Apakah selama ini aku yang terlalu egois?
Apakah selama ini justru aku yang paling tidak mengerti dirimu?
Apakah selama ini aku yang selalu menuntut ini dan itu darimu?
Sepertinya iya. Itulah yang aku rasakan saat ini. Aku merasa sangat bodoh sekali, berkali-kali bilang lelah dengan dirimu juga lelah dengan sikapmu.
Tapi selama itu pula, kamu tidak pernah mengatakan hal yang serupa.
Kamu hanya diam, mendiamkan aku lebih tepatnya.
Mendiamkan aku dengan pikiranku sendiri, dengan overthinkingku tentunya.
Sejauh ini, aku merasa sebagai orang yang sangat sabar dalam menghadapimu.
Tapi kenyataannya, kamu yang selalu sabar dalam menghadapi diriku, keras kepalaku juga bawelku.
Doaku masih tetap sama untukmu. Justru rinduku yang setiap hari semakin besar.
Entah sampai kapan ia akan memenuhi perasaanku.
Rindu? Ah, sepertinya hanya perasaanku saja.
Bagaimana aku bisa membebaskan diriku dari rasa itu?
Pertemuan? Tentunya akan menimbulkan efek rindu berikutnya.
Aku ingin sekali menghubingimu.
Ingin sekali membaca pesanmu yang sangat jarang sekali lebih dari tiga kata.
Ingin sekali mendengar suaramu yang tidak ada bedanya dengan balasan pesan darimu, sangat singkat.
Ingin sekali betatap muka denganmu, meskipun hanya melalui layar teleponku.
Inginku tidak bersambut.
Sekedar membalas pesanku saja kamu seperti enggan. Apalagi mengangkat telepon ataupun video call diriku.
Ah... itu hanya suatu kejadian yang sangat langka. Tidak sampai tahap mustahil.
Ya sudahlah... Dimanapun kamu berada, semoga dilancarkan semua urusanmu.
Komentar
Posting Komentar