Langsung ke konten utama

TEKAD

Sudah terlalu banyak kata pertanyaan dalam setiap tulisanku. Entah itu apa, mengapa, kapan dan bagaimana.
Harusnya di 17 hari tahun 2022 ini, aku memulai cerita baru. Cerita yang dipenuhi oleh kisah-kisah inspiratif yang mungkin suatu saat nanti dapat memberikan inspirasi bagi siapapun yang membacanya. Bukan hanya sekedar tulisan yang penuh dengan ketidakjelasan yang isinya hanya perihal perasaan. Perasaan yang berusaha untuk dipertahankan sekuat tenaga, namun terkadang berada di fase yang ingin sekali melepaskannya. Mengenyahkan dan membuangnya di dasar jurang yang paling dalam di alam semesta ini. 
Aku...
Sedang berusaha menguatkan tekadku. Sedang berusaha menggali potensiku. Sedang berusaha mencari tahu apa yang sedang menjadi tujuanku hidupku. Sedang berusaha untuk meluruskan langkahku menuju impian-impian yang telah aku rencanakan.


Skripsi...
Sepertinya dunia di luar sana sangat indah. Lebih indah jika hanya dibandingkan dengan kamar kosku yang di dalamnya terdapat aku yang memikirkan dan merenungi banyak hal. Yang aku lebih nyaman berada di dalamnya daripada menyapa matahari. Yang aku lebih tenang di dalamnya daripada mencari suasana baru.

Mungkin sudah saatnya untuk aku berubah. Iya, berubah. Tidak ingin bertanya apapun lagi. Dan memulai untuk mencari tahunya sendiri. Mencari jawaban atas segala pertanyaan yang selama ini aku pikirkan. 

Diam tidak akan menjawab semuanya. 

Aku harus mulai bergerak untuk mencari warna dalam hidupku. Aku harus menemukan jalan kehidupanku sendiri. Entah lurus, berkelok, berlubang, terjal, aku harus dapat melalui itu semua. Jalanmu terlalu panjang jika kamu hanya berdiam diri tidak mau melangkah dan berubah. 

Mulai hari ini...
Dari Blog ini...
Aku akan memulai sebuah kisah...



JOGJA, 18 JANUARI 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Itu...

Lagu itu... Adalah sebuah lagu yang mengingatkanku akan dirinya. Lagu yang pernah ia bilang sebagai "musik pertama" yang membuatnya "penasaran". Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaanku padanya sekarang. Dalam doaku terakhir kali, aku meminta jika ia bukan jodohku, semoga Tuhan menghapuskan segalanya tentang dia. Apa pun; perasaan, pikiran, serta kenangan yang pernah aku lalui bersama. Dan sekarang, orang itu masih memiliki sedikit tempat di hidupku. Entah bakal bertahan berapa lama, aku pun tak bisa menjawabnya.  Sampai Jadi Debu-Banda Neira . Kembali, tentang lagu. Karena orang tersebut, aku ikut mendengarkannya. Bukan karena aku suka, tapi orang yang aku suka menyukai lagu itu, aku jadi ikut suka. Setiap aku mendengarkan musik dalam mode santai, wajib bagi diriku untuk memutarnya. Dengan diiringi keheningan malam, setiap mendengar lagunya, menikmati alunan musiknya, mencoba memahami makna dalam setiap liriknya, pikiranku tertuju pada bayang-bayang yang tid...

Hamba Tak Tahu Diri

Engkau bukan Malaikat juga bukan Nabi Engkau bukan Ulama juga bukan wali Engkau adalah hamba yang tak tahu diri Tak punya rasa malu sedikit pun kepada Ilahi Engkau menuntut begitu dan begini Ingin semua harapanmu terjadi Sesuai dengan apa yang kau prediksi Jika punya kehendak sesuatu, doamu cepat sekali Giliran disuruh berbuat ma’ruf, seringnya kau ingkari Sholat sering kau nanti-nanti Lebih mengedepankan urusan duniawi Zakat juga sedekah kau bilang esok hari Menunggu dirimu kaya punya emas berlian tujuh peti Ketika kau diberi limpahan rezeki Kau bilang itu adalah hasil usahamu sendiri Ketika kau diberi kecerdasan yang mumpuni Kau bilang itu adalah hasil dari apa yang kau pelajari Sombongmu tiada henti Kebaikan Tuhan kau dustai Tiada sesuatu pun yang kau sesali Hari berganti hari Penyakit hati semakin menggerogoti Congkak, tamak, pamer, iri juga dengki Dan akhirnya hatimu sudah tak kuat menahan sakit itu lagi Bendera putih telah ber...

Tentang Ziggy

Ziggy? Siapa Ziggy? Ziggy siapa? Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, seorang penulis Indonesia yang telah menerbitkan banyak buku. Aku menulis Tentang Ziggy sebagai wadah baru untuk menuangkan apa yang ada di dalam otakku setelah membaca beberapa buku karyanya.  Mari kita mulai. Aku telah membaca Di Tanah Lada (2015), Jakarta Sebelum Pagi (2016), White Wedding (2016), dan yang baru saja selesai Semua Ikan Di Langit (2017). Dan keempatnya aku baca di iPusnas. Bagaimana pada mulanya aku bisa membaca novel karangannya? Aku lupa persis kapan. Tapi, berdasarkan ingatanku yang ternyata tidak sekuat yang aku bayangkan, aku mulai mengetahui namanya dari Twitter―sebelum berubah nama menjadi X. Banyak orang yang berkomentar dalam sebuah Tweet tentang buku yang membuat orang yang telah selesai membacanya merasa kosong, dan mereka menulis "Di Tanah Lada" atau "novel karya Ziggy". Di lain itu, pada waktu yang lain, banyak orang yang menyayangkan tentang berita yang menyatakan bah...