Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2023

AKHIR 2023

Tak terasa, 365 hari hampir berakhir. Bukan waktu yang bisa dikatakan sebentar untuk setiap kesempatan hidup yang diberikan setiap hari.  2023 akan berganti menjadi 2024. Tahun 2023 yang kumiliki, aku anggap seimbang. Dalam satu tahun, 6 bulan pertama aku berada di luar rumah, jalan-jalan, dolan, dan juga keluyuran mendatangi tempat-tempat baru dan bertemu dengan orang-orang baru. 6 bulan kedua, aku menjadi rumahan yang memiliki hobi rebahan, drakoran, kpopan, dan novelan. Perbedaan yang sangat drastis, ibarat kutub utara dengan kutub selatan. Aku bisa menjadi dua "orang" sekaligus dalam waktu satu tahun ini.  Tentu, tahun ini banyak hal yang harus disyukuri. Ada banyak hal lain juga yang dapat dijadikan pelajaran. Q: Apa yang aku syukuri dari tahun 2023? A: Aku bersyukur atas kekuatan yang aku miliki hingga aku dapat bertahan hingga di titik ini. Aku pernah hampir menyerah dan putus asa pada tahun 2022. Tapi aku berusaha untuk bangkit dan tetap berjalan meskipun langkahku te...

TREND

Beberapa hari ini lagi viral trend video yang berisi tentang pesan untuk anak di masa depan. "Hai Kids... This is your mom." Mungkin aku akan membuatnya juga untuk anakku di masa depan nanti.  Oke. Mari kita mulai. Teruntuk anakku di masa depan nanti. Hai, Nak! Ini ibumu. Entah kamu akan membaca pesan ini suatu saat nanti, atau ibumu lupa kalau dia pernah menulis surat ini, semoga kamu bisa mengerti apa yang akan ibu sampaikan dalam surat ini. Ibumu menulis ini sehari sebelum tahun berganti menjadi 2024. Ya, itu berarti ibumu berusia 23 tahun. Ibumu telah diwisuda S1 pada Juni 2023. Hingga ketika pesan ini ditulis, ibumu belum menemukan pekerjaan yang cocok untuknya. Ibumu mungkin tak sehebat dan sekeren ibu teman-temanmu dengan segala pencapaian mereka. Tentu, ibu ingin menjadi seperti mereka dengan segudang kelebihan dan talenta yang dimiliki. Ibumu hanya wanita biasa yang memiliki banyak keinginan, harapan, dan cita-cita yang ingin dia wujudkan.  Untuk anakku, ibu memiliki...

RENCANA

Semarang...  Berada di Semarang selama dua hari tanpa punya bayangan apa pun. Pagi hari sebelum berangkat, punya rencana bakal dua hari di Semarang. Namun, sore harinya memutuskan hanya sehari saja.  Beberapa hari sebelum keberangkatan, aku memiliki rencana untuk berkeliling Semarang bersama sahabatku jika urusanku hanya sehari saja dan aku sudah membicarakan hal tersebut dengannya. Namun, itu hanya sekadar rencanaku yang berakhir wacana karena tidak mendapatkan izin dari Ibu negara. Aku memilih pasrah.  Tanpa persiapan apa pun, aku hanya berangkat membawa tas biasa yang secara ringkas berisi "sesuatu" yang aku butuhkan selama satu hari. Hal yang tidak aku duga-duga ternyata. Rencana awalku untuk bertemu dengan sahabatku di Semarang seperti akan terealisasi ketika aku harus "menunggu" lebih lama untuk menyelesaikan urusanku. Aku merasa senang karena keinginanku terwujud. Tapi di satu agak sedih karena aku berada dalam situasi yang sedikit membingungkan (baca: tidak ...

