Langsung ke konten utama

Surat Diri #3

Jam-jam rawan overthinking, pukul 23.21 WIB. Sudah mendekati tengah malam dan juga sudah waktunya untuk merehatkan tubuh setelah seharian beraktivitas.

Entah siapa yang pertama kali mencetuskan kata "overthinking".

 Yah... Kata yang membuat sebagian bahkan kebanyakan orang berpikiran yang berlebihan tentang sesuatu yang belum maupun yang tidak akan terjadi. Kata yang juga membuat orang-orang memikirkan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu untuk dipikirkan. Karena, pada dasarnya hal-hal tersebut tidak ada sangkut pautnya, tidak ada kaitannya dengan dirinya. 

Perlu contoh? Memikirkan kehidupan artis yang kontennya lewat di beranda sosial media kita, memikirkan bagaimana kayanya ia, memikirkan bagaimana kesehariannya, dan yang lainnya. Itu adalah sesuatu yang sebenarnya tidak perlu untuk dipikirkan. Kasarnya, mereka saja tidak tahu kalau kita hidup dan bernafas, lantas untuk apa kita repot-repot memikirkan mereka?

Memang terkadang pikiran seperti itu, random, tidak jelas, dan terlalu berlebihan. Tak jarang pula, merasa lelah dengan pikiran diri sendiri. Ketika pikiran yang gak perlu memenuhi kepala, terdapat pikiran, "ngapain sih mikirin itu? Kan lebih baik memikirkan hal lain yang lebih penting dan berpengaruh kepada dirimu." Tapi ternyata pikiran yang berlebihan itu masih tetap ada dan memusingkan. 

Pesan untuk diri sendiri, sebenarnya pikiran yang terlalu over itu gak baik loh... kamu loh jadi tidak ada waktu untuk memikirkan dirimu sendiri dan terlalu fokus pada hal-hal yang tidak membuatmu maju. Kenapa sih terus-menerus seperti ini? Kenapa energimu kamu habiskan untuk memusingkan orang-orang yang tidak mengenalmu? Kenapa semengacaukan itu pikiranmu? Kamu mempunyai PR. Dan PR mu sekarang adalah memperbaiki pikiranmu. Memperbaiki jalan dan pola pikiranmu. Memperbaiki tatanan dan susunan pikiranmu. Itu saja sudah cukup.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LNFIL

Let's Not Fall In Love ~ BIGBANG Jatuh cinta sejak pertama kali aku mendengarnya, membawa perasaan bahagia dan ringan untuk didengarkan. Tanpa sengaja, video yang berisi lagu tersebut lewat dalam beranda akun media sosialku, lirik beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Namun durasi video tersebut hanya beberapa detik dan hanya bagian reff saja. Dari lagu yang singkat tersebut, rasa penasaranku muncul. Tanpa pikir panjang, aku mencarinya di YouTube. Dan hingga hari ini, mungkin lagu itu telah aku putar puluhan kali di Spotify, YouTube dan YouTube Music. Ada apa dengan lagu Let's Not Fall In Love? Ada apa dengan lagunya atau pada diriku? Mari tidak jatuh cinta, arti dari judul lagu tersebut. Menurut halaman Wikipedia,  Let's Not Fall In Love  bercerita tentang seorang pria yang tidak ingin menjalin hubungan lebih jauh lagi bersama wanitanya.  BIGBANG - 우리 사랑하지 말아요(LET'S NOT FALL IN LOVE) M/V Jangan jatuh cinta 우리 사랑하지 말아요 Masih belum tahu banyak 아직은 잘 모르잖아요 Sebena...

AWARE

Aku tahu apa yang harus kulakukan di tahun ini.  "Mencintai dan menerima diriku sendiri." Kesadaran itu muncul ketika aku melakukan sesuatu yang sangat jarang sekali aku lakukan, mandi pagi. Aku sangat jarang sekali mandi pagi. Aku mandi pagi ketika ada urusan yang mengharuskan aku pergi ke luar rumah. Terdengar jorok dan memang jorok bagi siapa pun yang mendengarnya. Tapi kali ini aku sedang menulisnya, jadi terlihat jorok bagi siapa pun yang membacanya. Tidak masalah.  Biasanya, aku mandi ketika telah memasuki waktu zuhur untuk salat. Kenapa harus mandi siang hari? Karena aku merasa tidak nyaman jika aku salat zuhur dengan keadaan berkeringat. Itu alasanku.  Namun, dalam seminggu ini, aku mulai membiasakan diri untuk mandi pagi setelah aktivitas bersih-bersih rumah. Meskipun belum bisa merutinkannya setiap hari. Beberapa dalam seminggu ini aku memakai lulur. Dan setelah mandi, aku memakai skin care untuk wajahku, deodoran untuk ketiakku, dan body lotion untuk kulit tang...

Lagu Itu...

Lagu itu... Adalah sebuah lagu yang mengingatkanku akan dirinya. Lagu yang pernah ia bilang sebagai "musik pertama" yang membuatnya "penasaran". Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaanku padanya sekarang. Dalam doaku terakhir kali, aku meminta jika ia bukan jodohku, semoga Tuhan menghapuskan segalanya tentang dia. Apa pun; perasaan, pikiran, serta kenangan yang pernah aku lalui bersama. Dan sekarang, orang itu masih memiliki sedikit tempat di hidupku. Entah bakal bertahan berapa lama, aku pun tak bisa menjawabnya.  Sampai Jadi Debu-Banda Neira . Kembali, tentang lagu. Karena orang tersebut, aku ikut mendengarkannya. Bukan karena aku suka, tapi orang yang aku suka menyukai lagu itu, aku jadi ikut suka. Setiap aku mendengarkan musik dalam mode santai, wajib bagi diriku untuk memutarnya. Dengan diiringi keheningan malam, setiap mendengar lagunya, menikmati alunan musiknya, mencoba memahami makna dalam setiap liriknya, pikiranku tertuju pada bayang-bayang yang tid...