Menurutku, cinta bisa ditumbuh dengan banyak jalan. Tapi cinta adalah suatu hal yang misterius. Banyak orang yang mengalami kesulitan untuk memahami cinta itu sendiri.
Apakah cinta dapat bertahan lama? Apakah dapat dihitung berapa waktu yang dibutuhkan untuk merasakan perasaan cinta?
Ada sebuah pemikiran selintas dalam kepalaku. Hal ini dilandasi dengan fakta bahwa banyak pasangan yang telah menjalani rumah tangga selama bertahun-tahun bahkan puluhan tahun pada akhirnya memutuskan untuk bercerai. Apa kira-kira sebab yang pantas atas hal tersebut? Hilangnya rasa cinta? Faktor ekonomi? Faktor tujuan yang berbeda? Faktor kebahagiaan? Faktor kekerasan dalam rumah tangga? Faktor anak?
Banyak orang yang sebelum memutuskan menikah, dapat berkata dengan lantang alasan yang melatarbelakanginya. "Cinta" adalah alasan yang sering kali digunakan. Apakah dari banyaknya pasangan yang pada akhirnya memutuskan untuk bercerai setelah membina rumah tangga selama puluhan tahun kehilangan rasa cinta?
Aku pernah mendengar sebuah ceramah dari salah satu Habib, bahwa kita harus mencintai seseorang yang kita nikahi, bukan menikahi orang yang kita cintai. Sekilas, keduanya tampak sama. Tapi bagiku, keduanya berbeda. Dasar pernikahan yang dilakukan tentu berbeda. Bagi seseorang yang saling mencintai, pernikahan yang dilakukan berdasarkan dengan cinta yang telah ada. Sedangkan bagi yang menikah bukan karena cinta, alasan cinta itu tidak ada.
Setelah menonton beberapa drama Korea yang bergenre romansa, beberapa orang yang menikah bukan karena sebab cinta. Ada yang karena terpaksa menikah karena ingin memiliki seseorang yang melindungi dirinya dan keluarganya. Ada yang karena tuntutan keluarga serta lingkungan yang mengharuskan untuk segera menikah. Ada yang karena ingin membalas dendam kepada keluarganya. Ada yang karena hamil di luar nikah. Ada yang karena ingin menguasai harta dan kekayaannya. Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Tentu, dalam Islam sendiri, mencintai seseorang yang telah kita nikahi dianggap lebih mulia daripada menikahi seseorang yang kita cintai. Menikahi seseorang yang kita cintai, identik dengan suatu hal yang kurang baik sebelum pernikahan. Sebut saja, pacaran. Berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk berpacaran? Tidak hanya waktu saja, tenaga, materi, mental juga turut dihabiskan. Pacaran dianggap sebagai salah satu cara untuk saling mengenal satu sama lain. Tapi banyak juga yang setelah menikah, merasa kaget dengan karakter asli yang ditunjukkan oleh pasangannya.
Jalan mana yang akan aku tempuh esok hari ketika menikah? Menikahi seseorang yang aku cintai atau mencintai seseorang yang aku nikahi? Apakah keduanya dapat disatukan?
Komentar
Posting Komentar