Langsung ke konten utama

2 PEKAN

Hari ini dibuka dengan perasaan yang agak menyebalkan. Tidur yang bangunnya dengan cara "pemaksaan" dan "brutal". Pagi yang buruk sekali. 

Memang... Hidupku selama ini tergantung dengan moodku. Tapi kan moodku juga dapat dipengaruhi oleh hal-hal yang berada di luar diriku. Yang harusnya aku bisa tidak merasakan emosi tersebut, mau tidak mau aku harus menerimanya. 

Tapi ya sudahlah... Toh hal itu terjadi tadi pagi dan ketika aku menulis ini, waktu malam sudah tiba. Menjelang tidur.

Bagaimana dengan hari ini? Sebenarnya ada banyak hal yang ingin aku lakukan hari ini. Tapi sedikit gagal karena ada beberapa alasan. 

Misalnya, hari ini aku berniat mengurangi bermain HP. Aku memberi batasan waktu maksimal 3 jam untuk menggunakan HP-ku. Tapi ternyata hampir mencapai 2 kali lipat waktu penggunaannya. Hal ini juga berhubungan dengan tugas lain yang harus aku lakukan hari ini, menghapus 500 media. Media yang kumaksud mencakup foto, video, dokumen, dll. Untuk foto sendiri, aku hanya mampu menghapus 300-an foto. Masih ada 10.000 foto lagi yang harus aku seleksi. Di sisi lain, aku mencoba menghapus dokumen-dokumen yang aku anggap sudah tidak penting lagi. Masih ada 1000 dokumen lebih yang harus lihat kembali isinya. Beberapa hari melakukan pembersihan media di HP, rasanya sungguh melelahkan. Cukup menguras waktu dan tenaga. Tapi aku cukup merasa puas karena ruang kosong dalam memori penyimpanan internalnya bertambah banyak. Dari peristiwa ini aku bertekad untuk langsung menghapus media yang baru aku terima tanpa harus menimbunnya.

Hal lain yang bisa diceritakan? Aku membaca buku-buku yang sudah lama aku beli tapi belum sempat aku baca. Mungkin pada awalnya malah tidak ada niatan untuk aku membacanya. Karena bukunya yang tidak terlalu penting dan judulnya yang kurang terlalu menarik (mungkin). Padahal aku sudah membeli buku baru yang sudah datang pekan lalu. Aku malah menjadikan buku baru tersebut sebagai iming-iming untuk aku menyelesaikan terlebih dahulu buku lama yang belum selesai aku baca.

Sudah 2 pekan berlalu, aku mencoba untuk konsisten menulis. Pada awalnya hanya fokus menulis tentang apa yang aku rasakan. Tapi beberapa hari ini aku mulai tertarik untuk mencoba menulis cerpen. Siapa tahu esok nanti aku bisa menjadi seorang penulis novel. Hehehe... 
Harapannya sih konsisten menulis. Fokus utamaku adalah mengurangi beban pikiranku yang sangat penuh, mengurangi pikiran yang berlebih dan menuangkannya dalam bentuk tulisan.

Untuk sekarang aku masih tidak peduli dengan pembaca. Tidak masalah jika tidak ada yang membacanya. Biarkan aku sendiri yang membaca tulisanku. 

Pesan untuk diri sendiri, tetap semangat menulis, tulis apa pun yang ingin kamu tulis tanpa peduli apa yang ada di luar dirimu. Sesibuk apa pun dirimu nanti dengan pekerjaan dan aktivitasmu, luangkan waktumu untuk selalu menulis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Itu...

Lagu itu... Adalah sebuah lagu yang mengingatkanku akan dirinya. Lagu yang pernah ia bilang sebagai "musik pertama" yang membuatnya "penasaran". Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaanku padanya sekarang. Dalam doaku terakhir kali, aku meminta jika ia bukan jodohku, semoga Tuhan menghapuskan segalanya tentang dia. Apa pun; perasaan, pikiran, serta kenangan yang pernah aku lalui bersama. Dan sekarang, orang itu masih memiliki sedikit tempat di hidupku. Entah bakal bertahan berapa lama, aku pun tak bisa menjawabnya.  Sampai Jadi Debu-Banda Neira . Kembali, tentang lagu. Karena orang tersebut, aku ikut mendengarkannya. Bukan karena aku suka, tapi orang yang aku suka menyukai lagu itu, aku jadi ikut suka. Setiap aku mendengarkan musik dalam mode santai, wajib bagi diriku untuk memutarnya. Dengan diiringi keheningan malam, setiap mendengar lagunya, menikmati alunan musiknya, mencoba memahami makna dalam setiap liriknya, pikiranku tertuju pada bayang-bayang yang tid...

MULTITUGAS

 Aku perlu menuliskan tentang maksud dari judul yang aku tulis untuk cerita yang akan tuangkan kali ini terlebih dahulu. Multitugas (dalam bahasa Inggris disebut dengan multitasking ) menurut KBBI berarti aksi melakukan beberapa tugas dalam waktu  yang bersamaan.  Satu semester aku kuliah di jurusan Psikologi, aku merasa lebih pandai dalam menilai dan memahami diriku sendiri daripada sebelumnya. Terlebih tentang "sesuatu" yang membentuk diriku hingga menjadi sekarang ini. Aku akan bercerita tentang pola aktivitasku ketika masa dewasa yang setelah aku ingat-ingat kembali, telah terbentuk sejak aku kecil. Dan itu "dibiasakan" dan menjadi "kebiasaan" hingga saat ini.  Seperti judul tulisan ini, multitugas. Mungkin orang-orang merasa asing dengan kata multitugas yang bagi diriku juga kata asing yang baru aku ketahui. Tapi, akan kugunakan dalam tulisan ini sebagai kata yang sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia.  Aku yang sekarang ini, aku menyadari bahwa ...

Hamba Tak Tahu Diri

Engkau bukan Malaikat juga bukan Nabi Engkau bukan Ulama juga bukan wali Engkau adalah hamba yang tak tahu diri Tak punya rasa malu sedikit pun kepada Ilahi Engkau menuntut begitu dan begini Ingin semua harapanmu terjadi Sesuai dengan apa yang kau prediksi Jika punya kehendak sesuatu, doamu cepat sekali Giliran disuruh berbuat ma’ruf, seringnya kau ingkari Sholat sering kau nanti-nanti Lebih mengedepankan urusan duniawi Zakat juga sedekah kau bilang esok hari Menunggu dirimu kaya punya emas berlian tujuh peti Ketika kau diberi limpahan rezeki Kau bilang itu adalah hasil usahamu sendiri Ketika kau diberi kecerdasan yang mumpuni Kau bilang itu adalah hasil dari apa yang kau pelajari Sombongmu tiada henti Kebaikan Tuhan kau dustai Tiada sesuatu pun yang kau sesali Hari berganti hari Penyakit hati semakin menggerogoti Congkak, tamak, pamer, iri juga dengki Dan akhirnya hatimu sudah tak kuat menahan sakit itu lagi Bendera putih telah ber...