Katanya kalau lagi capek sama hidup, curhatnya kudu sama Allah.
Emang gak boleh curhat sama manusia? Boleh-boleh aja sih. Sebenarnya setiap manusia memiliki ujian hidupnya masing-masing. Mereka memiliki fase capek dalam hidup di waktu-waktu tertentu. Mereka memiliki cara tersendiri untuk menghilangkan itu. Apa yang ampuh untuk diri sendiri, belum tentu ampuh untuk orang lain. Apa yang ampuh untuk orang lain, belum tentu ampuh untuk dirinya sendiri.
Biasanya, ketika seseorang sedang bercerita masalahnya, ada beberapa pilihan tanggapan; didengarkan dengan baik, dinasehati, atau malah tidak dihiraukan. Ketika dinasehati, biasanya mereka memberikan tips-tips untuk menghadapi masalah tersebut sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Mengapa kudu curhat sama Allah? Biar gak pusing. Apa Allah akan mendengarkan cerita dan keluh kesah hamba-Nya? Aku pikir, Allah akan selalu mendengarkannya.
Apakah Allah akan memberikan solusi? Pasti. Disadari maupun tidak, solusi datang akan di saat yang tepat. Allah tidak akan menguji hamba-Nya di luar kemampuannya dan di setiap kesulitan, pasti ada kemudahan.
Aku merasakan lelah. Mungkin lebih tepatnya lelah secara mental. Apa waktuku di rumah sudah habis? Sepertinya tinggal sebentar lagi waktuku akan berakhir. 3 pekan lagi apakah waktu yang cukup lama untuk menunggu? Bagaimana dengan persiapan rencana yang telah aku buat? Akankah berjalan sesuai dengan perkiraan? Jawabannya bisa iya atau tidak.
Sepertinya aku akan menganut paham pesimisme. Bukan tidak yakin dengan nasib baik yang akan terjadi di masa depan. Tapi aku sedang menyiapkan diri dengan segala kemungkinan yang akan terjadi.
Optimisme adalah taruhan terbaik bagi kebanyakan orang karena dunia cenderung membaik bagi kebanyakan orang pada sebagian besar waktu. Namun, pesimisme bukan hanya lebih lazim daripada optimisme. Pesimisme juga kedengaran lebih cerdas. Pesimisme memukau secara intelektual, dan diberi lebih banyak perhatian daripada optimisme, yang sering dipandang tak peduli risiko.
Satu tiang penopang psikologi adalah pengetahuan bahwa orang buruk dalam memprakirakan dirinya pada masa depan. Berencana itu penting, tapi bagian terpenting tiap rencana adalah merencanakan rencana yang tak berjalan sesuai rencana. Rencana hanya berguna jika bisa bertahan di kenyataan. Dan masa depan yang dipenuhi ketidakpastian adalah kenyataan bagi semua orang.
MANUSIA BERENCANA, TUHAN TERTAWA.
Komentar
Posting Komentar