Langsung ke konten utama

BERANI

Entah keberanian yang mana yang berhasil aku keluarkan untuk membalas status seseorang. 

Selama ini aku selalu berusaha untuk tidak mau peduli dengan membalas status galaunya. Tapi hari ini aku tergerak untuk membalasnya. Rasanya sebal sekali terhadap makhluk satu itu. Meskipun statusnya bersifat umum, entah ditujukan kepadaku atau kepada yang lain, aku bodoh amat. Aku tetap merasa status galau tersebut ditujukan kepadaku. 

"Ini bukan tentang lama atau cepat, tapi ini tentang pasti atau tidak, aku sedang menunggu manusia atau sedang menunggu sia-sia."

Dan aku membalasnya...

"Aku tidak pernah memaksamu untuk menungguku. Jika menungguku adalah hal yang sia-sia menurutmu, silakan saja mencari perempuan yang lebih pasti."

Aku memiliki prinsipku sendiri tentang pernikahan. Termasuk juga dirimu. Jika memang, prinsipmu berbeda dengan prinsipku, tidak masalah. Aku tidak keberatan jika dirimu mencari "perempuan" yang sekiranya lebih pasti daripada diriku. Ya, untuk apa kamu menungguku dengan penuh dengan ketidakpastian? Sejak awal aku sudah pernah mengatakan jika aku belum siap menuju pernikahan. Bukan karena aku tidak mencintaimu. Bukan karena itu. Sungguh.

Pikiranku masih sangat amat jauh untuk menikah. Aku masih menyiapkan diriku, mematangkan mentalku untuk setiap masalah yang akan terjadi nantinya. Entah masalah tersebut dapat aku antisipasi atau tidak, pernah aku bayangkan atau tidak, aku harus selalu menyiapkan diri untuk segala kemungkinan yang terjadi.

Banyak keinginanku yang belum terwujud. Aku belum selesai dengan diriku sendiri. Mau sampai kapan tidak selesai dengan diriku sendiri? Entah. Aku pun belum bisa memastikan hal tersebut. Apa yang bisa aku pastikan? Yang bisa aku pastikan saat ini adalah jika kamu mau bersabar menungguku, kamu akan melihat dan mengenalku dengan versi yang lebih baik dan lebih dewasa. 

Karena... Setiap hari aku selalu berusaha untuk tumbuh. Untuk diriku sendiri, bukan untuk orang lain. Aku tidak akan berjanji untuk sesuatu yang tidak bisa aku tepati. Sama seperti yang pernah aku katakan padamu, aku tidak pernah bercanda dengan apa yang aku katakan. Terserah orang lain akan memercayainya atau tidak. Tapi aku akan membuktikannya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LNFIL

Let's Not Fall In Love ~ BIGBANG Jatuh cinta sejak pertama kali aku mendengarnya, membawa perasaan bahagia dan ringan untuk didengarkan. Tanpa sengaja, video yang berisi lagu tersebut lewat dalam beranda akun media sosialku, lirik beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Namun durasi video tersebut hanya beberapa detik dan hanya bagian reff saja. Dari lagu yang singkat tersebut, rasa penasaranku muncul. Tanpa pikir panjang, aku mencarinya di YouTube. Dan hingga hari ini, mungkin lagu itu telah aku putar puluhan kali di Spotify, YouTube dan YouTube Music. Ada apa dengan lagu Let's Not Fall In Love? Ada apa dengan lagunya atau pada diriku? Mari tidak jatuh cinta, arti dari judul lagu tersebut. Menurut halaman Wikipedia,  Let's Not Fall In Love  bercerita tentang seorang pria yang tidak ingin menjalin hubungan lebih jauh lagi bersama wanitanya.  BIGBANG - 우리 사랑하지 말아요(LET'S NOT FALL IN LOVE) M/V Jangan jatuh cinta 우리 사랑하지 말아요 Masih belum tahu banyak 아직은 잘 모르잖아요 Sebena...

AWARE

Aku tahu apa yang harus kulakukan di tahun ini.  "Mencintai dan menerima diriku sendiri." Kesadaran itu muncul ketika aku melakukan sesuatu yang sangat jarang sekali aku lakukan, mandi pagi. Aku sangat jarang sekali mandi pagi. Aku mandi pagi ketika ada urusan yang mengharuskan aku pergi ke luar rumah. Terdengar jorok dan memang jorok bagi siapa pun yang mendengarnya. Tapi kali ini aku sedang menulisnya, jadi terlihat jorok bagi siapa pun yang membacanya. Tidak masalah.  Biasanya, aku mandi ketika telah memasuki waktu zuhur untuk salat. Kenapa harus mandi siang hari? Karena aku merasa tidak nyaman jika aku salat zuhur dengan keadaan berkeringat. Itu alasanku.  Namun, dalam seminggu ini, aku mulai membiasakan diri untuk mandi pagi setelah aktivitas bersih-bersih rumah. Meskipun belum bisa merutinkannya setiap hari. Beberapa dalam seminggu ini aku memakai lulur. Dan setelah mandi, aku memakai skin care untuk wajahku, deodoran untuk ketiakku, dan body lotion untuk kulit tang...

Lagu Itu...

Lagu itu... Adalah sebuah lagu yang mengingatkanku akan dirinya. Lagu yang pernah ia bilang sebagai "musik pertama" yang membuatnya "penasaran". Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaanku padanya sekarang. Dalam doaku terakhir kali, aku meminta jika ia bukan jodohku, semoga Tuhan menghapuskan segalanya tentang dia. Apa pun; perasaan, pikiran, serta kenangan yang pernah aku lalui bersama. Dan sekarang, orang itu masih memiliki sedikit tempat di hidupku. Entah bakal bertahan berapa lama, aku pun tak bisa menjawabnya.  Sampai Jadi Debu-Banda Neira . Kembali, tentang lagu. Karena orang tersebut, aku ikut mendengarkannya. Bukan karena aku suka, tapi orang yang aku suka menyukai lagu itu, aku jadi ikut suka. Setiap aku mendengarkan musik dalam mode santai, wajib bagi diriku untuk memutarnya. Dengan diiringi keheningan malam, setiap mendengar lagunya, menikmati alunan musiknya, mencoba memahami makna dalam setiap liriknya, pikiranku tertuju pada bayang-bayang yang tid...