Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Hamba Tak Tahu Diri

Engkau bukan Malaikat juga bukan Nabi Engkau bukan Ulama juga bukan wali Engkau adalah hamba yang tak tahu diri Tak punya rasa malu sedikit pun kepada Ilahi Engkau menuntut begitu dan begini Ingin semua harapanmu terjadi Sesuai dengan apa yang kau prediksi Jika punya kehendak sesuatu, doamu cepat sekali Giliran disuruh berbuat ma’ruf, seringnya kau ingkari Sholat sering kau nanti-nanti Lebih mengedepankan urusan duniawi Zakat juga sedekah kau bilang esok hari Menunggu dirimu kaya punya emas berlian tujuh peti Ketika kau diberi limpahan rezeki Kau bilang itu adalah hasil usahamu sendiri Ketika kau diberi kecerdasan yang mumpuni Kau bilang itu adalah hasil dari apa yang kau pelajari Sombongmu tiada henti Kebaikan Tuhan kau dustai Tiada sesuatu pun yang kau sesali Hari berganti hari Penyakit hati semakin menggerogoti Congkak, tamak, pamer, iri juga dengki Dan akhirnya hatimu sudah tak kuat menahan sakit itu lagi Bendera putih telah ber...

Sempurna

Sealim-alimnya seseorang, toh juga sesekali pernah melakukan maksiat. Secerdas-cerdasnya seseorang, toh juga sesekali pernah salah. Sepreman-premannya seseorang, toh juga sesekali pernah melakukan kebaikan. Sebenar-benarnya seseorang, toh juga sesekali pernah keliru. Sekuat-kuatnya seseorang, toh juga sesekali pernah rapuh. Sewaras-warasnya seseorang, toh juga sesekali pernah melakukan kegilaan. Sebucin-bucinnya seseorang, hem... semoga saja mendapatkan cinta yang tulus. Semoga saja statusnya berubah, dari seorang “budak” cinta menjadi seorang yang “merdeka” cinta. Tinggal menunggu tuan yang tepat untuk mau memerdekakannya. Tidak ada manusia yang sempurna. Benar? Berapa nilai kesempurnaan manusia? 99%? Mendekati sempurna? Tidak mungkin. 98%? Hampir mendekati sempurna? Tidak mungkin juga. Malaikat yang diciptakan untuk tunduk dan patuh kepada perintah Allah Swt. saja “protes” ketika Allah Swt. menciptakan Nabi Adam as., seperti yang disebutkan al-Qur’an dalam surah al-...

Sakit

Aku tahu kamu pernah sakit. Aku tahu kamu pernah disakiti. Aku tahu kamu pernah tersakiti. Entah sengaja atau tanpa sengaja, Entah orang yang jauh darimu atau orang yang dekat denganmu, Salah satu dari orang-orang itu pasti pernah menyakiti hatimu. Tingkat sakitnya pun berbeda-beda. Level rendah kah? Level sedang kah? Atau level tinggi kah? Level biasa kah? Level setengah biasa setengah luar biasa kah? Atau level luar biasa? Yang menentukan siapa lagi kalau bukan dirimu sendiri. Yang perlu diingat, kita tidak bisa mengontrol orang lain untuk menilai diri kita seperti apa. Yang bisa kita lakukan adalah bagaimana diri kita bisa menyaring komentar orang lain itu untuk kita konsumsi, menjadi obat kah? Atau menjadi racun kah? Ada saatnya, penilaian negatif orang lain kita anggap sebagai angin lalu, masuk kuping kanan keluar kuping kiri, anjing menggonggong kafilah tetap berlalu. Ada saatnya, penilaian positif orang lain itu kita jadikan sebagai masukan juga motivasi untuk te...

Orang Baik

Percaya dengan orang yang baik? Percaya bahwa masih banyak orang-orang baik yang ada di sekeliling kita? Atau justru karena pernah tersakiti oleh satu orang, lantas menganggap semua orang itu sama? Pembohong? Penipu? Play boy? Play girl? Brengsek? Bangsat? Buruk? Jahat? Misalnya saja, ada seorang cewek yang pernah diselingkuhi oleh cowoknya, lantas si cewek bilang, “semua cowok itu sama saja! Brengsek!” Kata-kata yang sering diucapkan cewek ketika disakitin oleh seorang cowok. Drama cewek banget... Jika kamu menganggap semua orang itu sama, apakah cowok yang kamu anggap berengsek itu sama dengan ayahmu, yang memberikan semua cintanya dengan susah payah demi kebahagiaan anak perempuannya? Apakah cewek yang kamu nilai murahan itu sama dengan ibumu yang telah susah payah mengandung, melahirkan, menyusui, dan membesarkanmu dengan penuh kasih sayang? Aku tidak pernah menyalahkan pandangan orang yang seperti itu.   Toh, itu sah-sah saja. Mungkin karena emosi, lantas ia tidak dapa...

Saya Cantik!!!

“Perempuan itu cantik sekali ... ”  Merupakan salah satu dari sekian banyak ungkapan tentang keindahan yang tertangkap oleh kedua mata. Kata apa yang kiranya pantas untuk menggambarkan makna ‘cantik’? Kata yang sering didengung-dengungkan kapan dan dimana saja untuk memuji keindahan paras perempuan . Dalam masyarakat sekarang ini, cantik sendiri biasanya diidentikkan dengan keelokan wajah perempuan. Ada juga yang mendefinisikan cantik dengan makna suka bersikap menarik perhatian laki-laki; genit; centil. Dan penulis cenderung memilih pendapat yang pada umumnya. Seberapa sering kita mendengar kata cantik? Seberapa sering kita ingin tampil cantik? Seberapa sering kita ingin dipuji dengan kata cantik? Kenapa harus tampil cantik di depan dan untuk orang lain? Kenapa cantikmu kamu tunjukkan demi penilaian orang lain terhadapmu? Mengapa cantikmu harus butuh pengakuan dari orang lain? Mengapa? Cantik dengan riasan kah? Atau tanpa riasan pun sudah dapat dikatakan cantik? Cantik itu...

Corona Membuat Merana

Corona... Manusia dibuat merana olehnya. Tak terkecuali kita rakyat Indonesia. Ketika awal penyebaran Virus ini di Wuhan, China, masyarakat Indonesia dengan santuy menganggap ini sebagai guyonan/lelucon. Banyak meme yang beredar di sosial media, dan semua beranggapan Corona tidak akan pernah masuk di Indonesia. Namun sekarang? Lihat di sekililing kita, mulai sepinya jalanan kota metropolitan, kuliah dengan tatap muka ditiadakan dan digantikan dengan kuliah dalam jaringan, sekolah diliburkan, masker dan hand sanitizer mulai langka, bahan kebutuhan pokok merangkak naik harganya, dan masih banyak lagi. Banyak yang panik, cemas, dan khawatir secara berlebihan. Mungkin mereka berpikir, besok atau minggu depan atau bulan depan akan kiamat, dan oleh sebab itu, menimbun persediaan makanan merupakan pilihan yang wajib ditempuh pra-kiamat. Mungkin, ketika kiamat terjadi, kita tak bisa lagi merasakan enaknya mie instan dengan tambahan telur juga cabe, pikirnya. Kiamat pasti terjadi, tapi hanya ...