Perihal patah hati,
Pernah patah
hati?
Atau sedang
patah hati?
Atau justru sering
patah hati?
Yang kuat ya...
Aku tahu kok,
kalau kamu orang yang hebat, kamu pasti bisa melalui itu!
Yah, setiap
orang pasti mengalaminya, tinggal kmu merasa menjadi korban atau justru
tersangka patah hati itu sendiri? Em...
Kebanyakan orang
berpikir bahwa ia adalah korban dari patah hati. Merasa menjadi orang yang
paling didholimi oleh orang lain, merasa menjadi orang yang paling tersakiti dalam
sebuah hubungan, merasa menjadi orang yang paling menderita pada sebuah jalan.
Tidak pernahkah
kamu berpikir bahwa kamu adalah tersangka yang sesungguhnya? Tersangka yang
paling bersalah dalam sebuah kasus kejahatan yang sungguh luar biasa... Tersangka
yang telah membuat hatimu sendiri patah dengan semua perbuatan yang telah kamu
lakukan. Ingin menyalahkan siapa? Tuhan? Atau orang lain? Coba pikirkan dan
renungkan kembali.
Marah, kecewa, sedih,
murung, tidak bergairah, dan lain sebagainya, itu merupakan sebuah luapan emosi
yang sangat wajar ketika seseorang sedang mengalami apa yang dinamakan dengan
patah hati. Mengapa hal itu bisa terjadi? Itu karena tingginya sebuah harapan,
angan-angan, dan juga khayalan. Harapan yang sudah ditanam dengan baik, disiram
setiap hari, dipupuk sedemikian rupa hingga berpikir bahwa harapan itu akan menjadi
sebuah bunga kebahagiaan yang sedap dipandang dan bahagia jika dirasakan. Tanpa
memikirkan kemungkinan terburuk, patah ketika sudah tumbuh atau justru lebih
buruk daripada itu, mati seiring berjalannya waktu. Yang tahu proses merawatnya
itu dirimu, entah tanah yang kurang subur, terlalu banyak air, atau pupuk yang
kurang tepat. Tinggal kamu memilih, ingin terus melanjutkan merawat harapan
yang sama atau menggantinya dengan harapan yang lain? Semua ada di tanganmu. Keputusan
kamu yang menentukan. Banyak pilihan, namun kamu tidak bisa memilih semuanya. Kamu
wajib memilih satu, yang pasti yang kamu anggap paling baik.
Mungkin orang
lain tidak pernah tahu, bagaimana kamu mencintai juga menyayanginya,
merindukannya setiap waktu, mendoakannya di setiap selesai sholat fardlu atau
di sepertiga malammu, menuliskan untaian kata-kata indah tentangnya di setiap
baris halaman buku diarymu, juga melamunkannya di setiap sela waktu senggangmu,
orang lain tidak tahu. Yang tahu cuma dirimu sendiri dan Tuhanmu. Sedetail
apapun kamu menceritakan semuanya kepada orang lain, orang lain tidak dapat
merasakan sama persis dengan apa yang kamu rasakan.
Jika kamu
berdoa, meminta agar diberikan jodoh yang terbaik untukmu dan masa depanmu,
sedangkan sekarang kamu baru merasakan patah hati karena ditinggal kekasih yang
sudah kau gadang-gadang akan menjadi pendamping di pelaminanmu nanti, maka ketahuilah,
sesungguhnya orang itu bukan yang terbaik untuk hidupmu kelak. Tuhan tahu mana
yang paling baik untukmu, meskipun harus mematahkan hatimu terlebih dahulu.
Ingatlah bahwa
Tuhan mematahkan hatimu bukan karena Tuhan tidak sayang kepadamu. Tapi, Tuhan
ingin mengajarimu untuk tumbuh kembali menjadi lebih kuat setelah patah dan
lebih kokoh setelah hancur. Itu bukti bahwa Tuhan menyayangimu.
Tetap semangat
menjalani hidup! Jangan pernah menyerah, dan teruslah melangkah. Karena kamu
tidak tahu apa yang akan kamu temui di sepanjang jalan yang kamu lalui.
Patah satu
tumbuh seribu. Pacar selingkuh cari yang baru. Horeee...
Komentar
Posting Komentar