Langsung ke konten utama

OLAHRAGA

Hari ini...

Rasanya dan kenyataannya aku malas membaca buku. Tidak seperti hari-hari sebelumnya ketika aku bertekad untuk menyelesaikan buku yang telah aku baca. Hehehe... 

Aku tidak akan mempertanyakan alasan mengapa aku bisa seperti ini, hari ini. Jika sebelumnya aku selalu menanyakan mengapa, kenapa, dan bagaimana, kali ini aku sudah menemukan jawabannya sebelum aku bertanya. Karena pada dasarnya aku memang sedang malas saja untuk membaca buku. Lebih banyak menghabiskan waktuku bermain hp seperti biasanya. Hehehe...

 Program tantangan pekan lalu 70% gagal. Hanya mampu menyelesaikan satu tantangan dan hanya bertahan beberapa hari saja. Aku kurang patuh pada tantangan yang aku buat untuk diriku sendiri. Terlalu menganggap remeh(?) Enteng(?) Tidak peduli(?) Memang tidak ada ganjaran yang dapat aku berikan kepada diriku sendiri ketika aku bisa menyelesaikan tantangan dan tidak ada penalti ketika aku gagal melakukan tantangannya. 

Konsisten? Sepertinya aku sedang mengalami krisis konsisten. Andai aku bisa dengan mudah membelinya. Atau menemukannya di tempat yang mudah aku jangkau. Tapi sayangnya, konsisten tidak mudah di dapat. Mencari ke mana pun, akan kesulitan memperolehnya. Tidak semua memiliki perilaku konsisten. Karena perilaku konsisten sungguh sangat amat sulit untuk dilakukan. Jarang ada orang yang sanggup. Tidak salah jika konsisten atau dalam bahasa Arab disebut dengan istiqamah itu lebih baik daripada 1000 karamah (kemuliaan).

Aku sendiri mengalami kesulitan untuk melakukan perilaku konsisten. Aku masih belajar untuk selalu konsisten dalam melakukan sesuatu. Terutama dalam hal kebaikan yang bermanfaat bagi diriku. Seperti olahraga.

Meskipun aku hari ini aku tidak membaca banyak lembar buku, tapi aku cukup bersyukur karena hari ini aku masih bisa berolahraga. Olahraga itu melelahkan. Aku setuju. Tapi ada hal lain yang aku dapatkan dari olahraga. Buat diriku yang sering banget mengalami overthinking, olahraga dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi overthinking. Dan itu cukup manjur bagiku karena aku pernah mengujinya. 

Aku mencoba berolahraga selama sebulan penuh, 2-3 kali seminggu dengan durasi 20-25 menit. Hari-hari sebelum aku merutinkan olahraga, pikiran negatif dan berlebihan selalu memenuhi kepala. Setelah aku mulai berolahraga, ajaib sekali. Pikiran negatif dan berlebihan perlahan-lahan mulai hilang. Segabut apa pun diriku, pikiran buruk tidak datang. Beda cerita ketika aku sedang tidak berolahraga. Otak rasanya penuh, ingin meledak. Ini bukan melebih-lebihkan. Ini adalah fakta yang telah aku buktikan sendiri kebenarannya.

Olahraga menurutku juga sebagai media untuk membuang energi-energi negatif yang ada di dalam tubuh. Walaupun energi negatif tidak bisa terbuang sempurna, tapi cukup mampu untuk menguranginya. Olahraga adalah satu cara untuk menjaga kesehatan jasmani maupun rohani. Dampaknya dapat dirasakan langsung maupun tidak langsung. Kuncinya adalah konsisten. Kunci untuk membuka pintu yang akan membawa kita melihat sesuatu yang lain dari tempat kita berada sekarang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Itu...

Lagu itu... Adalah sebuah lagu yang mengingatkanku akan dirinya. Lagu yang pernah ia bilang sebagai "musik pertama" yang membuatnya "penasaran". Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaanku padanya sekarang. Dalam doaku terakhir kali, aku meminta jika ia bukan jodohku, semoga Tuhan menghapuskan segalanya tentang dia. Apa pun; perasaan, pikiran, serta kenangan yang pernah aku lalui bersama. Dan sekarang, orang itu masih memiliki sedikit tempat di hidupku. Entah bakal bertahan berapa lama, aku pun tak bisa menjawabnya.  Sampai Jadi Debu-Banda Neira . Kembali, tentang lagu. Karena orang tersebut, aku ikut mendengarkannya. Bukan karena aku suka, tapi orang yang aku suka menyukai lagu itu, aku jadi ikut suka. Setiap aku mendengarkan musik dalam mode santai, wajib bagi diriku untuk memutarnya. Dengan diiringi keheningan malam, setiap mendengar lagunya, menikmati alunan musiknya, mencoba memahami makna dalam setiap liriknya, pikiranku tertuju pada bayang-bayang yang tid...

MULTITUGAS

 Aku perlu menuliskan tentang maksud dari judul yang aku tulis untuk cerita yang akan tuangkan kali ini terlebih dahulu. Multitugas (dalam bahasa Inggris disebut dengan multitasking ) menurut KBBI berarti aksi melakukan beberapa tugas dalam waktu  yang bersamaan.  Satu semester aku kuliah di jurusan Psikologi, aku merasa lebih pandai dalam menilai dan memahami diriku sendiri daripada sebelumnya. Terlebih tentang "sesuatu" yang membentuk diriku hingga menjadi sekarang ini. Aku akan bercerita tentang pola aktivitasku ketika masa dewasa yang setelah aku ingat-ingat kembali, telah terbentuk sejak aku kecil. Dan itu "dibiasakan" dan menjadi "kebiasaan" hingga saat ini.  Seperti judul tulisan ini, multitugas. Mungkin orang-orang merasa asing dengan kata multitugas yang bagi diriku juga kata asing yang baru aku ketahui. Tapi, akan kugunakan dalam tulisan ini sebagai kata yang sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia.  Aku yang sekarang ini, aku menyadari bahwa ...

Hamba Tak Tahu Diri

Engkau bukan Malaikat juga bukan Nabi Engkau bukan Ulama juga bukan wali Engkau adalah hamba yang tak tahu diri Tak punya rasa malu sedikit pun kepada Ilahi Engkau menuntut begitu dan begini Ingin semua harapanmu terjadi Sesuai dengan apa yang kau prediksi Jika punya kehendak sesuatu, doamu cepat sekali Giliran disuruh berbuat ma’ruf, seringnya kau ingkari Sholat sering kau nanti-nanti Lebih mengedepankan urusan duniawi Zakat juga sedekah kau bilang esok hari Menunggu dirimu kaya punya emas berlian tujuh peti Ketika kau diberi limpahan rezeki Kau bilang itu adalah hasil usahamu sendiri Ketika kau diberi kecerdasan yang mumpuni Kau bilang itu adalah hasil dari apa yang kau pelajari Sombongmu tiada henti Kebaikan Tuhan kau dustai Tiada sesuatu pun yang kau sesali Hari berganti hari Penyakit hati semakin menggerogoti Congkak, tamak, pamer, iri juga dengki Dan akhirnya hatimu sudah tak kuat menahan sakit itu lagi Bendera putih telah ber...