Langsung ke konten utama

PENGEMIS

 Aku hanya ingin egois, untuk sebentar saja. Apakah itu tidak diperbolehkan? 

Apakah itu terlarang jika aku hanya ingin sedikit waktumu untuk diriku?

Selama ini aku berusaha untuk tetap mengerti dirimu, aktivitasmu dan kesibukanmu.

Rasa-rasanya aku ini lebih cocok disebut sebagai "pengemis" daripada orang yang mencintaimu.

Bagaimana tidak, aku berkali-kali memohon agar dirimu meluangkan waktumu untuk diriku. Mengharap belas kasihan darimu. Mengharap ucapan cinta darimu. Mengharap kamu selalu ada untuk diriku.

Padahal yang aku pahami, 

"Orang yang mencintaimu akan selalu meluangkan waktunya untuk dirimu, untuk selalu ada untukmu. Meskipun kamu tidak pernah meminta itu."

Masih saja ya...

Masih saja aku goblok perihal mencintai seseorang. 

Orang-orang berkata bahwa aku telah kehilangan jati diriku yang sebenarnya. "Kamu bukanlah dirimu sendiri di hadapannya." 

Aku menyadari, diriku yang sebenarnya adalah cuek dan bodo amat tentang banyak hal. Namun di depannya? Hanyalah seorang pengemis. Itupun tidak pernah kau sadari keberadaanku.

Cinta butuh perjuangan dan pengorbanan

Aku sangat setuju dengan itu. Tapi apakah bisa kita "saling" berjuang dan berkorban untuk satu sama lain? Bukan hanya satu pihak saja yang berjuang? Bukan hanya satu pihak saja yang berkorban?  Kalau hanya satu pihak saja yang berkorban dan berjuang, apakah layak itu disebut dengan cinta? Pantaskah yang seperti itu? Aku tidak yakin itu dapat disebut sebagai cinta jika hanya satu saja yang terus menahan lelahnya mencintai.

Sangat melelahkan menjadi pengemis yang hanya bisa berharap lebih dari orang lain. Padahal orang yang diharapkan belum tentu mau memberi apa yang kita butuhkan. Namun kita tetap saja berharap... Berharap pada ketidakpastian. Menggantungkannya dengan penuh ketidakjelasan.

Oh iya sudah.

Jika dirimu tetap saja berharap pada orang lain, kamu tidak akan mengerti sejatinya dirimu sendiri. Kamu hanya akan terus mengejar sesuatu yang tidak bisa kau raih. 

Satu hal yang harus kamu tahu, aku tidak pernah sedikit pun meragukan perjuanganmu untukku. 

Terima kasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LNFIL

Let's Not Fall In Love ~ BIGBANG Jatuh cinta sejak pertama kali aku mendengarnya, membawa perasaan bahagia dan ringan untuk didengarkan. Tanpa sengaja, video yang berisi lagu tersebut lewat dalam beranda akun media sosialku, lirik beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Namun durasi video tersebut hanya beberapa detik dan hanya bagian reff saja. Dari lagu yang singkat tersebut, rasa penasaranku muncul. Tanpa pikir panjang, aku mencarinya di YouTube. Dan hingga hari ini, mungkin lagu itu telah aku putar puluhan kali di Spotify, YouTube dan YouTube Music. Ada apa dengan lagu Let's Not Fall In Love? Ada apa dengan lagunya atau pada diriku? Mari tidak jatuh cinta, arti dari judul lagu tersebut. Menurut halaman Wikipedia,  Let's Not Fall In Love  bercerita tentang seorang pria yang tidak ingin menjalin hubungan lebih jauh lagi bersama wanitanya.  BIGBANG - 우리 사랑하지 말아요(LET'S NOT FALL IN LOVE) M/V Jangan jatuh cinta 우리 사랑하지 말아요 Masih belum tahu banyak 아직은 잘 모르잖아요 Sebena...

AWARE

Aku tahu apa yang harus kulakukan di tahun ini.  "Mencintai dan menerima diriku sendiri." Kesadaran itu muncul ketika aku melakukan sesuatu yang sangat jarang sekali aku lakukan, mandi pagi. Aku sangat jarang sekali mandi pagi. Aku mandi pagi ketika ada urusan yang mengharuskan aku pergi ke luar rumah. Terdengar jorok dan memang jorok bagi siapa pun yang mendengarnya. Tapi kali ini aku sedang menulisnya, jadi terlihat jorok bagi siapa pun yang membacanya. Tidak masalah.  Biasanya, aku mandi ketika telah memasuki waktu zuhur untuk salat. Kenapa harus mandi siang hari? Karena aku merasa tidak nyaman jika aku salat zuhur dengan keadaan berkeringat. Itu alasanku.  Namun, dalam seminggu ini, aku mulai membiasakan diri untuk mandi pagi setelah aktivitas bersih-bersih rumah. Meskipun belum bisa merutinkannya setiap hari. Beberapa dalam seminggu ini aku memakai lulur. Dan setelah mandi, aku memakai skin care untuk wajahku, deodoran untuk ketiakku, dan body lotion untuk kulit tang...

Lagu Itu...

Lagu itu... Adalah sebuah lagu yang mengingatkanku akan dirinya. Lagu yang pernah ia bilang sebagai "musik pertama" yang membuatnya "penasaran". Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaanku padanya sekarang. Dalam doaku terakhir kali, aku meminta jika ia bukan jodohku, semoga Tuhan menghapuskan segalanya tentang dia. Apa pun; perasaan, pikiran, serta kenangan yang pernah aku lalui bersama. Dan sekarang, orang itu masih memiliki sedikit tempat di hidupku. Entah bakal bertahan berapa lama, aku pun tak bisa menjawabnya.  Sampai Jadi Debu-Banda Neira . Kembali, tentang lagu. Karena orang tersebut, aku ikut mendengarkannya. Bukan karena aku suka, tapi orang yang aku suka menyukai lagu itu, aku jadi ikut suka. Setiap aku mendengarkan musik dalam mode santai, wajib bagi diriku untuk memutarnya. Dengan diiringi keheningan malam, setiap mendengar lagunya, menikmati alunan musiknya, mencoba memahami makna dalam setiap liriknya, pikiranku tertuju pada bayang-bayang yang tid...