Sebuah review,
Kinanthi: Terlahir Kembali karya Tasaro G.K. terbit pada tahun 2013 dengan halaman berjumlah 536. Aku menemukan novel itu, bahkan aku baru pertama kali mendengarnya karena rekomendasi salah seorang teman, dan aku memutuskan untuk meminjamnya, baru selesai kubaca beberapa hari lalu.
Inilah penilaianku, sebagai seseorang yang telah suka membaca novel sejak belasan tahun lalu.
Novel Kinanthi: Terlahir Kembali merupakan novel yang bagus. Jika diharuskan untuk memberikan nilai dalam bentuk angka, aku akan menjawab 8,5 dari 10. Novel yang membuatku berpikir bahwa perjalanan hidup seseorang itu sangat luar biasa, terlebih bagi seorang perempuan bernama Kinanthi.
Banyak emosi negatif yang dirasakan oleh Kinanthi, terutama kesedihan. Kesedihan ini dimulai ketika tidak ada teman seumuran yang mau bermain dengannya, ia yang dihina oleh orang-orang di desanya, ia yang tidak mau "dijual" oleh orang tuanya, ia yang tidak ingin berpisah dengan satu-satunya teman yang dimilikinya bernama Ajuj, ia yang harus bekerja menjadi pembantu di kota bernama Bandung, ia yang berangkat sekolah tanpa pernah diberikan uang saku oleh majikannya, ia yang kehilangan teman sebangkunya yang meninggal karena dibunuh oleh perampok, ia yang hampir diperkosa oleh kakak kelasnya, ia yang disalahkan atas kematian kakak kelasnya yang bunuh diri karena merasa bersalah, ia yang dikurung oleh majikannya dan tidak diizinkan lagi untuk pergi ke sekolah, ia yang memiliki banyak hutang ketika berada di rumah penampungan di Jakarta untuk dipersiapkan menjadi TKW di negara Timur Tengah, ia yang disiksa dan hampir diperkosa oleh majikan-majikannya, ia yang sering berpindah-pindah tempat dan bergonta-ganti majikan, ia yang keluar masuk KBRI karena kasus-kasusnya dengan majikannya, ia yang hampir dibunuh karena balas dendam majikannya yang tidak terima atas perlawanannya, ia yang melarikan diri dari rumah majikannya karena tidak sanggup menghadapi siksaan dari majikannya hingga akhirnya dia diselamatkan oleh orang baik di Amerika yang berasal dari Mesir, ia yang diputuskan menjadi warga negara Amerika dan menjadi tanggungan negara karena masih di bawah umur, ia yang memiliki trauma berat dan butuh waktu yang lama untuk menjalani terapi pemulihan, ia yang tinggal bersama dengan orang asing yang menjadi ibu angkatnya, ia yang berjuang sendiri untuk hidupnya dan masa depannya, dan ia yang selalu menantikan jawaban dari surat-surat yang ditulisnya untuk Ajuj, kapan pun dan di mana pun ia berada.
Penulisnya mampu menggambarkan setiap detail peristiwa dan konflik yang dirasakan oleh Kinanthi. Namun, novel itu bukan novel yang istimewa. Bukan novel yang sangat berkesan bagiku dan ingatanku.
Mengapa begitu? Berdasarkan pengalamanku yang telah membaca banyak novel, ketika aku membaca novel Kinanthi: Terlahir kembali, aku merasa bahwa novelnya menggunakan gaya bahasa yang terlalu "kaku". Aku tidak bisa ikut merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh utamanya terlalu dalam. Dapat aku katakan bahwa aku tidak mampu terbawa suasana dan larut di dalamnya. Hanya sekilas. Perlu waktu yang lebih lama bagi diriku untuk bisa menyelesaikannya.
Sekali lagi, ini penilaianku, pendapatku.
Tak mengurangi rasa hormatku, aku sangat mengapresiasi penulis yang telah menghasilkan karya yang luar biasa berjudul Kinanthi: Terlahir Kembali yang menggambarkan perjalanan hidup seseorang; keluarga, cinta, dan persahabatan.
Komentar
Posting Komentar