Langsung ke konten utama

BERAT BADAN

Bagaimana dengen cerita hari ini? 
Em... 
Sepertinya masih sama seperti hari-hari kemarin. 
Yang membedakan adalah... Aku mulai berolahraga lagi. Setelah hampir 1,5 bulan vakum karena perjalanan ke Jogja dan juga pemulihan pasca kecelakaan, akhirnya aku memutuskan untuk berolahraga kembali. 
Hanya sekitar 15 menit. Tapi itu sudah lebih dari cukup untuk memulai kembali sesuatu yang pernah berhenti lama. 
Buat seseorang yang gampang overthinking seperti aku, olahraga dapat menjadi salah satu solusi mengurangi overthinking. Gak cuma olahraga doang sih, tapi juga aktivitas fisik yang lainnya. Cukup untuk sebentar saja mengalihkan pikiran dari sesuatu yang kurang penting untuk dipikirkan. 
Kalau mungkin awal Agustus kemarin aku tidak merasa sakit hati dengan seseorang, kemungkinan untuk aku olahraga juga kecil. Olahraga dapat dikatakan sebagai pelarian dari patah hati. Dan banyak orang yang telah melakukannya. 
Ini bukan soal olahraga karena patah hati. Tapi ini karena menjaga kesehatan adalah hal yang utama dan wajib dilakukan sebagai investasi masa depan. 
Mungkin ketika berolahraga, kita tidak dapat langsung merasakan hasilnya. Tapi, percayalah bahwa olahraga itu menyehatkan. Dan kurus adalah bonus. 
Bisa dibayangkan, ketika berumur 70/80 tahun masih bisa angkat berat dan mengikuti maraton, sepertinya menakjubkan sekali. 
Berpikir dengan segala kemungkinan di masa depan. Bukan berniat menjatuhkan atau menjelekkan individu yang mengalami obesitas, tapi apakah mereka memperhatikan asupan makanan dan juga olahraga mereka? 
Rasa-rasanya jarang sekali ada orang obesitas yang memikirkan hal itu. Apa mereka juga tidak berpikir, ketika terjadi sesuatu yang (amit-amit) misal kecelakaan, dan mengharuskan pengidap obesitas dibawa ke rumah sakit, butuh berapa banyak orang untuk mengangkatnya? Ditambah lagi dengan penyakit-penyakit yang menyertainya. Sungguh berat jika dibayangkan. 
Tapi doaku tetap, semoga selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan dalam menjalani hidup dan kehidupan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Itu...

Lagu itu... Adalah sebuah lagu yang mengingatkanku akan dirinya. Lagu yang pernah ia bilang sebagai "musik pertama" yang membuatnya "penasaran". Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaanku padanya sekarang. Dalam doaku terakhir kali, aku meminta jika ia bukan jodohku, semoga Tuhan menghapuskan segalanya tentang dia. Apa pun; perasaan, pikiran, serta kenangan yang pernah aku lalui bersama. Dan sekarang, orang itu masih memiliki sedikit tempat di hidupku. Entah bakal bertahan berapa lama, aku pun tak bisa menjawabnya.  Sampai Jadi Debu-Banda Neira . Kembali, tentang lagu. Karena orang tersebut, aku ikut mendengarkannya. Bukan karena aku suka, tapi orang yang aku suka menyukai lagu itu, aku jadi ikut suka. Setiap aku mendengarkan musik dalam mode santai, wajib bagi diriku untuk memutarnya. Dengan diiringi keheningan malam, setiap mendengar lagunya, menikmati alunan musiknya, mencoba memahami makna dalam setiap liriknya, pikiranku tertuju pada bayang-bayang yang tid...

Hamba Tak Tahu Diri

Engkau bukan Malaikat juga bukan Nabi Engkau bukan Ulama juga bukan wali Engkau adalah hamba yang tak tahu diri Tak punya rasa malu sedikit pun kepada Ilahi Engkau menuntut begitu dan begini Ingin semua harapanmu terjadi Sesuai dengan apa yang kau prediksi Jika punya kehendak sesuatu, doamu cepat sekali Giliran disuruh berbuat ma’ruf, seringnya kau ingkari Sholat sering kau nanti-nanti Lebih mengedepankan urusan duniawi Zakat juga sedekah kau bilang esok hari Menunggu dirimu kaya punya emas berlian tujuh peti Ketika kau diberi limpahan rezeki Kau bilang itu adalah hasil usahamu sendiri Ketika kau diberi kecerdasan yang mumpuni Kau bilang itu adalah hasil dari apa yang kau pelajari Sombongmu tiada henti Kebaikan Tuhan kau dustai Tiada sesuatu pun yang kau sesali Hari berganti hari Penyakit hati semakin menggerogoti Congkak, tamak, pamer, iri juga dengki Dan akhirnya hatimu sudah tak kuat menahan sakit itu lagi Bendera putih telah ber...

MULTITUGAS

 Aku perlu menuliskan tentang maksud dari judul yang aku tulis untuk cerita yang akan tuangkan kali ini terlebih dahulu. Multitugas (dalam bahasa Inggris disebut dengan multitasking ) menurut KBBI berarti aksi melakukan beberapa tugas dalam waktu  yang bersamaan.  Satu semester aku kuliah di jurusan Psikologi, aku merasa lebih pandai dalam menilai dan memahami diriku sendiri daripada sebelumnya. Terlebih tentang "sesuatu" yang membentuk diriku hingga menjadi sekarang ini. Aku akan bercerita tentang pola aktivitasku ketika masa dewasa yang setelah aku ingat-ingat kembali, telah terbentuk sejak aku kecil. Dan itu "dibiasakan" dan menjadi "kebiasaan" hingga saat ini.  Seperti judul tulisan ini, multitugas. Mungkin orang-orang merasa asing dengan kata multitugas yang bagi diriku juga kata asing yang baru aku ketahui. Tapi, akan kugunakan dalam tulisan ini sebagai kata yang sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia.  Aku yang sekarang ini, aku menyadari bahwa ...