Langsung ke konten utama

GRID

Drama baru lagi...

GRID

Sama seperti drama sebelumnya, aku menemukannya drama ini secara acak. Sebenarnya aku telah menonton drama ini sejak kemarin, tapi hanya 1 episode saja. Aku baru melanjutkan menontonnya hari ini. Tidak banyak, hanya 10 episode dengan durasi kurang sejam. Jangan heran jika aku hampir menyelesaikannya.

Cerita yang disajikan penuh dengan misteri dan teka-teki. Sampai pada episode 8, aku masih berusaha mencernanya. Membaca salah satu dari tulisan di Google yang me-review tentang Grid, film tersebut dinilai memiliki banyak kekurangan. 

Aku pun merasakan hal sama. Merasa sulit untuk memahami apa yang sedang aku tonton. Sampai di episode terakhir, aku masih bertanya-tanya, apa maksudnya?

Open ending...

Tidak seperti drama yang biasa aku tonton, yang jelas bagaimana akhir kisahnya, bahagia atau sedih. Grid ini memberikan akhir yang membuat siapa pun yang menontonnya akan menyimpulkan sesuai dengan pikirannya sendiri. Begitu juga dengan diriku. Di menit-menit terakhir, detektif memiliki anak perempuan yang masih bayi. Aku pikir karena di beberapa menit sebelum itu detektif berciuman dengan mantan suaminya, itu adalah anak detektif tersebut dengan mantan suaminya. Tapi ternyata bukan. Di awal episode terakhir, tokoh utamanya terbunuh oleh seorang pembunuh berantai. Meskipun telah diselamatkan oleh 2 orang "hantu" (pada pertengahan episode 10, tiba-tiba muncul 1 hantu laki-laki, yang selama 9 episode tidak pernah muncul dan hanya muncul 1 hantu perempuan saja) untuk kembali ke masa lalu, ia tetap tak bisa terselamatkan. Di menit akhir, ia hidup kembali ketika menyambut kedatangan detektif, anak, dan mantan suaminya.

Seperti yang aku katakan di atas, bahwa selama aku menontonnya, aku berusaha untuk mencernanya. Grid? Hantu? Biro Administrasi? Polisi? Dokter? Pembunuhan berantai? Detektif? Petugas kebersihan? Listrik? Masa lalu? Masa depan? Dunia? Bagaimana mereka semua dapat terhubung satu sama lain? Agak memusingkan. Cerita yang masih perlu kelanjutan untuk menjelaskan lebih detail terkait hal-hal yang masih sangat umum dan belum dapat dipahami secara utuh.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Itu...

Lagu itu... Adalah sebuah lagu yang mengingatkanku akan dirinya. Lagu yang pernah ia bilang sebagai "musik pertama" yang membuatnya "penasaran". Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaanku padanya sekarang. Dalam doaku terakhir kali, aku meminta jika ia bukan jodohku, semoga Tuhan menghapuskan segalanya tentang dia. Apa pun; perasaan, pikiran, serta kenangan yang pernah aku lalui bersama. Dan sekarang, orang itu masih memiliki sedikit tempat di hidupku. Entah bakal bertahan berapa lama, aku pun tak bisa menjawabnya.  Sampai Jadi Debu-Banda Neira . Kembali, tentang lagu. Karena orang tersebut, aku ikut mendengarkannya. Bukan karena aku suka, tapi orang yang aku suka menyukai lagu itu, aku jadi ikut suka. Setiap aku mendengarkan musik dalam mode santai, wajib bagi diriku untuk memutarnya. Dengan diiringi keheningan malam, setiap mendengar lagunya, menikmati alunan musiknya, mencoba memahami makna dalam setiap liriknya, pikiranku tertuju pada bayang-bayang yang tid...

MULTITUGAS

 Aku perlu menuliskan tentang maksud dari judul yang aku tulis untuk cerita yang akan tuangkan kali ini terlebih dahulu. Multitugas (dalam bahasa Inggris disebut dengan multitasking ) menurut KBBI berarti aksi melakukan beberapa tugas dalam waktu  yang bersamaan.  Satu semester aku kuliah di jurusan Psikologi, aku merasa lebih pandai dalam menilai dan memahami diriku sendiri daripada sebelumnya. Terlebih tentang "sesuatu" yang membentuk diriku hingga menjadi sekarang ini. Aku akan bercerita tentang pola aktivitasku ketika masa dewasa yang setelah aku ingat-ingat kembali, telah terbentuk sejak aku kecil. Dan itu "dibiasakan" dan menjadi "kebiasaan" hingga saat ini.  Seperti judul tulisan ini, multitugas. Mungkin orang-orang merasa asing dengan kata multitugas yang bagi diriku juga kata asing yang baru aku ketahui. Tapi, akan kugunakan dalam tulisan ini sebagai kata yang sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia.  Aku yang sekarang ini, aku menyadari bahwa ...

Hamba Tak Tahu Diri

Engkau bukan Malaikat juga bukan Nabi Engkau bukan Ulama juga bukan wali Engkau adalah hamba yang tak tahu diri Tak punya rasa malu sedikit pun kepada Ilahi Engkau menuntut begitu dan begini Ingin semua harapanmu terjadi Sesuai dengan apa yang kau prediksi Jika punya kehendak sesuatu, doamu cepat sekali Giliran disuruh berbuat ma’ruf, seringnya kau ingkari Sholat sering kau nanti-nanti Lebih mengedepankan urusan duniawi Zakat juga sedekah kau bilang esok hari Menunggu dirimu kaya punya emas berlian tujuh peti Ketika kau diberi limpahan rezeki Kau bilang itu adalah hasil usahamu sendiri Ketika kau diberi kecerdasan yang mumpuni Kau bilang itu adalah hasil dari apa yang kau pelajari Sombongmu tiada henti Kebaikan Tuhan kau dustai Tiada sesuatu pun yang kau sesali Hari berganti hari Penyakit hati semakin menggerogoti Congkak, tamak, pamer, iri juga dengki Dan akhirnya hatimu sudah tak kuat menahan sakit itu lagi Bendera putih telah ber...