-orang yang membuatmu nyaman, mengenalmu dengan baik, memelukmu, dan juga menghiburmu. Terkadang kau merasa muak pada sesuatu yang membosankan, tapi yang bisa melindungimu di dunia ini hanyalah orang terdekatmu. Orang-orang yang terbiasa dan nyaman denganmu sejak lama adalah orang yang tidak bisa tidak kita cintai. Kita tidak bisa berhenti mencintai mereka. Kita tidak bisa tidak mencintai mereka." Monolog dari seorang tokoh. Tentang kebosanan... Oh ternyata ada pandangan yang lain tentang hal tersebut. Benarkah seperti itu?
Komentar
Posting Komentar