TEMPAT

Sejak satu tahun yang lalu, aku memiliki keinginan untuk berkeliling Indonesia bahkan dunia. Aku ingin mengunjungi banyak tempat-tempat yang indah. Bukan semata-semata ingin memuaskan diriku, namun juga ingin mengagumi apa yang telah Allah ciptakan.  Traveling adalah salah satu cara untuk healing. Aku pernah berkata kepada beberapa orang bahwa aku ingin menjadi backpacker, keliling Indonesia dan dunia. Pergi sejauh yang aku bisa dan mengunjungi tempat-tempat baru yang belum pernah kukunjungi sebelumnya. Dari cerita yang pernah aku dengar dan baca, menjadi backpacker tidak semuanya suka. Banyak juga duka dan kesialan yang dialami. Di banyak tempat yang rawan dengan aksi kriminalitas, itu sangat mengkhawatirkan. Apalagi jika memutuskan untuk bepergian sendirian.  Tapi duka itu tidak mengurungkan niatku untuk suatu saat nanti memutuskan menjelajah Indonesia. Yah, meskipun hingga sekarang, aku masih belum memiliki bekal berupa materi yang cukup untuk kugunakan, aku yakin suatu saa...

Our Beloved Summer

Out Beloved Summer Seperti yang pernah aku tulis di tulisanku 9 hari yang lalu, Our Beloved Summer adalah salah satu judul drama Korea yang direkomendasikan seseorang yang juga hobi menonton drakor. Dan hari ini aku telah menyelesaikannya.  Aku membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama untuk menyelesaikannya. Dibandingkan dengan ketika aku menonton drakor sebelum-sebelumnya, kali ini aku mencoba menikmatinya dengan menontonnya perlahan-lahan dan tidak terburu-buru.  Alasannya? Meskipun aku kepo dengan ending kisah mereka, tapi aku tetap ingin mengamati dan menilainya kisah yang disajikan secara pelan-pelan.  Happy Ending...  Orang yang merekomendasikan drakor tersebut bilang, "Kadang pas dulu capek sama hubungan kita, aku selalu nonton itu sih. Putus nyambung, ketemu, marah-marahan. Tapi selalu inget sama endingnya yang bahagia." Setelah menontonnya, aku bisa mengatakan hal yang sama. Seperti kisah dan hubunganku dengan orang tersebut. 10 tahun dalam keruwetan hubung...

SUSAH

Apakah memang sesusah itu menjalin hubungan dengan orang lain? Sepertinya tidak begitu susah jika hanya berhubungan saja. Tidak lebih.  Mungkin bakal beda cerita ketika sudah terikat. 

REKOMENDASI

Beberapa hari yang lalu, aku meminta rekomendasi judul drakor dari teman-tema WhatsApp-ku. Berikut aku akan memberitahu drakor apa saja yang telah direkomendasikan oleh teman-temanku: Once Upon a Boyhood The Story of Park's Marriage Contract Night Has Come Castaway Diva Single's Inferno 3 My Demon Maestra: Strings of Truth Perfect Marriage Revenge Tell Me That You Love Me Daily Dose of Sunshine A Bloody Lucky Day My Dearest Twinkling Watermelon A Good Day to be a Dog Moonlovers  Goblin Vagabond Criminal Minds Cafe Minamdang Hometown Chachacha Welcome to Saldamri Dr Romantic Devil Judge Island One Dollar Lawyer Big Mouse Vincenzo Doctor Lawyer While You Were Sleeping Doctor John Hospital Playlist A Business Proposal Encounter Our Beloved Summer Rekomendasi yang terakhir membuatku ingin menontonnya secara perlahan-lahan. Bukan dengan cara yang biasanya aku lakukan ketika menonton drakor.

SALAH PAHAM

Aku telah selesai menonton satu drakor lagi, Perfect Marriage Revenge . Ya ya ya... Target untuk merampungkan novel tertunda kembali. Drakor pertama yang rampung di bulan ini setelah awal bulan memutuskan untuk fokus membaca buku. Berapa buku yang telah selesai aku baca? Sementara ini baru 3 buku dengan 1 buku masih dalam proses menuju selesai.  Seperti biasa, hanya butuh waktu 3 hari saja untuk sampai di episode 12, episode terakhir. Dan ketika aku sampai di episode tersebut, aku kembali melanjutkan novel romansa yang aku baca. Judulnya adalah Rayhan & Angela . Novel Wattpad yang belum sempat aku baca secara menyeluruh pada saat aku membelinya 2019 lalu, seingatku. Aku sampai di bagian cerita ketika kebenaran terungkap semuanya. Apa yang dirahasiakan akhirnya diceritakan. Apa yang disembunyikan selama bertahun-tahun akhirnya diketahui. Kesalahpahaman diluruskan  Sama seperti cerita akhir dari drakor Perfect Marriage Revenge , sesuatu yang ditutup-tutupi oleh beberapa ora...

