Langsung ke konten utama

RODI #2

Hari ini aku lelah. Tapi yang lelah hanya fisikku. Bukan perasaanku. 
Aku punya quotes bagus yang aku dapatkan dari film Reply 1988 episode keempat. Besok ya... 

Melanjutkan cerita hari Kamis, hari Jumatku tidak kalah sibuk. Sesuai judul, "rodi" yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kewajiban bekerja tidak dengan upah. Hari itu lebih melelahkan. Aku disuruh bangun pukul 4 pagi. Padahal aku baru bisa tidur setelah jam 12 dini hari. Bekerja non-stop sejak bangun dan aku hanya berhenti untuk mandi dan sarapan. Rasanya remuk sekali badanku. Tapi sesuai dengan kalimat pertama yang aku tulis, entah mengapa, yang merasakan lelah hanya badanku. Mental dan perasaanku baik-baik saja. Padahal aku baru benar-benar beristirahat ketika waktu Magrib.

Aku ingin segera tidur, tapi aku tidak bisa memejamkan mataku. Jadi aku memutuskan untuk melanjutkan menonton drama Korea yang sejak beberapa hari lalu aku tonton. Aku telah menonton beberapa episode dan setiap episode memiliki bagian-bagian yang menyentuh. Baik dari adegan dari para tokoh maupun percakapan antar tokoh.

  • "Sebagus apa pun milik orang lain, pasti ada kekurangannya." Kalimat itu diucapkan oleh Sung Dong II (ayah dari Sung Deok-seon) kepada istrinya ketika istrinya menukar payung jelek miliknya dengan payung yang berada di wadah payung ketika mereka sedang berada di sebuah tempat makan. Niat hati istrinya ingin mengganti payung jelek dengan payung yang lebih bagus milik orang lain. Namun, setelah mengambil payung milik orang lain, ternyata payung yang diambil justru tidak lebih baik dari payung miliknya. Terkadang aku juga berada di posisi itu, tidak puas dengan apa yang aku miliki dan ingin menukarnya dengan milik orang lain yang aku anggap "sempurna". Dengan kata lain, kurang bersyukur.
  • "Tidak ada yang lebih membosankan dibanding sesuatu yang telah lama kita miliki. Kata lain untuk mengatakan "membosankan" dan "menyedihkan" adalah "terbiasa" dan "nyaman". Perasaan terbiasa yang muncul karena telah lama mengalaminya bisa dirasakan dari orang-orang yang membuatmu nyaman, mengenalmu dengan baik, memelukmu, dan juga menghiburmu. Terkadang kau merasa muak pada sesuatu yang membosankan, tapi yang bisa melindungimu di dunia ini hanyalah orang terdekatmu. Orang-orang yang terbiasa dan nyaman denganmu sejak lama adalah orang yang tidak bisa tidak kita cintai. Kita tidak bisa berhenti mencintai mereka. Kita tidak bisa tidak mencintai mereka." Monolog dari seorang tokoh. Tentang kebosanan... Oh ternyata ada pandangan yang lain tentang hal tersebut. Benarkah seperti itu?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Itu...

Lagu itu... Adalah sebuah lagu yang mengingatkanku akan dirinya. Lagu yang pernah ia bilang sebagai "musik pertama" yang membuatnya "penasaran". Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaanku padanya sekarang. Dalam doaku terakhir kali, aku meminta jika ia bukan jodohku, semoga Tuhan menghapuskan segalanya tentang dia. Apa pun; perasaan, pikiran, serta kenangan yang pernah aku lalui bersama. Dan sekarang, orang itu masih memiliki sedikit tempat di hidupku. Entah bakal bertahan berapa lama, aku pun tak bisa menjawabnya.  Sampai Jadi Debu-Banda Neira . Kembali, tentang lagu. Karena orang tersebut, aku ikut mendengarkannya. Bukan karena aku suka, tapi orang yang aku suka menyukai lagu itu, aku jadi ikut suka. Setiap aku mendengarkan musik dalam mode santai, wajib bagi diriku untuk memutarnya. Dengan diiringi keheningan malam, setiap mendengar lagunya, menikmati alunan musiknya, mencoba memahami makna dalam setiap liriknya, pikiranku tertuju pada bayang-bayang yang tid...

Hamba Tak Tahu Diri

Engkau bukan Malaikat juga bukan Nabi Engkau bukan Ulama juga bukan wali Engkau adalah hamba yang tak tahu diri Tak punya rasa malu sedikit pun kepada Ilahi Engkau menuntut begitu dan begini Ingin semua harapanmu terjadi Sesuai dengan apa yang kau prediksi Jika punya kehendak sesuatu, doamu cepat sekali Giliran disuruh berbuat ma’ruf, seringnya kau ingkari Sholat sering kau nanti-nanti Lebih mengedepankan urusan duniawi Zakat juga sedekah kau bilang esok hari Menunggu dirimu kaya punya emas berlian tujuh peti Ketika kau diberi limpahan rezeki Kau bilang itu adalah hasil usahamu sendiri Ketika kau diberi kecerdasan yang mumpuni Kau bilang itu adalah hasil dari apa yang kau pelajari Sombongmu tiada henti Kebaikan Tuhan kau dustai Tiada sesuatu pun yang kau sesali Hari berganti hari Penyakit hati semakin menggerogoti Congkak, tamak, pamer, iri juga dengki Dan akhirnya hatimu sudah tak kuat menahan sakit itu lagi Bendera putih telah ber...

MULTITUGAS

 Aku perlu menuliskan tentang maksud dari judul yang aku tulis untuk cerita yang akan tuangkan kali ini terlebih dahulu. Multitugas (dalam bahasa Inggris disebut dengan multitasking ) menurut KBBI berarti aksi melakukan beberapa tugas dalam waktu  yang bersamaan.  Satu semester aku kuliah di jurusan Psikologi, aku merasa lebih pandai dalam menilai dan memahami diriku sendiri daripada sebelumnya. Terlebih tentang "sesuatu" yang membentuk diriku hingga menjadi sekarang ini. Aku akan bercerita tentang pola aktivitasku ketika masa dewasa yang setelah aku ingat-ingat kembali, telah terbentuk sejak aku kecil. Dan itu "dibiasakan" dan menjadi "kebiasaan" hingga saat ini.  Seperti judul tulisan ini, multitugas. Mungkin orang-orang merasa asing dengan kata multitugas yang bagi diriku juga kata asing yang baru aku ketahui. Tapi, akan kugunakan dalam tulisan ini sebagai kata yang sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia.  Aku yang sekarang ini, aku menyadari bahwa ...