Langsung ke konten utama

Kuliah vs Sekolah

Sekolah...

Jika aku kembali mengenang masa-masa sekolah, seperti banyak kenangan yang terjadi, terutama ketika kelas 12. Tahun terakhir yang penuh banyak cerita. Jika dipikir-pikir lagi, kuliahku terlalu mudah daripada aku ketika kelas 12. Bisa dibilang kelas 12 adalah masa penempaan menuju dunia perkuliahan yang keras. Aku sekolah di salah satu madrasah swasta terkenal di Pati, Jawa Tengah dengan pondok pesantren yang memiliki ribuan santri. Aku sekolah di sana selama 6 tahun lamanya; madrasah tsanawiah selama 3 tahun dan madrasah aliyah selama 3 tahu. 

Perbandingan ini bersifat subjektif dari diriku sebagai penulis sekaligus yang mengalami sendiri. Mari kita bandingkan dunia sekolah dengan dunia perkuliahan yang aku alami di bawah ini:

  • Banyaknya pelajaran. 1:3. Kuliah dalam satu semester, kurang dari 10 mata kuliah. Sedangkan ketika sekolah, bisa mencapai 30 mata pelajaran.
  • Waktu belajar. Kuliah 24 SKS dibagi dalam 5 hari perkuliahan. Paling banyak dalam sehari 9 SKS, dari jam 7 pagi hingga jam 3 sore. Ini tidak ada apa-apanya jika dibandingkan waktu sekolah kelas 12. Masuk sekolah jam 1 siang, dan baru pulang setengah 5 pagi ketika subuh. Mata kuliah dalam sehari paling banyak 4 matkul. Sedangkan ketika sekolah, mapel yang diajarkan dalam sehari berkisar 2-8 mapel.
  • Tugas akhir. Kuliah = Skripsi, Sekolah = Karya Tulis. Keduanya sama-sama menjadi salah satu syarat untuk meraih kelulusan. Karya tulis adalah skripsi versi "main-main". Tapi memiliki sistem yang hampir sama. Mengajukan judul skripsi --> judul dipilih oleh guru/dosen --> Penentuan guru/dosen pembimbing --> mengerjakan karya tulis/skripsi --> bimbingan --> revisi --> bimbingan --> revisi --> ....  --> acc sidang --> sidang --> revisi pasca sidang --> selesai. 
  • Munaqosyah. Munaqosyah dalam perkuliahan adalah sidang skripsi. Di sekolahku, munaqosyah adalah ujian santri. Ujian munaqosyah lebih menakutkan dan menegangkan daripada sidang munaqosyah. Ketika sidang munaqosyah, diri sendiri yang harus berhadapan dengan para penguji. Ketika ujian munaqosyah, yang berhadapan dengan penguji bukan hanya diri sendiri, namun juga wali/bapak. Ketika sidang munaqosyah, yang diujikan adalah skripsi yang telah kita susun. Sedangkan ujian munaqosyah, yang diujikan meliputi 4 hal: hafalan juz amma, kitab kuning, conversation bahasa Inggris dan Muhadatsah bahasa Arab. Sidang munaqosyah dengan 2 penguji dan 1 pembimbing, sedangkan ujian munaqosyah 4 penguji.
Mungkin itu yang terlintas di benakku ketika memikirkan masa-masa sekolah. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LNFIL

Let's Not Fall In Love ~ BIGBANG Jatuh cinta sejak pertama kali aku mendengarnya, membawa perasaan bahagia dan ringan untuk didengarkan. Tanpa sengaja, video yang berisi lagu tersebut lewat dalam beranda akun media sosialku, lirik beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Namun durasi video tersebut hanya beberapa detik dan hanya bagian reff saja. Dari lagu yang singkat tersebut, rasa penasaranku muncul. Tanpa pikir panjang, aku mencarinya di YouTube. Dan hingga hari ini, mungkin lagu itu telah aku putar puluhan kali di Spotify, YouTube dan YouTube Music. Ada apa dengan lagu Let's Not Fall In Love? Ada apa dengan lagunya atau pada diriku? Mari tidak jatuh cinta, arti dari judul lagu tersebut. Menurut halaman Wikipedia,  Let's Not Fall In Love  bercerita tentang seorang pria yang tidak ingin menjalin hubungan lebih jauh lagi bersama wanitanya.  BIGBANG - 우리 사랑하지 말아요(LET'S NOT FALL IN LOVE) M/V Jangan jatuh cinta 우리 사랑하지 말아요 Masih belum tahu banyak 아직은 잘 모르잖아요 Sebena...

AWARE

Aku tahu apa yang harus kulakukan di tahun ini.  "Mencintai dan menerima diriku sendiri." Kesadaran itu muncul ketika aku melakukan sesuatu yang sangat jarang sekali aku lakukan, mandi pagi. Aku sangat jarang sekali mandi pagi. Aku mandi pagi ketika ada urusan yang mengharuskan aku pergi ke luar rumah. Terdengar jorok dan memang jorok bagi siapa pun yang mendengarnya. Tapi kali ini aku sedang menulisnya, jadi terlihat jorok bagi siapa pun yang membacanya. Tidak masalah.  Biasanya, aku mandi ketika telah memasuki waktu zuhur untuk salat. Kenapa harus mandi siang hari? Karena aku merasa tidak nyaman jika aku salat zuhur dengan keadaan berkeringat. Itu alasanku.  Namun, dalam seminggu ini, aku mulai membiasakan diri untuk mandi pagi setelah aktivitas bersih-bersih rumah. Meskipun belum bisa merutinkannya setiap hari. Beberapa dalam seminggu ini aku memakai lulur. Dan setelah mandi, aku memakai skin care untuk wajahku, deodoran untuk ketiakku, dan body lotion untuk kulit tang...

Lagu Itu...

Lagu itu... Adalah sebuah lagu yang mengingatkanku akan dirinya. Lagu yang pernah ia bilang sebagai "musik pertama" yang membuatnya "penasaran". Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaanku padanya sekarang. Dalam doaku terakhir kali, aku meminta jika ia bukan jodohku, semoga Tuhan menghapuskan segalanya tentang dia. Apa pun; perasaan, pikiran, serta kenangan yang pernah aku lalui bersama. Dan sekarang, orang itu masih memiliki sedikit tempat di hidupku. Entah bakal bertahan berapa lama, aku pun tak bisa menjawabnya.  Sampai Jadi Debu-Banda Neira . Kembali, tentang lagu. Karena orang tersebut, aku ikut mendengarkannya. Bukan karena aku suka, tapi orang yang aku suka menyukai lagu itu, aku jadi ikut suka. Setiap aku mendengarkan musik dalam mode santai, wajib bagi diriku untuk memutarnya. Dengan diiringi keheningan malam, setiap mendengar lagunya, menikmati alunan musiknya, mencoba memahami makna dalam setiap liriknya, pikiranku tertuju pada bayang-bayang yang tid...