PMR

Perfect Marriage Revenge Apakah rasa cinta itu bisa muncul secara tiba-tiba? Apakah memang bisa, jatuh cinta pada pandangan pertama? Mungkinkah?  Menurutku, cinta bisa ditumbuh dengan banyak jalan. Tapi cinta adalah suatu hal yang misterius. Banyak orang yang mengalami kesulitan untuk memahami cinta itu sendiri.  Apakah cinta dapat bertahan lama? Apakah dapat dihitung berapa waktu yang dibutuhkan untuk merasakan perasaan cinta? Ada sebuah pemikiran selintas dalam kepalaku. Hal ini dilandasi dengan fakta bahwa banyak pasangan yang telah menjalani rumah tangga selama bertahun-tahun bahkan puluhan tahun pada akhirnya memutuskan untuk bercerai. Apa kira-kira sebab yang pantas atas hal tersebut? Hilangnya rasa cinta? Faktor ekonomi? Faktor tujuan yang berbeda? Faktor kebahagiaan? Faktor kekerasan dalam rumah tangga? Faktor anak? Banyak orang yang sebelum memutuskan menikah, dapat berkata dengan lantang alasan yang melatarbelakanginya. "Cinta" adalah alasan yang sering kali digunak...

PERUNDUNGAN

Sore tadi... Setelah menonton satu episode drama Korea pertama yang aku tonton bulan ini, tentang tokoh yang mengalami perundungan dari keluarganya sendiri, aku jadi teringat dengan kejadian-kejadian yang aku alami. Ya, tentang perundungan.  Aku baru menyadari bahwa aku adalah korban perundungan dari orang-orang sekitarku, bahkan orang tuaku sendiri. Aku sering mengalami perundungan verbal, terutama tentang fisikku. Sejak kecil, fisikku selalu menjadi bahan ejekan lingkunganku. Di mulai dari dahiku yang lebar ketika aku masih kanak-kanak, betisku yang besar, rambutku yang merah, ukuran telapak kakiku yang panjang juga wajahku yang berjerawat. Selain fisikku, "sesuatu" lain yang berada di luar diriku juga menjadi olok-olokan. Misal, bentuk rumahku yang menurut teman-temanku seperti gereja, nama bapakku yang mirip dengan nama salah satu hewan yang sering dijadikan tontonan, dan lainnya. Tidak hanya ketika aku kecil saja, hingga dewasa yang telah berumur 23 tahun pun aku masih m...

LUKA

Forgive but not forget.  Memaafkan, namun tidak melupakan.  Luka yang tak terlihat lebih sulit untuk disembuhkan.~🥀 Namanya juga luka. Apalagi ditambah dengan air mata. 

WAMIL

Para member BTS telah menjalankan proses wajib militer. Tanggal 11, RM & V memasuki kamp pelatihan. Tanggal 12, Jimin & Jungkook menyusulnya.  Seperti mereka yang memulai aktivitas baru, aku pun harus memulai aktivitas baruku, menyusun ulang rencana-rencanaku untuk ke depannya. Menyiapkan rencana untuk esok hari. Apakah pada tahun 2025 aku masih menjadi salah satu dari jutaan penggemar BTS? Apakah aku masih tetap setiap menunggunya di tahun 2025? Apakah aku telah memiliki cukup uang untuk membeli tiket konsernya? Selama setahun ini, aku belum tertarik untuk membeli "sesuatu" yang berhubungan dengan BTS, seperti album, lightstick , buku, aksesoris maupun yang lainnya. Karena aku menyadari bahwa aku belum memiliki cukup uangku sendiri untuk membelinya. Tak bisa dibilang murah harga untuk satu itemnya. Aku masih merasa miskin. Mereka wamil, aku ngapain?  Mungkin yang bisa aku lakukan sekarang hanya memutar kembali lagu-lagu yang dahulu sering aku dengarkan. Itu adalah sa...

