Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

PEMIKIR

Aku... Aku selalu bertanya-tanya tentang siapa aku, siapa diriku, siapa jiwaku... Jika orang-orang berkata buruk tentangku, aku selalu bertanya, apa salahku? Apakah ada kata-kataku yang menyinggungnya? Jika orang-orang berbuat tidak baik padaku, aku selalu bertanya, apa salahku? Apakah aku pernah memperlakukannya dengan tidak baik? Hari-hariku selalu dipenuhi dengan pertanyaan. Pertanyaan tentang apapun yang terlintas. Pertanyaan-pertanyaan itu selalu menganggu pikiranku. Pertanyaan-pertanyaan itu selalu meribetkan diriku sendiri. Hidupku terlalu memikirkan sesuatu yang membuat waktuku terbuang sia-sia saja. Hidupku terlalu memikirkan apa yang akan terjadi esok hari. Hidupku terlalu memikirkan respon orang lain terhadap adanya aku.  Hidupku terlalu memikirkan apa yang dipikiran orang lain tentang aku. Hidupku terlalu memikirkan masalah orang lain yang itu tidak ada kaitannya dengan aku dan kehidupanku. Sudah tahu, sudah paham kalau itu tidak penting. Tapi selalu saja pikiran itu me...

LELAH

Lelah ya... Menantikan kabar dari seseorang yang sering menghilang ditelan kesibukannya. Lelah ya... Merindukan seseorang yang tak pernah bersyukur memiliki kamu. Lelah ya... Mengharapkan seseorang yang tak pernah menganggapmu ada. Lelah ya... Iya, lelah banget tentunya. Terus bertahan dengan rasa lelah yang menguras semangat. Baik jiwa, raga, maupun pikiran. Kenapa harus aku yang menjadi pihak yang selalu menunggu?  Kenapa harus aku yang menjadi pihak yang selalu menanti? Kenapa harus aku yang menjadi pihak yang selalu berharap? Mengapa harus aku? Mengapa harus aku? Mengapa harus aku? Mengapa harus aku yang selalu menanyakan kabarmu, harimu dan kesibukanmu? Aku perempuan.  Aku selalu bertahan. Aku punya perasaan. Aku lelah jika selalu diabaikan. Aku lelah jika selalu dinomorduakan. Aku lelah jika selalu dikesampingkan. Aku lelah jika adanya aku selalu diremehkan. Aku lelah jika perhatianku selalu disepelekan. Aku lelah jika hadirku tidak pernah dihiraukan. Aku lelah... Aku le...

Singgah, Sanggah dan Sungguh

Apakah dirimu adalah sebuah rumah? Jika jawabannya 'iya', apakah dirimu adalah tempat singgah? Jika jawabannya 'iya', apakah orang-orang di dalamnya ramah? Jika jawabannya 'iya', apakah mereka tak pernah marah?  Bagaimana perlakuan mereka terhadap orang-orang yang berbuat salah? Apakah mereka hanya diam dan bilang terserah? Ataukah mereka membuatnya seperti orang yang kalah? Apakah mereka memberikan dakwaan dan menjatuhkan vonis? Mengapa harus ada kata berjuang jika sebenarnya tidak ada yang harus diperjuangkan? Begitu pula dengan berkorban. Mengapa kata berkorban seakan-akan terlalu dramatis ketika didengar? Mengapa harus berjuang dan berkorban? Siapa yang pantas mendapatkan sebuah penghargaan dari kata pujian yang terucap? Aku ulangi, siapa yang sebenarnya pantas? "Siapa" masih menimbulkan tanda tanya, individu atau semuanya? Sepertinya harus memfokuskan terlebih dahulu pertanyaannya hingga bisa menentukan jawaban yang tepat. Di mana menemukan orang ...

Tentang Cinta, Mencintai dan Percintaan

Kau bertanya kepadaku tentang bagaimana caranya melupakan. Kau bertanya kepadaku, apakah ada sebuah doa penghapus ingatan? Kau bertanya kepadaku tentang salah, dosa dan mencintai seseorang. Kau bertanya kepadaku tentang ketidaktenangan hati. Kau bertanya kepadaku... Tentang Cinta, Mencintai dan Percintaan. Kau salah jika konsep cintamu adalah melupakan. Akan menjadi salah pula jika konsep cintamu adalah meminta. Apalagi jika konsep cintamu adalah keinginan dan obsesi. Mas.. Cinta itu perasaan yang indah. Bahkan dalam sakitnya merindu masih banyak yang ingin mempertahankan. Bahkan dalam perihnya cemburu masih banyak yang ingin memperbaiki. Bahkan dalam laranya perpisahan pun masih banyak yang enggan memberangus kenangan. Lalu kenapa kau harus melupakan cinta jika kau diperbolehkan menikmati kenangan? Lagipula, kau tak pernah mengutarakannya. Kau hanya mencintainya seperti air pada tanah yang cukup meresap ke dalam! Nikmati saja, saranku. Tak perlu melawan dan ingin melupakan. Apalagi me...