Apakah pada tahun 2025 aku masih menjadi salah satu dari jutaan penggemar BTS? Apakah aku masih tetap setiap menunggunya di tahun 2025? Apakah aku telah memiliki cukup uang untuk membeli tiket konsernya? Selama setahun ini, aku belum tertarik untuk membeli "sesuatu" yang berhubungan dengan BTS, seperti album, lightstick, buku, aksesoris maupun yang lainnya. Karena aku menyadari bahwa aku belum memiliki cukup uangku sendiri untuk membelinya. Tak bisa dibilang murah harga untuk satu itemnya. Aku masih merasa miskin.
Mereka wamil, aku ngapain?
Mungkin yang bisa aku lakukan sekarang hanya memutar kembali lagu-lagu yang dahulu sering aku dengarkan. Itu adalah satu-satunya cara yang paling bisa aku lakukan sedari dahulu untuk selalu mendukung mereka. Aku masih menyukai lagu-lagu yang dulu aku sukai. Seesaw, People, Mic Drop, Run BTS, 00:00 Zero O'clock, Let Go, Film Out, dan lagu-lagu yang lainnya.
Yang aku rasakan hari ini, kegilaanku pada BTS dan dunia K-pop mulai memudar. Apakah aku mulai bosan? Mungkin bisa dikatakan seperti itu. Setiap hari aku selalu mencari tahu tentang mereka, memutar lagu-lagunya, menonton konten-kontennya, menanti postingan dan siaran langsung dari salah satu member. Dahulu aku sangat antusias. Sekarang, aku merasa sewajarnya saja. Aku tidak lagi berseri-seri ketika aku menceritakan tentang mereka. Aku tidak lagi histeris ketika salah satu member mengadakan live. Aku tidak lagi mendengarkan lagu-lagunya setiap hari. Aku tidak lagi menanti update dari mereka. Yah...Aku pikir semua ada waktunya.
Apakah aku dapat dikatakan sebagai Army? Padahal aku sendiri yang dahulu berkata bahwa aku adalah seorang Army. Tapi apa dapat dikatakan Army, seseorang yang seperti aku? Mengidolakan sewajarnya dan tidak menggilainya. Aku tetap mendukung karya-karya mereka namun juga tidak berlebihan. Aku merasa harus mengontrol diriku sendiri agar tidak mengidolakannya secara fanatik. Menerapkan kata "sewajarnya" ketika aku berhadapan dengan mereka. Kata itulah yang menjadi tembok antara aku dan BTS. Bukan tembok yang tinggi karena aku masih bisa melihatnya.
Tapi aku akan tetap mengatakan bahwa BTS adalah obatku ketika aku berada dalam fase terendah dalam mengerjakan skripsi. Aku tidak akan pernah menyesal telah menyebut mereka dalam kata pengantar skripsiku dan berterima kasih kepadanya. Karena itulah kenyataannya.
Komentar
Posting Komentar