Langsung ke konten utama

SALAH PAHAM

Aku telah selesai menonton satu drakor lagi, Perfect Marriage Revenge. Ya ya ya... Target untuk merampungkan novel tertunda kembali. Drakor pertama yang rampung di bulan ini setelah awal bulan memutuskan untuk fokus membaca buku. Berapa buku yang telah selesai aku baca? Sementara ini baru 3 buku dengan 1 buku masih dalam proses menuju selesai. 

Seperti biasa, hanya butuh waktu 3 hari saja untuk sampai di episode 12, episode terakhir. Dan ketika aku sampai di episode tersebut, aku kembali melanjutkan novel romansa yang aku baca. Judulnya adalah Rayhan & Angela. Novel Wattpad yang belum sempat aku baca secara menyeluruh pada saat aku membelinya 2019 lalu, seingatku. Aku sampai di bagian cerita ketika kebenaran terungkap semuanya. Apa yang dirahasiakan akhirnya diceritakan. Apa yang disembunyikan selama bertahun-tahun akhirnya diketahui. Kesalahpahaman diluruskan 

Sama seperti cerita akhir dari drakor Perfect Marriage Revenge, sesuatu yang ditutup-tutupi oleh beberapa orang, menimbulkan kesalahpahaman pada pihak yang lain. Pihak yang menyembunyikan tentu memiliki maksud dan tujuan yang mungkin hanya dimengerti oleh mereka sendiri. Entah itu untuk kepentingannya sendiri atau untuk orang lain. Tidak jarang, kesalahpahaman yang dialami menimbulkan dendam yang mengakar serta rasa sakit hati yang mungkin akan sulit untuk diobati selama bertahun-tahun. 

Mengapa? Ketidakjujuran sedari awal memainkan peran penting dalam hal ini. Kebenaran terkadang memang menyakitkan, seperti pil pahit. Namun tidak semua kebenaran dapat diungkapkan secara langsung. Kebohongan ada di sisi yang lain. Kebohongan dapat menyakitkan jika terus-menerus dipupuk dan dipelihara. 

Adalah keputusan yang tepat untuk jujur sejak awal agar tidak berlarut-larut kemudian. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Itu...

Lagu itu... Adalah sebuah lagu yang mengingatkanku akan dirinya. Lagu yang pernah ia bilang sebagai "musik pertama" yang membuatnya "penasaran". Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaanku padanya sekarang. Dalam doaku terakhir kali, aku meminta jika ia bukan jodohku, semoga Tuhan menghapuskan segalanya tentang dia. Apa pun; perasaan, pikiran, serta kenangan yang pernah aku lalui bersama. Dan sekarang, orang itu masih memiliki sedikit tempat di hidupku. Entah bakal bertahan berapa lama, aku pun tak bisa menjawabnya.  Sampai Jadi Debu-Banda Neira . Kembali, tentang lagu. Karena orang tersebut, aku ikut mendengarkannya. Bukan karena aku suka, tapi orang yang aku suka menyukai lagu itu, aku jadi ikut suka. Setiap aku mendengarkan musik dalam mode santai, wajib bagi diriku untuk memutarnya. Dengan diiringi keheningan malam, setiap mendengar lagunya, menikmati alunan musiknya, mencoba memahami makna dalam setiap liriknya, pikiranku tertuju pada bayang-bayang yang tid...

MULTITUGAS

 Aku perlu menuliskan tentang maksud dari judul yang aku tulis untuk cerita yang akan tuangkan kali ini terlebih dahulu. Multitugas (dalam bahasa Inggris disebut dengan multitasking ) menurut KBBI berarti aksi melakukan beberapa tugas dalam waktu  yang bersamaan.  Satu semester aku kuliah di jurusan Psikologi, aku merasa lebih pandai dalam menilai dan memahami diriku sendiri daripada sebelumnya. Terlebih tentang "sesuatu" yang membentuk diriku hingga menjadi sekarang ini. Aku akan bercerita tentang pola aktivitasku ketika masa dewasa yang setelah aku ingat-ingat kembali, telah terbentuk sejak aku kecil. Dan itu "dibiasakan" dan menjadi "kebiasaan" hingga saat ini.  Seperti judul tulisan ini, multitugas. Mungkin orang-orang merasa asing dengan kata multitugas yang bagi diriku juga kata asing yang baru aku ketahui. Tapi, akan kugunakan dalam tulisan ini sebagai kata yang sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia.  Aku yang sekarang ini, aku menyadari bahwa ...

Hamba Tak Tahu Diri

Engkau bukan Malaikat juga bukan Nabi Engkau bukan Ulama juga bukan wali Engkau adalah hamba yang tak tahu diri Tak punya rasa malu sedikit pun kepada Ilahi Engkau menuntut begitu dan begini Ingin semua harapanmu terjadi Sesuai dengan apa yang kau prediksi Jika punya kehendak sesuatu, doamu cepat sekali Giliran disuruh berbuat ma’ruf, seringnya kau ingkari Sholat sering kau nanti-nanti Lebih mengedepankan urusan duniawi Zakat juga sedekah kau bilang esok hari Menunggu dirimu kaya punya emas berlian tujuh peti Ketika kau diberi limpahan rezeki Kau bilang itu adalah hasil usahamu sendiri Ketika kau diberi kecerdasan yang mumpuni Kau bilang itu adalah hasil dari apa yang kau pelajari Sombongmu tiada henti Kebaikan Tuhan kau dustai Tiada sesuatu pun yang kau sesali Hari berganti hari Penyakit hati semakin menggerogoti Congkak, tamak, pamer, iri juga dengki Dan akhirnya hatimu sudah tak kuat menahan sakit itu lagi Bendera putih telah ber...