Apakah dirimu adalah sebuah rumah? Jika jawabannya 'iya', apakah dirimu adalah tempat singgah? Jika jawabannya 'iya', apakah orang-orang di dalamnya ramah? Jika jawabannya 'iya', apakah mereka tak pernah marah?
Bagaimana perlakuan mereka terhadap orang-orang yang berbuat salah? Apakah mereka hanya diam dan bilang terserah? Ataukah mereka membuatnya seperti orang yang kalah? Apakah mereka memberikan dakwaan dan menjatuhkan vonis?
Mengapa harus ada kata berjuang jika sebenarnya tidak ada yang harus diperjuangkan? Begitu pula dengan berkorban. Mengapa kata berkorban seakan-akan terlalu dramatis ketika didengar? Mengapa harus berjuang dan berkorban?
Siapa yang pantas mendapatkan sebuah penghargaan dari kata pujian yang terucap? Aku ulangi, siapa yang sebenarnya pantas? "Siapa" masih menimbulkan tanda tanya, individu atau semuanya? Sepertinya harus memfokuskan terlebih dahulu pertanyaannya hingga bisa menentukan jawaban yang tepat.
Di mana menemukan orang yang murni dapat memberikan manfaat kepada sesamanya? Di mana orang yang seperti itu berada? Susah sekali menemukan orang yang seperti itu. Di mana-mana lebih sering bertemu dengan udang di balik batu. Di mana batu itu bisa menimpa udang jika hal itu diinginkan.
Kapan bertemu dengan orang yang dianggap sebagai orang yang tepat? Kapan waktu itu? Sebentar juga bisa menjadi jawaban dari kapan. Kapan waktu pastinya? Mungkin saja jawabannya kapan-kapan yang kapan pun bisa terjadi.
Komentar
Posting Komentar