Beberapa hari yang lalu, aku menonton cuplikan sebuah drama Jepang yang secara tidak sengaja lewat di beranda media sosialku. Judulnya, The Beginning of the Sea (Umi no Hajimari). Dan malam ini, aku telah selesai menonton semua episodenya termasuk episode spesialnya. Tidak ada komentar panjang lebar dariku. Tapi, yang bisa aku tulis adalah drama itu sangat menyentuh di setiap episodenya.😥 Sebenarnya aku perlu sedikit penyesuaian ketika menontonnya. Alasannya karena dalam 3 pekan ini, aku lebih banyak menghabiskan waktu dengan drama Korea, Dr. Romantic S1, S2, & S3. Drama medis yang membutuhkan gerak cepat dalam segala situasi dan kondisi tentang kesehatan, terutama ketika menyangkut nyawa manusia. Ketika menonton The Beginning of the Sea, yang seperti itu tidak ditemukan. Karena dalam drama tersebut, tidak ada cerita untuk bersikap gedebak-gedebuk, terburu-buru dalam melakukan sesuatu. Semuanya dilakukan dengan perlahan dan penuh perasaan.
Sekilas cerita~
Ketika di rumah duka, Natsu bertemu dengan ibu dari Mizuki dan meminta Natsu untuk menjadi wali dari Umi. Kebingungan melanda Natsu karena kenyataan yang baru didengarnya dari ibu Mizuki bahwa Umi adalah anak yang dilahirkan oleh Mizuki, yang berarti Umi merupakan anak kandungnya. Pada saat itu, Natsu telah berpacaran dengan kekasihnya, Yayoi Momose selama 3 tahun. Sungguh situasi yang tidak mudah untuk dihadapi oleh Natsu. Menurutku, situasi berat ini tidak hanya dialami oleh Natsu, tapi juga yang banyak orang; Umi, Yayoi, orang tua Mizuki, orang tua Natsu, dan rekan kerja Mizuki yang sering membantu Mizuki untuk menjaga Umi ketika Mizuki sedang bekerja di perpustakaan. Salah satu rekan Mizuki yang bernama Tsuno adalah orang yang paling dekat dengan Umi dan Mizuki. Di episode spesial, keduanya saling mencintai satu sama lain. Akan tetapi, setiap Mizuki melihat Umi, ia mengingat tentang ayah Umi. Mizuki tidak ingin Tsuno tersakiti karena hal tersebut, meskipun Tsuno merasa tidak apa-apa hal itu.
Kecanggungan terjadi antara Natsu dengan orang tua Mizuki ketika Natsu berkunjung ke rumahnya untuk bertemu dengan Umi. Nenek Umi merasa tidak rela jika Umi diasuh oleh Natsu karena ia skeptis bahwa Natsu akan menjadi ayah yang baik bagi Umi. Ditambah dengan status Natsu yang berpacaran dengan Yayoi. Beberapa saat setelah kematian Mizuki, Natsu berkata jujur kepada Yayoi tentang kehadiran Umi dan Yayoi tidak mempermasalahkan hal tersebut dan malah memiliki keinginan untuk menjadi ibu dari Umi. Namun, Natsu agak keberatan dengan keinginan Yayoi dan secara tidak sengaja, pada setiap mereka bersama, Natsu terus menerus membicarakan tentang Mizuki dan tidak memikirkan perasaan Yayoi. Keinginan Yayoi untuk menjadi ibu dari Umi bukan tanpa sebab. Beberapa tahun sebelum bertemu dengan Natsu, Yayoi memiliki pacar dan mereka berkencan hingga Yayoi hamil. Yayoi tidak memiliki keinginan untuk menggugurkan kandungannya. Namun, ketika berbicara dengan pacarnya maupun ibunya, mereka tidak mendukung keputusan Yayoi untuk mempertahankan anaknya dan menyuruhnya untuk segera melakukan aborsi. Jika ia tak jadi melakukan aborsi, maka kemungkinan besar anaknya seumuran dengan Umi. Setelah memikirkan kembali, Yayoi memilih untuk mengakhiri hubungannya dengan Natsu. Meskipun ia sangat mencintai Natsu, tapi Mizuki tetap memiliki tempat sendiri di hatinya Natsu.
Natsu dikenal sebagai orang yang suka mengakomodasi orang lain. Oleh keluarganya sendiri, ia dikenal sebagai pribadi tertutup yang tidak banyak bicara dan jarang pulang ke rumah. Keluarganya sendiri terdiri dari ibu kandungnya, ayah tirinya, dan saudara tirinya. Ia juga memiliki kekhawatiran bahwa keluarganya tidak menerima kehadiran Umi. Tapi, dugaannya keliru. Keluarganya sangat menerima kehadiran Umi, meskipun pada awalnya terlihat kaget dengan apa yang telah diceritakan oleh Natsu tentang Umi dan ibunya.
Butuh waktu beberapa bulan untuk Natsu melakukan pendekatan pada Umi. Meskipun harus menjadi ayah tunggal dan tidak lagi bersama dengan Yayoi, Natsu bertekad untuk menjadi ayah yang baik untuk Umi. Umi termasuk anak yang ceria dan gampang akrab dengan orang baru. Tapi, Natsu mengalami kesulitan untuk memahami perasaan Umi yang sering mengingat Mizuki. Banyak perubahan yang terjadi di hidup Umi setelah ia memilih untuk tinggal bersama dengan Natsu. Ia sering merasa kesepian dan pernah suatu waktu melarikan diri dari rumah Natsu untuk pergi menemui Tsuno. Umi mencurahkan perasaan dan kesedihannya kepada Tsuno. Ia merasa bahwa Natsu tidak paham dengan kesedihannya dan menyuruhnya untuk melupakan Mizuki. Sadar akan apa yang menjadi kebutuhan Umi, Natsu berusaha berubah untuk lebih memahami Umi. Semua orang sayang Umi, semua orang menerima kehadiran Umi, dan semua orang menjadi teman Umi. Kata "umi" dalam bahasa Jepang berarti "laut" atau "samudra", tempat yang disukai oleh ibunya, Mizuki.
Cerita selesai.
Apa pelajaran yang bisa aku ambil? Tentang penerimaan akan hadirnya orang baru. Tidak mudah, memang. Tapi, semua tokoh yang ada di dalam drama tersebut berusaha untuk membuka diri dan menerima kehadiran orang baru di hidup masing-masing. Orang baru bukan hanya sekadar "orang" yang hadir dalam hidup. Lebih dari itu, orang baru dapat membuat hidup berubah. Jalan cerita yang sudah direncanakan, bisa tiba-tiba saja berganti. Rencana yang sudah disusun, bisa tiba-tiba tidak beraturan. Perlu proses adaptasi yang tidak sebentar untuk menganggap kehadiran orang baru sebagai bagian dari hidup.
Untuk diriku sendiri, aku mempertanyakan, bagaimana jika aku telah menikah nanti?
Bagaimana aku bisa menerimanya sebagai suamiku?
Bagaimana perubahan yang akan terjadi dalam keluargaku setelah kehadiran orang baru?
N.B. Mizuki mengurungkan niat menggugurkan kandungannya setelah membaca tulisan Yayoi di sebuah buku catatan yang ada di rumah sakit.
Komentar
Posting Komentar