Hai...
Ini adalah cerita tentang malamku
Tidak seru
Tidak lucu
Tidak menghibur
Tidak membawa manfaat
Tapi aku akan tetap akan bercerita sepanjang tulisanku ini
Tolong dimengerti
Aku hanya ingin menulis
Menulis tentang apa yang aku rasakan dan kepada rasa ini tertuju
Apakah aku sedang kasmaran? Tidak tahu. Sebenarnya aku pun bingung
Mungkin butuh waktu untuk memastikan perasananku sendiri kepadanya
Engkau jauh. Tak tergapai...
Rindu? Bisakah rindu? Bukankah rindu harus didahului oleh sebuah pertemuan? Sedangkan kita? Belum pernah bertemu sama sekali. Mungkin aku akan menantikan masa perjumpaan denganmu. Entah kapan itu akan terjadi. Atau pertemuan kita tidak akan pernah terjadi?
Biasanya kita hanya bertemu via pesan WhatsApp dan video call Duo. Tidak lebih dari itu.
Haha... Aneh ya kita... Iya kita.
"Baper kok lewat ketikan." Kalau dipikir, iya juga ya.... Baper kok lewat ketikan.
Kata baper-nya juga diketik. Bilang sayang dan cinta, juga lewat ketikan.
Tapi efeknya mengapa sampai ke dunia nyata?
Aku tidak pernah mendoakannya di setiap selesai sholatku.
Aku tidak pernah menyebutkan namanya dalam setiap doa-doaku.
Namun, beberapa hari ini aku hampir setiap hari mengiriminya al-Fatihah.
Meskipun tidak bisa 5 waktu dalam sehari mendoakan dan mengiriminya al-Fatihah seperti apa yang dia mau 29 Juni 2020 yang lalu.
Tuhan Tolong Katakan, apa yang sebenarnya sedang terjadi denganku, pikiran dan juga perasaanku?
Aku hanya khawatir jika rasa ini hanya sesaat lantas menguap begitu saja
Sekarang? Sepertinya aku sedang menikmati kekosongan hati.
Tanpa ada yang memiliki, tanpa ada yang mengisi.
Biarkan yang terasa mengalir layaknya air, dengan sendirinya, tanpa paksaan.
Komentar
Posting Komentar