Entah keberanian yang mana yang berhasil aku keluarkan untuk membalas status seseorang.
Selama ini aku selalu berusaha untuk tidak mau peduli dengan membalas status galaunya. Tapi hari ini aku tergerak untuk membalasnya. Rasanya sebal sekali terhadap makhluk satu itu. Meskipun statusnya bersifat umum, entah ditujukan kepadaku atau kepada yang lain, aku bodoh amat. Aku tetap merasa status galau tersebut ditujukan kepadaku.
"Ini bukan tentang lama atau cepat, tapi ini tentang pasti atau tidak, aku sedang menunggu manusia atau sedang menunggu sia-sia."
Dan aku membalasnya...
"Aku tidak pernah memaksamu untuk menungguku. Jika menungguku adalah hal yang sia-sia menurutmu, silakan saja mencari perempuan yang lebih pasti."
Aku memiliki prinsipku sendiri tentang pernikahan. Termasuk juga dirimu. Jika memang, prinsipmu berbeda dengan prinsipku, tidak masalah. Aku tidak keberatan jika dirimu mencari "perempuan" yang sekiranya lebih pasti daripada diriku. Ya, untuk apa kamu menungguku dengan penuh dengan ketidakpastian? Sejak awal aku sudah pernah mengatakan jika aku belum siap menuju pernikahan. Bukan karena aku tidak mencintaimu. Bukan karena itu. Sungguh.
Pikiranku masih sangat amat jauh untuk menikah. Aku masih menyiapkan diriku, mematangkan mentalku untuk setiap masalah yang akan terjadi nantinya. Entah masalah tersebut dapat aku antisipasi atau tidak, pernah aku bayangkan atau tidak, aku harus selalu menyiapkan diri untuk segala kemungkinan yang terjadi.
Banyak keinginanku yang belum terwujud. Aku belum selesai dengan diriku sendiri. Mau sampai kapan tidak selesai dengan diriku sendiri? Entah. Aku pun belum bisa memastikan hal tersebut. Apa yang bisa aku pastikan? Yang bisa aku pastikan saat ini adalah jika kamu mau bersabar menungguku, kamu akan melihat dan mengenalku dengan versi yang lebih baik dan lebih dewasa.
Karena... Setiap hari aku selalu berusaha untuk tumbuh. Untuk diriku sendiri, bukan untuk orang lain. Aku tidak akan berjanji untuk sesuatu yang tidak bisa aku tepati. Sama seperti yang pernah aku katakan padamu, aku tidak pernah bercanda dengan apa yang aku katakan. Terserah orang lain akan memercayainya atau tidak. Tapi aku akan membuktikannya.
Komentar
Posting Komentar