Sekarang, semenjak kejadian itu...
Hubungan kita semakin hambar.
Percakapan menjadi lebih canggung daripada biasanya.
Sikapmu menjadi lebih dingin daripada sikapmu yang dulu.
Di saat hubungan kita mulai membaik beberapa bulan, mengapa ada kejadian seperti ini?
Aku tahu, ini semua berawal dari kebodohanku. Aku menjadi penyebab dari kejadian itu.
Aku pun juga tidak pernah menyangka akan terjadi seperti ini.
Mungkin benar katamu, ini ujian.
Ujian untuk dirimu, hidupmu, dan hubungan kita.
Aku tidak berpikir bahwa hubungan kita semakin renggang. Bukan. Bukan seperti itu.
Rasa bersalahku bakal terus ada sampai kapan pun.
Meskipun aku telah menggantinya pun, tak akan pernah mengembalikan semuanya seperti itu. Termasuk dengan mengembalikan sikapmu kepadaku.
Aku pun bingung, apa yang aku lakukan sekarang untuk menebus kesalahanku padamu?
Sekedar untuk menanyakan kabarmu saja aku terlalu takut.
Inginku bertemu denganmu. Sungguh, aku sangat ingin berjumpa denganmu.
Mengobati rasa rindu yang membakar hatiku.
Namun, aku mengurungkan keinginan itu. Aku belum siap untuk menatap matamu. Aku terlalu pengecut untuk duduk berhadapan denganmu. Tentunya, karena rasa bersalahku.
Permintaan maafku sudah kamu balas. "Iya, sudah aku maafin. Gak papa."
Tapi tetap saja itu tidak membuat diriku terbebas dari rasa bersalah.
Harusnya aku tidak melibatkan dirimu dalam masalahku.
Harusnya tidak begitu....
Tapi menyesali apa yang telah Allah tetapkan tidak akan pernah membuatku tenang.
Tetap berprasangka baik sama Gusti Allah. Semoga apapun yang menjadi niat baikmu dan niat baikku dipermudah oleh Allah.
Aamiin Ya Robbal 'Aalamiin...πππ
Komentar
Posting Komentar