BERANI

Entah keberanian yang mana yang berhasil aku keluarkan untuk membalas status seseorang.  Selama ini aku selalu berusaha untuk tidak mau peduli dengan membalas status galaunya. Tapi hari ini aku tergerak untuk membalasnya. Rasanya sebal sekali terhadap makhluk satu itu. Meskipun statusnya bersifat umum, entah ditujukan kepadaku atau kepada yang lain, aku bodoh amat. Aku tetap merasa status galau tersebut ditujukan kepadaku.  "Ini bukan tentang lama atau cepat, tapi ini tentang pasti atau tidak, aku sedang menunggu manusia atau sedang menunggu sia-sia." Dan aku membalasnya... "Aku tidak pernah memaksamu untuk menungguku. Jika menungguku adalah hal yang sia-sia menurutmu, silakan saja mencari perempuan yang lebih pasti." Aku memiliki prinsipku sendiri tentang pernikahan. Termasuk juga dirimu. Jika memang, prinsipmu berbeda dengan prinsipku, tidak masalah. Aku tidak keberatan jika dirimu mencari "perempuan" yang sekiranya lebih pasti daripada diriku. Ya, untuk...

SEMARANG

Semarang... Siapa yang akan menyangka bahwa aku mengunjungi kora itu bulan ini? Rencanaku bulan ini, tapi bulan depan.  Merasa hidupku sangat dinamis. Rencana yang hampir matang aku susun, hanya tinggal realisasinya saja, dengan sekejap berubah. Apakah aku akan membatalkan rencanaku sebelumnya? Kemungkinan iya. Karena banyak faktor lain yang membuatku mau tidak mau harus membatalkannya.  Hidup sangat fleksibel. Tidak berpatok dengan satu hal. Jika dipikir, sama seperti dahulu. Ketika menginjak kelas 10, ketika aku dihadapkan oleh pilihan jurusan yang harus aku ambil untuk penentuan kelas. Aku ingin sekali masuk kelas IPS karena aku menyukai mata pelajaran geografi (yang berbau dengan alam) dan aku merasa bodoh ketika berhadapan dengan pelajaran eksak. Tapi keluargaku menyuruhku untuk masuk MIPA karena anak MIPA memberikan kesan "cerdas" jika dibandingkan dengan jurusan yang lain. Dan akhirnya, aku menjadi anak MIPA selama tiga tahun dan tetap merasa bodoh jika berhadapan deng...

AWAL(?)

Entahlah...  Orang-orang entah itu keluargaku, saudaraku, tetanggaku, mulai mengkhawatirkan diriku.  Aku yang mengurung diri di rumah, jarang keluar rumah untuk bersosialisasi dengan orang lain adalah penyebab kekhawatiran tersebut. Padahal, selama aku berada di rumah, aku merasa baik-baik saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Ya kecuali hidup yang masih bergantung kepada orang tua, uang jajan yang masih minta, hidup di zona nyaman, tidak berani mengambil keputusan besar, dan hanya berkutat pada aktivitas repetitif yang mulai terasa membosankan. Pada awal bulan, aku sudah mengetahui tentang adanya pendaftaran calon anggota KPPS. Tentu saja aku tidak berminat karena aku telah merencanakan upaya "pelarian diri" dari rumah sejak pertengahan bulan November kemarin.  Tapi tapi tapi... Aku harus mengubah rencanaku kembali. Aku ditunjuk untuk menjadi anggota KPPS menggantikan ibuku. Ya mau tidak mau aku menerimanya. Tidak ada alasan untuk diriku menolaknya. Tidak ada salahny...

PATAH

Hari kedelapan di bulan Desember.  Dunia sedang menunjukkan jeleknya orang berumah tangga (baca: sisi buruk pernikahan). Bulan ini pun aku didesak secara lisan untuk segera menikah, entah konteksnya serius atau bercanda, aku menganggap pernikahan sebagai sebuah "keharusan". Apakah pernikahan adalah suatu keharusan yang harus dilakukan? Apakah pernikahan adalah sebuah "pencapaian" bagi setiap orang? Apakah ada jaminan bahwa pernikahan itu akan selalu membahagiakan? Aku baru saja menyelesaikan membaca novel romansa. Novel itu dulu adalah cerita Wattpad yang sering aku baca dahulu dan aku selalu menunggu kelanjutan ceritanya setiap minggu. Pada tahun 2018, cerita tersebut diterbitkan dan aku menjadi salah seorang pembaca yang membeli cerita tersebut versi cetaknya. Sudah dapat ditebak isinya tentang apa dan fokus ceritanya bagaimana. Pernikahan, rumah tangga, perasaan, masalah, hubungan seksual, anak, tanggung jawab, pekerjaan, dan lain-lain. Aku yang dulu selalu antus...

