Langsung ke konten utama

REHAT

Ada cerita apa hari ini?

Hmmmmm... Ketika aku menulis ini, aku belum menemukan sesuatu yang bisa aku ceritakan. Tapi....

Aku akan mencoba menulis apa pun kata-kata yang terlintas di otakku. 

Mari kita mulai...

Judul tulisan kali ini adalah rehat. Rehat? Mengapa harus rehat? Memang sedang berhenti dari apa, sih? Kesibukan apa yang sedang kamu lakukan hingga kamu harus beristirahat? Ah... Sepertinya istirahat tidak hanya diperuntukkan bagi mereka yang hari-harinya dipenuhi oleh berbagai aktivitas yang melelahkan. Jika memang waktunya harus beristirahat, bukankah kita tidak peduli lagi dengan apa yang sedang kita lakukan.

Tuhan menjadikan waktu malam agar makhluknya bisa beristirahat. Kenapa harus waktu malam yang diciptakan untuk beristirahat? Kenapa tidak waktu siang saja?  

Semua yang terjadi di alam semesta ini sepertinya saling berkaitan dan berkesinambungan. Malam=gelap, siang=terang. Ketika waktu malam telah datang, ia akan menutupi cahaya siang. Ketika waktu siang telah datang, ia akan menutupi cahaya malam. Saling berhubungan satu sama lain. Bagaimana manusia bisa mengetahui bahwa malam hari adalah waktunya untuk beristirahat? Siapa yang mengajari kebiasaan itu? 

Malam... Ketenangan... Ketika dunia yang berisik mulai mengistirahatkan diri sejenak. Tapi tidak semua kebisingan lenyap ketika malam hari. Banyak juga manusia yang baru melangkah untuk menjelajahi dunia malam. Selain tenang, malam juga penuh dengan misteri karena kegelapan yang melekat padanya. Cahaya an penglihatan terbatas. Sorot lampu tak akan bisa menyamai terangnya cahaya dari matahari. 

Malam... Kesejukan... Ketika bumi menghangat karena panas yang dibagikan oleh matahari telah menghilang. Berganti dengan hiasan bulan dan bintang yang cahayanya berkilauan di langit yang gelap.

Mengapa manusia sepertiku lebih menyukai dunia malam daripada siang? Aku sering bertanya kepada diriku sendiri. Apa yang sedang aku cari pada waktu malam hari? Bukankah lebih baik mengistirahatkan diri karena telah menjalani aktivitas sepanjang hari? Aku merasakan malam dengan keseruan yang menenangkan bagi jiwaku. Malam begitu meneduhkan... Perasaan dan emosi yang sedang aku rasakan lebih tervalidasi ketika malam. Tidak seperti siang...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Itu...

Lagu itu... Adalah sebuah lagu yang mengingatkanku akan dirinya. Lagu yang pernah ia bilang sebagai "musik pertama" yang membuatnya "penasaran". Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaanku padanya sekarang. Dalam doaku terakhir kali, aku meminta jika ia bukan jodohku, semoga Tuhan menghapuskan segalanya tentang dia. Apa pun; perasaan, pikiran, serta kenangan yang pernah aku lalui bersama. Dan sekarang, orang itu masih memiliki sedikit tempat di hidupku. Entah bakal bertahan berapa lama, aku pun tak bisa menjawabnya.  Sampai Jadi Debu-Banda Neira . Kembali, tentang lagu. Karena orang tersebut, aku ikut mendengarkannya. Bukan karena aku suka, tapi orang yang aku suka menyukai lagu itu, aku jadi ikut suka. Setiap aku mendengarkan musik dalam mode santai, wajib bagi diriku untuk memutarnya. Dengan diiringi keheningan malam, setiap mendengar lagunya, menikmati alunan musiknya, mencoba memahami makna dalam setiap liriknya, pikiranku tertuju pada bayang-bayang yang tid...

MULTITUGAS

 Aku perlu menuliskan tentang maksud dari judul yang aku tulis untuk cerita yang akan tuangkan kali ini terlebih dahulu. Multitugas (dalam bahasa Inggris disebut dengan multitasking ) menurut KBBI berarti aksi melakukan beberapa tugas dalam waktu  yang bersamaan.  Satu semester aku kuliah di jurusan Psikologi, aku merasa lebih pandai dalam menilai dan memahami diriku sendiri daripada sebelumnya. Terlebih tentang "sesuatu" yang membentuk diriku hingga menjadi sekarang ini. Aku akan bercerita tentang pola aktivitasku ketika masa dewasa yang setelah aku ingat-ingat kembali, telah terbentuk sejak aku kecil. Dan itu "dibiasakan" dan menjadi "kebiasaan" hingga saat ini.  Seperti judul tulisan ini, multitugas. Mungkin orang-orang merasa asing dengan kata multitugas yang bagi diriku juga kata asing yang baru aku ketahui. Tapi, akan kugunakan dalam tulisan ini sebagai kata yang sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia.  Aku yang sekarang ini, aku menyadari bahwa ...

Hamba Tak Tahu Diri

Engkau bukan Malaikat juga bukan Nabi Engkau bukan Ulama juga bukan wali Engkau adalah hamba yang tak tahu diri Tak punya rasa malu sedikit pun kepada Ilahi Engkau menuntut begitu dan begini Ingin semua harapanmu terjadi Sesuai dengan apa yang kau prediksi Jika punya kehendak sesuatu, doamu cepat sekali Giliran disuruh berbuat ma’ruf, seringnya kau ingkari Sholat sering kau nanti-nanti Lebih mengedepankan urusan duniawi Zakat juga sedekah kau bilang esok hari Menunggu dirimu kaya punya emas berlian tujuh peti Ketika kau diberi limpahan rezeki Kau bilang itu adalah hasil usahamu sendiri Ketika kau diberi kecerdasan yang mumpuni Kau bilang itu adalah hasil dari apa yang kau pelajari Sombongmu tiada henti Kebaikan Tuhan kau dustai Tiada sesuatu pun yang kau sesali Hari berganti hari Penyakit hati semakin menggerogoti Congkak, tamak, pamer, iri juga dengki Dan akhirnya hatimu sudah tak kuat menahan sakit itu lagi Bendera putih telah ber...