1. Tujuan hidup itu dibentuk. Bukan ditemukan.
2. Jangan pikirkan soal apa yang harus kamu lakukan. Tapi pikirkan apa yang bisa kamu lakukan.
3. Menentukan tujuan hidup sebenarnya sederhana, tapi tidak gampang.
4. Kita harus mencari tahu, hal-hal apa saja yang kita suka, yang benar-benar membuat kamu lupa makan ketika melakukan itu? Hal mana yang menurutmu bisa berdampak ke orang lain? Hal mana yang akses belajarnya paling mudah diakses sekarang?
5. Ketika kita belum tahu hal apa saja itu, kita perlu untuk mencari tahunya terlebih dahulu.
6. Kita bisa belajar apa saja yang kita mau. Resapi proses belajarnya dan menyadari hal-hal baru yang kamu pelajari tiap minggunya. Kamu perlu bertanya kepada diri sendiri dan juga masa lalumu. Setelah kamu melakukan 2 hal tersebut, kamu hanya perlu melakukannya.
Ketika kamu sudah menemukan hal-hal itu yang dapat kamu anggap sebagai skill dasar yang kamu miliki, kamu harus menacri tahu potensi dari bidang itu. Selain itu, kamu perlu untuk bertemu dengan orang-orang yang memiliki kepentingan dan ketertarikan yang sama. Kamu juga perlu untuk menyadari hal baru apa saja yang menarik ketika kamu memperdalam skillmu.
Tentang tujuan hidupku...
Bagaimana aku menuliskan ini,
Em... Aku menulis ini ketika waktu menunjukkan pukul 00.00 WIB.
Masih dalam proses menentukan. Pergantian hari telah terjadi. Secepat itu kah ternyata waktu berjalan? Semakin cepat waktu berjalan, aku makin merasa tidak berguna hidup di dunia ini dan di duniaku sendiri.
Namun...
Aku menemukan 3 skill dasar yang (mungkin) aku miliki: masak, novel, dan bahasa.
Pertanyaan 1: Hal apa yang paling kamu sukai? Yang benar-benar membuat kamu lupa makan ketika melakukan itu? Novel, masak, dan bahasa.
Pertanyaan 2: Hal mana yang menurutmu bisa berdampak ke orang lain? Bahasa, masak, dan novel.
Pertanyaan 3: Hal mana yang akses belajarnya paling mudah untuk diakses sekarang? Bahasa, masak, dan novel.
Potensi dalam novel:
- Menjadi penulis novel
- Membuat ulasan novel
- Membuat tulisan tentang kutipan-kutipan dalam bentuk buku
Potensi dalam masak:
- Mengambil pendidikan formal tata boga
- Mengambil sertifikasi
- Mengikuti kursus memasak
- Bekerja di restoran (F&B)
- Mempunyai usaha dalam bidang kuliner, khususnya restoran/rumah makan dan toko roti
- Mempelajari berbagai bumbu dapur dan bahan makanan dari seluruh dunia
- Menciptakan menu baru dengan ide sendiri
- Mencoba memasak dan menikmati masakan dari berbagai negara
- Memberdayakan orang lain khususnya ibu rumah tangga dan mengurangi jumlah pengangguran ketika memiliki usaha
Potensi dalam bahasa:
- Melanjutkan pendidikan di luar negeri
- Bekerja di perusahaan nasional dan internasional
- Dapat berkomunikasi dan membangun jaringan dengan orang asing
- Mendalami ilmu tentang bahasa dan sastra
- Mempelajari sosial, ekonomi, dan budaya asing
- Menikah dengan orang asing (mungkin?)
- Dapat bertahan hidup di negara orang
Setelah mengetahui dan menyadari tentang hal-hal yang aku sukai, mungkin sudah saatnya untuk aku mengembangkannya menjadi sebuah skill yang suatu saat nanti akan menjadi ciri khasku. Hal yang harus aku kuasai dan miliki yang berkaitan dengan hal-hal yang aku sukai.
- Mempelajari dan mendalami bahasa asing. Belajar dari Google/website/Youtube/sosial media.
- Mencoba memasak dengan menu dan resep baru yang belum pernah dicoba.
- Mencoba menulis dan membuat novelku sendiri.
Menjadi seorang "poliglot"?
Menjadi koki dan pengusaha sukses?
Menjadi penulis novel terkenal dengan karya-karyanya yang mendapatkan banyak penghargaan?
Pesan untuk diri sendiri: Mari mewujudkan mimpi dan harapan itu. Membentuk tujuan hidupmu dan menjadikannya sebagai suatu kenyataan.
Sebelum aku akhiri tulisan ini, mungkin aku akan membuka dan membacanya kembali apa yang aku tulis ini dalam beberapa tahun ke depan. Entah 5 tahun lagi. Entah10 tahun lagi. Entah 15 tahun lagi.
Semoga tulisan ini suatu saat menjadi titik awal dalam sejarah penemuan jati diri penulisnya, diriku sendiri.
Jogja, 01-02 Februari 2023. 00.00 WIB
Komentar
Posting Komentar