SEBENTAR

Sebentar lagi...  Selesai.  Aku selalu menunggu bagaimana akhirku. Akhir yang merupakan kesimpulan dari perjalanan panjang yang telah aku lalui. Pada setiap jalan yang penuh rintangan, pada setiap keputusan yang harus diambil, pada setiap pilihan yang harus ditetapkan, pada setiap niat yang tertata, pada setiap tekad yang kuat, pada setiap keberanian yang kokoh, pada setiap kesalahan yang telah terjadi, dan pada setiap konsekuensi yang harus diterima.  Ternyata tidak mudah.

EM

Katanya kalau lagi capek sama hidup, curhatnya kudu sama Allah.  Emang gak boleh curhat sama manusia? Boleh-boleh aja sih. Sebenarnya setiap manusia memiliki ujian hidupnya masing-masing. Mereka memiliki fase capek dalam hidup di waktu-waktu tertentu. Mereka memiliki cara tersendiri untuk menghilangkan itu. Apa yang ampuh untuk diri sendiri, belum tentu ampuh untuk orang lain. Apa yang ampuh untuk orang lain, belum tentu ampuh untuk dirinya sendiri.  Biasanya, ketika seseorang sedang bercerita masalahnya, ada beberapa pilihan tanggapan; didengarkan dengan baik, dinasehati, atau malah tidak dihiraukan. Ketika dinasehati, biasanya mereka memberikan tips-tips untuk menghadapi masalah tersebut sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Mengapa kudu curhat sama Allah? Biar gak pusing. Apa Allah akan mendengarkan cerita dan keluh kesah hamba-Nya? Aku pikir, Allah akan selalu mendengarkannya. Apakah Allah akan memberikan solusi? Pasti. Disadari maupun tidak, solusi datang akan di sa...

GURU

Guru... Menjadi seorang guru bukan merupakan pekerjaan impianku. Namun, aku tidak pernah menganggap rendah profesi guru. Setelah lulus kuliah, banyak pertanyaan mengenai pekerjaan yang akan aku pilih, termasuk guru. "Kenapa gak jadi guru?" "Kenapa gak mau mengamalkan ilmumu?" Begitu pun tadi sore. Ibuku menyuruhku untuk menjadi guru, mengamalkan ilmuku terutama di bidang ilmu al-Qur'an dan Hadis. Dari dulu, aku tidak ingin menjadi guru. Bukan berarti aku menutup kemungkinan menjadi seorang guru di masa depan yang aku tidak tahu bakal bagaimana jalanku. Banyak alasan mengapa aku menolak menjadi guru.  Guru adalah pekerjaan yang berat dan menjadi guru bukanlah sesuatu yang dianggap main-main. Sampai sekarang, mungkin ada beberapa perkataan guruku yang masih aku ingat jelas di pikiranku. Tidak hanya sekedar mengamalkan ilmu, tapi ia juga harus mempertanggungjawabkan apa yang telah diajarkannya kepada anak didiknya baik di dunia maupun di akhirat. Dan aku belum siap...

TIDAK

SEDANG TIDAK ADA MOOD UNTUK MENULIS.  (DENGAN SENGAJA) Sejak hp-ku rusak 2 minggu lalu, aku menjadi makin malas untuk menulis. Dahulu, jika aku merasa terlalu malas untuk menulis dengan laptop, aku tetap bisa memaksakan diriku menulis melalui hp. 

MOOD

 Apa yang harus diperbaiki dari hari ini?  Ini adalah pertanyaan yang aku temukan setelah aku bertanya "apa yang salah dengan hari ini?" Hari ini, ada sesuatu yang "harus" aku perbaiki. Selama ini aku menyadari bahwa perasaan dan suasana hatiku sangat memengaruhi bagaimana aku menjalani sisa hariku, bertemu dan berinteraksi dengan orang lain. Apalagi ada sesuatu yang membuat suasana hatiku menjadi buruk. Rasanya dunia ingin aku hancurkan. Suasana hatiku bisa dengan cepat berubah. Hingga detik ini, aku merasa kesulitan untuk mengendalikan emosi, perasaan dan suasana hatiku. Aku bisa dengan tiba-tiba menjadi badmood hanya karena sesuatu yang dilakukan oleh orang lain terasa "menggangguku".