Langsung ke konten utama

TAKUT

TAKUT

Kemarin, aku hanya mampu menulis satu kata saja seperti di atas. Aku terlalu takut untuk menghadapi seseorang yang aku anggap sebagai "penganggu". Dan aku baru melanjutkan tulisan ini keesokan harinya (baca: hari ini). Bagaimana aku bisa menyebutnya sebagai pengganggu? 5,5 tahun telah berlalu. Ada seseorang yang begitu membanggakan dirinya telah berubah. Tapi menurutku, dia masih sama seperti dahulu, tidak berubah. Dia terus-terusan menggangguku. Dia adalah orang yang "terobsesi" denganku. Dimulai 7 tahun yang lalu. Aku tidak mengada-ada. Perasaan cintanya kepadaku telah berubah menjadi obsesi terhadap diriku. Aku tidak akan menceritakan kisah masa laluku dengannya. Selama 5,5 tahun terakhir, aku telah memblokir 18 nomor telepon dalam nomor WhatsApp-ku dan memblokir beberapa akun Instagram miliknya. 

Tadi malam aku terlalu takut, panik, dan khawatir ketika orang tersebut menonton cerita yang aku buat di akun Instagramku. Ketidaksengajaan pertemuan itu membuat dia kembali menghubungiku. Aku lupa kapan terakhir dia menghubungi, jika tidak salah bulan Mei. Itu pun aku sudah lupa bagaimana isinya. Ketika aku menyadari apa yang telah dilakukan olehnya -mengirim pesan melalui WhatsApp dengan nomor baru dan melihat cerita Instagramku- aku langsung membuat akun Instagramku menjadi akun privat dan memutuskan hubungan dengan akun Facebookku. Pada awalnya aku berniat untuk membuat akun Instagramku menjadi akun publik, pada akhirnya dengan terpaksa. Aku semalaman berpikir untuk mengganti username dan nama akunku. Aku telah mengganti namaku dengan aksara Jawa Tapi hingga menjelang tidur, aku belum berhasil menemukan nama yang cocok untuk aku gunakan. Sempat berpikir juga bahwa orang tersebut telah mencari tahu akun Twitterku. Dan aku berpikiran untuk mengganti username-nya juga. Pikiranku terlalu jauh. Tapi mungkin saja.

Aku selalu berusaha untuk membuat diriku berpikiran dan berprasangka positif kepada orang lain. Namun, dengan orang tersebut, aku tidak bisa melakukannya. Aku sudah cukup lelah menghadapi orang tersebut. Kemarin aku memang takut. Hari ini aku berpikir, untuk apa aku takut dengan orang seperti itu? Bukankah tidak penting memikirkannya? Sudah cukup untuk menyiksa diri sendiri dengan selalu memberikan ruang ketakutan dan kekhawatiran terhadap orang yang hanya bisa mengganggumu. Nikmati saja permainannya dan lihat saja sampai kapan ia akan terus menjadi pengganggu. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LNFIL

Let's Not Fall In Love ~ BIGBANG Jatuh cinta sejak pertama kali aku mendengarnya, membawa perasaan bahagia dan ringan untuk didengarkan. Tanpa sengaja, video yang berisi lagu tersebut lewat dalam beranda akun media sosialku, lirik beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Namun durasi video tersebut hanya beberapa detik dan hanya bagian reff saja. Dari lagu yang singkat tersebut, rasa penasaranku muncul. Tanpa pikir panjang, aku mencarinya di YouTube. Dan hingga hari ini, mungkin lagu itu telah aku putar puluhan kali di Spotify, YouTube dan YouTube Music. Ada apa dengan lagu Let's Not Fall In Love? Ada apa dengan lagunya atau pada diriku? Mari tidak jatuh cinta, arti dari judul lagu tersebut. Menurut halaman Wikipedia,  Let's Not Fall In Love  bercerita tentang seorang pria yang tidak ingin menjalin hubungan lebih jauh lagi bersama wanitanya.  BIGBANG - 우리 사랑하지 말아요(LET'S NOT FALL IN LOVE) M/V Jangan jatuh cinta 우리 사랑하지 말아요 Masih belum tahu banyak 아직은 잘 모르잖아요 Sebena...

AWARE

Aku tahu apa yang harus kulakukan di tahun ini.  "Mencintai dan menerima diriku sendiri." Kesadaran itu muncul ketika aku melakukan sesuatu yang sangat jarang sekali aku lakukan, mandi pagi. Aku sangat jarang sekali mandi pagi. Aku mandi pagi ketika ada urusan yang mengharuskan aku pergi ke luar rumah. Terdengar jorok dan memang jorok bagi siapa pun yang mendengarnya. Tapi kali ini aku sedang menulisnya, jadi terlihat jorok bagi siapa pun yang membacanya. Tidak masalah.  Biasanya, aku mandi ketika telah memasuki waktu zuhur untuk salat. Kenapa harus mandi siang hari? Karena aku merasa tidak nyaman jika aku salat zuhur dengan keadaan berkeringat. Itu alasanku.  Namun, dalam seminggu ini, aku mulai membiasakan diri untuk mandi pagi setelah aktivitas bersih-bersih rumah. Meskipun belum bisa merutinkannya setiap hari. Beberapa dalam seminggu ini aku memakai lulur. Dan setelah mandi, aku memakai skin care untuk wajahku, deodoran untuk ketiakku, dan body lotion untuk kulit tang...

Lagu Itu...

Lagu itu... Adalah sebuah lagu yang mengingatkanku akan dirinya. Lagu yang pernah ia bilang sebagai "musik pertama" yang membuatnya "penasaran". Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaanku padanya sekarang. Dalam doaku terakhir kali, aku meminta jika ia bukan jodohku, semoga Tuhan menghapuskan segalanya tentang dia. Apa pun; perasaan, pikiran, serta kenangan yang pernah aku lalui bersama. Dan sekarang, orang itu masih memiliki sedikit tempat di hidupku. Entah bakal bertahan berapa lama, aku pun tak bisa menjawabnya.  Sampai Jadi Debu-Banda Neira . Kembali, tentang lagu. Karena orang tersebut, aku ikut mendengarkannya. Bukan karena aku suka, tapi orang yang aku suka menyukai lagu itu, aku jadi ikut suka. Setiap aku mendengarkan musik dalam mode santai, wajib bagi diriku untuk memutarnya. Dengan diiringi keheningan malam, setiap mendengar lagunya, menikmati alunan musiknya, mencoba memahami makna dalam setiap liriknya, pikiranku tertuju pada bayang-bayang yang tid...