Corona...
Manusia dibuat merana olehnya. Tak terkecuali kita rakyat Indonesia. Ketika awal penyebaran Virus ini di Wuhan, China, masyarakat Indonesia dengan santuy menganggap ini sebagai guyonan/lelucon. Banyak meme yang beredar di sosial media, dan semua beranggapan Corona tidak akan pernah masuk di Indonesia. Namun sekarang? Lihat di sekililing kita, mulai sepinya jalanan kota metropolitan, kuliah dengan tatap muka ditiadakan dan digantikan dengan kuliah dalam jaringan, sekolah diliburkan, masker dan hand sanitizer mulai langka, bahan kebutuhan pokok merangkak naik harganya, dan masih banyak lagi.
Banyak yang panik, cemas, dan khawatir secara berlebihan. Mungkin mereka berpikir, besok atau minggu depan atau bulan depan akan kiamat, dan oleh sebab itu, menimbun persediaan makanan merupakan pilihan yang wajib ditempuh pra-kiamat. Mungkin, ketika kiamat terjadi, kita tak bisa lagi merasakan enaknya mie instan dengan tambahan telur juga cabe, pikirnya. Kiamat pasti terjadi, tapi hanya Allah yang tahu kapan terjadinya. Kita hanya disuruh untuk mempercayainya dan tidak membuat kiamat sendiri.
Umat Islam di seluruh dunia juga seakan-akan sudah tidak ada yang berminat mengunjungi Ka'bah dan Masjidil Haram, tak ada yang boleh memasukinya meskipun hanya sekedar mencium batu sakral bernama Hajar Aswad. Sudah banyak virus ini memakan korban di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Masyarakat yang positif virus Covid-19 ini semakin hari semakin bertambah, angka kematian pun tinggi. Dan makin hari makin meluas peta penyebarannya di berbagai daerah di Indonesia.
Lantas, kita bisa melakukan apa? Mulai diri sendiri dan sayangi orang di sekililing Anda. Karena kita gak pernah tahu, apakah kita sebagai agen penyebaran atau korban yang tertular. Selalu terapkan pola hidup sehat. Jaga jarak aman dengan orang di sekitar, jarak antar satu orang dengan yang lain harus lebih dari satu meter. Hindari kerumunan dan keramaian. Karena disaat kita berada di lingkungan yang ramai, kita tidak tahu apakah mereka yang kita temui positif atau negatif Corona, karena kita tidak mungkit mengecek keadaanya satu persatu. Perlu diingat, social distancing bukan berarti kita mengisolasi diri sendiri di dalam kamar dan tak mau keluar. Cuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir. Jangan khawatir dan takut berlebihan. Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. khawatir dan takut secara berlebihan hanya dapat menurunkan sistem imunitas. Oh iya, jangan lupa selalu berdoa memohon perlindungan kepada Allah.. Kullu nafsin Dzaaiqatul maut, hidup mati ada di tangannya, dan malaikat-Nya siap mencabut nyawa kita kapan pun atas perintah-Nya
Manusia dibuat merana olehnya. Tak terkecuali kita rakyat Indonesia. Ketika awal penyebaran Virus ini di Wuhan, China, masyarakat Indonesia dengan santuy menganggap ini sebagai guyonan/lelucon. Banyak meme yang beredar di sosial media, dan semua beranggapan Corona tidak akan pernah masuk di Indonesia. Namun sekarang? Lihat di sekililing kita, mulai sepinya jalanan kota metropolitan, kuliah dengan tatap muka ditiadakan dan digantikan dengan kuliah dalam jaringan, sekolah diliburkan, masker dan hand sanitizer mulai langka, bahan kebutuhan pokok merangkak naik harganya, dan masih banyak lagi.
Banyak yang panik, cemas, dan khawatir secara berlebihan. Mungkin mereka berpikir, besok atau minggu depan atau bulan depan akan kiamat, dan oleh sebab itu, menimbun persediaan makanan merupakan pilihan yang wajib ditempuh pra-kiamat. Mungkin, ketika kiamat terjadi, kita tak bisa lagi merasakan enaknya mie instan dengan tambahan telur juga cabe, pikirnya. Kiamat pasti terjadi, tapi hanya Allah yang tahu kapan terjadinya. Kita hanya disuruh untuk mempercayainya dan tidak membuat kiamat sendiri.
Umat Islam di seluruh dunia juga seakan-akan sudah tidak ada yang berminat mengunjungi Ka'bah dan Masjidil Haram, tak ada yang boleh memasukinya meskipun hanya sekedar mencium batu sakral bernama Hajar Aswad. Sudah banyak virus ini memakan korban di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Masyarakat yang positif virus Covid-19 ini semakin hari semakin bertambah, angka kematian pun tinggi. Dan makin hari makin meluas peta penyebarannya di berbagai daerah di Indonesia.
Lantas, kita bisa melakukan apa? Mulai diri sendiri dan sayangi orang di sekililing Anda. Karena kita gak pernah tahu, apakah kita sebagai agen penyebaran atau korban yang tertular. Selalu terapkan pola hidup sehat. Jaga jarak aman dengan orang di sekitar, jarak antar satu orang dengan yang lain harus lebih dari satu meter. Hindari kerumunan dan keramaian. Karena disaat kita berada di lingkungan yang ramai, kita tidak tahu apakah mereka yang kita temui positif atau negatif Corona, karena kita tidak mungkit mengecek keadaanya satu persatu. Perlu diingat, social distancing bukan berarti kita mengisolasi diri sendiri di dalam kamar dan tak mau keluar. Cuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir. Jangan khawatir dan takut berlebihan. Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. khawatir dan takut secara berlebihan hanya dapat menurunkan sistem imunitas. Oh iya, jangan lupa selalu berdoa memohon perlindungan kepada Allah.. Kullu nafsin Dzaaiqatul maut, hidup mati ada di tangannya, dan malaikat-Nya siap mencabut nyawa kita kapan pun atas perintah-Nya
Komentar
Posting Komentar