Langsung ke konten utama

EM

Katanya kalau lagi capek sama hidup, curhatnya kudu sama Allah. 

Emang gak boleh curhat sama manusia? Boleh-boleh aja sih. Sebenarnya setiap manusia memiliki ujian hidupnya masing-masing. Mereka memiliki fase capek dalam hidup di waktu-waktu tertentu. Mereka memiliki cara tersendiri untuk menghilangkan itu. Apa yang ampuh untuk diri sendiri, belum tentu ampuh untuk orang lain. Apa yang ampuh untuk orang lain, belum tentu ampuh untuk dirinya sendiri. 

Biasanya, ketika seseorang sedang bercerita masalahnya, ada beberapa pilihan tanggapan; didengarkan dengan baik, dinasehati, atau malah tidak dihiraukan. Ketika dinasehati, biasanya mereka memberikan tips-tips untuk menghadapi masalah tersebut sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.

Mengapa kudu curhat sama Allah? Biar gak pusing. Apa Allah akan mendengarkan cerita dan keluh kesah hamba-Nya? Aku pikir, Allah akan selalu mendengarkannya.

Apakah Allah akan memberikan solusi? Pasti. Disadari maupun tidak, solusi datang akan di saat yang tepat. Allah tidak akan menguji hamba-Nya di luar kemampuannya dan di setiap kesulitan, pasti ada kemudahan.

Aku merasakan lelah. Mungkin lebih tepatnya lelah secara mental. Apa waktuku di rumah sudah habis? Sepertinya tinggal sebentar lagi waktuku akan berakhir. 3 pekan lagi apakah waktu yang cukup lama untuk menunggu? Bagaimana dengan persiapan rencana yang telah aku buat? Akankah berjalan sesuai dengan perkiraan? Jawabannya bisa iya atau tidak. 

Sepertinya aku akan menganut paham pesimisme. Bukan tidak yakin dengan nasib baik yang akan terjadi di masa depan. Tapi aku sedang menyiapkan diri dengan segala kemungkinan yang akan terjadi.

Optimisme adalah taruhan terbaik bagi kebanyakan orang karena dunia cenderung membaik bagi kebanyakan orang pada sebagian besar waktu. Namun, pesimisme bukan hanya lebih lazim daripada optimisme. Pesimisme juga kedengaran lebih cerdas. Pesimisme memukau secara intelektual, dan diberi lebih banyak perhatian daripada optimisme, yang sering dipandang tak peduli risiko.

Satu tiang penopang psikologi adalah pengetahuan bahwa orang buruk dalam memprakirakan dirinya pada masa depan. Berencana itu penting, tapi bagian terpenting tiap rencana adalah merencanakan rencana yang tak berjalan sesuai rencana. Rencana hanya berguna jika bisa bertahan di kenyataan. Dan masa depan yang dipenuhi ketidakpastian adalah kenyataan bagi semua orang.

MANUSIA BERENCANA, TUHAN TERTAWA.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Itu...

Lagu itu... Adalah sebuah lagu yang mengingatkanku akan dirinya. Lagu yang pernah ia bilang sebagai "musik pertama" yang membuatnya "penasaran". Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaanku padanya sekarang. Dalam doaku terakhir kali, aku meminta jika ia bukan jodohku, semoga Tuhan menghapuskan segalanya tentang dia. Apa pun; perasaan, pikiran, serta kenangan yang pernah aku lalui bersama. Dan sekarang, orang itu masih memiliki sedikit tempat di hidupku. Entah bakal bertahan berapa lama, aku pun tak bisa menjawabnya.  Sampai Jadi Debu-Banda Neira . Kembali, tentang lagu. Karena orang tersebut, aku ikut mendengarkannya. Bukan karena aku suka, tapi orang yang aku suka menyukai lagu itu, aku jadi ikut suka. Setiap aku mendengarkan musik dalam mode santai, wajib bagi diriku untuk memutarnya. Dengan diiringi keheningan malam, setiap mendengar lagunya, menikmati alunan musiknya, mencoba memahami makna dalam setiap liriknya, pikiranku tertuju pada bayang-bayang yang tid...

Hamba Tak Tahu Diri

Engkau bukan Malaikat juga bukan Nabi Engkau bukan Ulama juga bukan wali Engkau adalah hamba yang tak tahu diri Tak punya rasa malu sedikit pun kepada Ilahi Engkau menuntut begitu dan begini Ingin semua harapanmu terjadi Sesuai dengan apa yang kau prediksi Jika punya kehendak sesuatu, doamu cepat sekali Giliran disuruh berbuat ma’ruf, seringnya kau ingkari Sholat sering kau nanti-nanti Lebih mengedepankan urusan duniawi Zakat juga sedekah kau bilang esok hari Menunggu dirimu kaya punya emas berlian tujuh peti Ketika kau diberi limpahan rezeki Kau bilang itu adalah hasil usahamu sendiri Ketika kau diberi kecerdasan yang mumpuni Kau bilang itu adalah hasil dari apa yang kau pelajari Sombongmu tiada henti Kebaikan Tuhan kau dustai Tiada sesuatu pun yang kau sesali Hari berganti hari Penyakit hati semakin menggerogoti Congkak, tamak, pamer, iri juga dengki Dan akhirnya hatimu sudah tak kuat menahan sakit itu lagi Bendera putih telah ber...

MULTITUGAS

 Aku perlu menuliskan tentang maksud dari judul yang aku tulis untuk cerita yang akan tuangkan kali ini terlebih dahulu. Multitugas (dalam bahasa Inggris disebut dengan multitasking ) menurut KBBI berarti aksi melakukan beberapa tugas dalam waktu  yang bersamaan.  Satu semester aku kuliah di jurusan Psikologi, aku merasa lebih pandai dalam menilai dan memahami diriku sendiri daripada sebelumnya. Terlebih tentang "sesuatu" yang membentuk diriku hingga menjadi sekarang ini. Aku akan bercerita tentang pola aktivitasku ketika masa dewasa yang setelah aku ingat-ingat kembali, telah terbentuk sejak aku kecil. Dan itu "dibiasakan" dan menjadi "kebiasaan" hingga saat ini.  Seperti judul tulisan ini, multitugas. Mungkin orang-orang merasa asing dengan kata multitugas yang bagi diriku juga kata asing yang baru aku ketahui. Tapi, akan kugunakan dalam tulisan ini sebagai kata yang sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia.  Aku yang sekarang ini, aku menyadari bahwa ...