Ada seseorang yang tak sengaja hadir, lalu perlahan menetap di ruang pikirku. Bukan karena perlakuannya yang luar biasa, tapi karena caranya membuatku merasa dimengerti hanya lewat percakapan-percakapan ringan. Aku tidak tahu sejak kapan rasa itu tumbuh. Mungkin saat aku mulai menunggu kehadirannya tanpa sadar. Atau ketika senyumnya membuat hariku terasa lebih ringan. Aku pernah berharap diam-diam, lalu memberanikan diri bicara jujur. Tapi tidak semua kejujuran mendapat sambutan yang sama. Kadang, yang kita kira akan menerima, justru memilih berjalan menjauh—dengan alasan yang tak bisa kita lawan. Aku tahu dia bukan milikku. Tapi hati ini belum sepenuhnya bisa melepaskan. Meskipun aku sedang mencoba... bahkan ketika kenyataan berkata ia telah menemukan tempat yang lain. Lucunya, harapan itu tak benar-benar padam. Ia sesekali muncul, seperti mimpi yang tak tahu diri, menghadirkan bayangan-bayangan yang tak seharusnya tinggal. Tapi aku belajar. Bahwa tidak semua rasa harus diperjuan...
Hanya Ingin Bercerita Melalui Kata-kata